Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

256 Peserta Bersaing Jadi Paskibra Maros, Latihan Mulai Juli

Sebanyak 328 pelajar kelas 10 dari berbagai SMA/SMK di Kabupaten Maros mendaftarkan diri sebagai calon Paskibraka melalui aplikasi Perisai.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sudirman
Humas Pemda Maros
SELEKSI PASKIBRA- Sebanyak 328 pelajar di Kabupaten Maros mendaftar sebagai calon anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) 2025. Proses pendaftaran dilakukan secara daring melalui aplikasi Perisai, yang dirancang untuk menjamin transparansi dan efisiensi. 

TRIBUNMAROS.COM, MAROS – Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Maros dijadwalkan pemusatan latihan Juli mendatang.

Latihan diikuti oleh 72 pelajar terbaik yang saat ini tengah mengikuti proses seleksi ketat.

Sebanyak 328 pelajar kelas 10 dari berbagai SMA/SMK di Kabupaten Maros mendaftarkan diri sebagai calon Paskibraka melalui aplikasi Perisai.

Kepala Kesbangpol Maros, Jufri mengatakan, aplikasi ini dirancang untuk memastikan proses seleksi berlangsung transparan dan objektif.

Dari total pendaftar, 256 orang dinyatakan lolos seleksi administrasi, terdiri dari 168 putra dan 88 putri.

Mereka saat ini sedang menjalani tahapan seleksi lanjutan, yang meliputi tes wawasan kebangsaan (TWK), tes intelegensi umum (TIU), tes kesehatan, parade, PBB (Peraturan Baris Berbaris), serta wawancara.

“Latihan resmi Paskibraka Maros 2025 akan dimulai bulan Juli. Ini adalah tahap penting karena para peserta akan mulai digembleng secara fisik, mental, dan ideologi,” kata Jufri, Jumat (11/4/2025).

Pelatihan akan dibimbing oleh tujuh pelatih yang berasal dari TNI, Polri, serta Purna Paskibraka Indonesia (PPIP).

Materi yang diberikan tidak hanya seputar baris-berbaris, tetapi juga mencakup wawasan kebangsaan, ideologi negara, revolusi mental, dan pembentukan karakter.

Ia memastikan proses seleksi bebas dari kecurangan karena seluruh tahapan dilakukan melalui sistem digital dan diawasi langsung oleh tim profesional dari unsur TNI, Polri, akademisi, dan tenaga kesehatan.

“Anak-anak yang terpilih nantinya bukan hanya mewakili sekolah atau kecamatannya, tapi juga membawa nama baik Kabupaten Maros. Karena itu, proses pelatihan sangat penting untuk membentuk kedisiplinan dan jiwa nasionalisme mereka,” tambahnya.

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved