Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Literasi Ulama

AGH Helmi Ali dan Kali Jampu

Tidak kurang dari 60 halaman tulisan disiapkan menjadi buku tentang Kali Jampue dengan bahasa lebih indah, puitis.

Editor: Sudirman
Tribun-Timur.com
LITERASI ULAMA - Firdaus Muhammad Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin dan Ketua Komisi Infokom MUI Sulsel 

Oleh: Firdaus Muhammad

Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin dan Ketua Komisi Infokom MUI Sulsel

TRIBUN-TIMUR.COM - Ulasan sosok Anregurutta Haji (AGH). Helmi Ali Yafie dalam rubrik ini lebih dari sekali, namun edisi ini dalam perspektif lain.

Tepatnya ihwal diseminasi narasi kisah-kisah ulama.

Salah satunya beliau menulis sosok AGH. Muhsin Umar yang popular dengan Kali Jampue yang dikirimkan kepada penulis beberapa waktu lalu.

Tidak kurang dari 60 halaman tulisan disiapkan menjadi buku tentang Kali Jampue dengan bahasa lebih indah, puitis.

Diantaranya beliau menuliskan, Kali Jampu, aku bercerita tentang dia yang matanya jernih dengan cincin putih melingkar samar di pupilnya.

Senyum tulus yang selalu mengembang tipis di bibirnya, wajahnya yang teduh dan damai, membuatmu merasa tenteram memandangnya merasa nyaman dan betah di dekatnya.

AGH. Helmi Ali Yafie mengisahkan kebersamaannya dengan sang qadhi atau kali.

Aku bercerita tentang dia yang sabar bersahabat, mendengarkanmu berbicara berbelit berlarut-larut yang menjawab perkara yang kamu ajukan dengan kalimat pendek, padat dan singkat dengan suara lirih yg empuk dan lembut, atau menunjukkan sumber dimana kamu memperoleh jawaban tepat.

Lebih lanjut, AGH. Helmi berkisah, aku bercerita tentang dia yang ilmunya dalam berurat yang mengabarimu kapan gerhana terjadi sampai detiknya secara tepat, mengetahui kapan awal bulan bisa terlihat dengan mata telanjang, tanpa alat, menetapkan arah dengan akurat.

Mengurai teliti memutuskan adil perkara yang menimpa masyarakat yang rumit membelit.

Aku bercerita tentang dia yang menyandarkan diri sepenuhnya kepada-Nya, yang membatasi tidur malamnya mengingatNya, membaca lembar perlembar sumber segala sumber yang agung mendengarkan firmanNya, mengungkap makna menyingkap rahasia-Nya.

Aku bercerita tentang dia rendah hati selalu berprasangka baik, tidak mengotori hatinya dengan sangkaan buruk, tidak menyimpan amarah apalagi dendam yang merusak yang memilih diam mendengarkan daripada mendebat berpolemik, yang tidak pernah naik ke mimbar berbicara lantang mencerca menghardik.

Dia yang selalu membalut tubuhnya yang gempal dengan pakaian rapih serasi khas dan elok, dia memperlakukan pasangannya dengan penuh hormat bermartabat, setia sampai ajal menjemput.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved