Banjir Ponrang Luwu
Camat Ponrang: Baru Kali Ini Banjir Sampai Masuk Ruangan Kantor
Camat Ponrang, Musta mengaku, sejak dirinya menjabat selama satu tahun terakhir, ini merupakan kejadian banjir terbesar yang terjadi di wilayahnya
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Ari Maryadi
TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU – Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kecamatan Ponrang, Kabupaten Luwu, pada Kamis (10/4/2025) dini hari tidak hanya merendam rumah warga.
Beberapa fasilitas umum, seperti Puskesmas Ponrang, Kantor Camat Ponrang, beberapa sekolah dan jalan umum juga ikut terdampak.
Camat Ponrang, Musta mengaku, sejak dirinya menjabat selama satu tahun terakhir, ini merupakan kejadian banjir terbesar yang terjadi di wilayahnya.
“Selama saya menjabat di Ponrang, baru kali ini banjir masuk sampai ke dalam ruangan kantor. Tinggi air bahkan sempat melewati mata kaki,” ungkap Musta saat ditemui di lokasi.
Meski demikian, ia memastikan tidak ada fasilitas vital pemerintahan yang terdampak secara langsung.
Namun, beberapa dokumen penting dilaporkan ikut terendam akibat air yang masuk ke ruangan.
“Ada beberapa berkas yang ikut basah, tapi kami belum bisa mengidentifikasi secara rinci dokumen apa saja yang terdampak,” jelasnya.
Musta menambahkan, pihaknya kini tengah melakukan pendataan internal sambil menunggu surutnya air secara menyeluruh.
Ia juga terus berkoordinasi dengan BPBD dan aparat terkait untuk pemulihan pascabencana.
BPBD Luwu merincikan, banjir di Ponrang merendam sekitar 600 rumah warga, sejumlah fasilitas umum termasuk sekolah, rumah ibadah, dan kantor Koramil.
Sungai Noling yang meluap akibat hujan lebat di wilayah hulu selama sekitar sembilan jam menjadi pemicu utama banjir kali ini.
Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Luwu, Karyadi, menjelaskan bahwa banjir dengan tinggi muka air berkisar 20 hingga 100 sentimeter melanda Kelurahan Padang Sappa, Padang Subur, serta Desa Tirowali, Tomale, dan Buntu Kamiri.
"Total ada sekitar 600 rumah warga yang terdampak, selain itu juga merendam fasilitas ibadah, fasilitas pendidikan, kantor Koramil, hingga satu unit puskesmas," ungkapnya.
Kata Karyadi, fasilitas yang dilaporkan terdampak mencakup dua rumah ibadah, lima fasilitas pendidikan, satu kantor Koramil, serta lahan persawahan seluas kurang lebih 10 hektare.
Lapangan sepak bola di wilayah tersebut juga ikut terendam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.