Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mubes XII KKSS

Aksa Mahmud Ungkap Kriteria Perantau yang Layak Dijuluki Saudagar Bugis Makassar

Pendiri Bosowa Corp Aksa Mahmud dalam Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) XVII memaparkan ciri-ciri atau kriteria perantau yang layak dijuluki

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/SITI AMINAH
Ketua Dewan Kehormatan BPP Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Aksa Mahmud memberikan pengarahan Dalam Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) XXV dan Musyawarah Besar KKSS XII di Hotel Four Point Makassar, Kamis (10/4/2025) Aksa Mahmud menceritakan kilas balik perjalanan lahirnya KKSS 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Saudagar Bugis Makassar dikenal dengan kehebatannya sebagai perantau ulung. 

Pendiri Bosowa Corp Aksa Mahmud dalam Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) XVII memaparkan ciri-ciri atau kriteria perantau yang layak dijuluki saudagar. 

Aksa menegaskan, tidak semua anggota KKKS adalah seorang saudagar. 

"Ini KKSS tidak semua saudagar, kerukunan kekuarga Sulsel tapi belum tentu saudagar, karena kesaudagaran itu ada kriterianya," ucap Aksa Mahmud sast memberikan pengarahan dalam agenda PSBM dan Musyawarah Besar KKSS XII di Hotel Four Point Makassar, Jl Andi Djemma, Kamis (10/4/2025). 

Kriteria pertama kata Aksa, Saudagar Bugis Makassar mampu menciptakan sesuatu yang monumental. 

Misalnya, membangun rumah sakit, sekolah, hotel, maupun gedung-gedung lainnya di wilayah rantauan masing-masing. 

"Saya selalu pesan kepada saudara kita di rantau, coba bikin hal monumental. Saya ingin setiap saya datang ke satu daerah, ini hotel milik orang Bugis, rumah sakit milik orang Bugis, sekolah milik orang Bugis," ujar Aksa. 

"Itu monumental, artinya engka sesuatu naita mata (ada sesuatu yang bisa dilihat sebagai legacy). Itu kesaudagaran Bugis Makassar yang pertama," sambungnya. 

Kriteria yang kedua ialah 'Malabo' atau dermawan. 

Perantau sukses kata Aksa Mahmud layak diberi julukan saudagar jika memiliki sifat yang dermawan alias tidak pelit. 

"Namu maega doimu nakko de'na malabo, tidak bisa dikasi predikat saudagar Bugis, tau sekke de'na ulle mancaji saudagar. (Percuma jadi orang kaya jika tidak dermawan. Orang pelit tidak pantas dijuluki saudagar)," ujar Aksa menggunakan bahasa Bugis. 

Kriteria yang ketiga kata Ketua Dewan Penasihat BPP KKSS ini, seorang saudagar selalu berpikir maju. 

Mereka berani dan memikirkan apa yang tidak dipikirkan oleh orang lain. 

"Nappikiriki de'e napikkiri taue, de'ppa najamai taue napikkiri memenni itulah seorang saudagar, (selalu berpikir kedepan yang tidak dipikirkan oleh orang lain)," tegas Aksa disertai riuh tepuk tangan. 

Saudagar Bugis Makassar kata politisi senior Golkar ini diakui kehebatannya dimanapun berada. 

Mereka punya prinsip bahwa junci kesuksesan saudagar Bugis Makassar ialah merantau, di rantauan mereka selalu menjadi komandan atau bos. 

"Jadi orang Bugis akan hebat kalau dia tinggalkan leluhurnya (kampung kelahiran). Nasaba ko kampongna tauwe mancaji punggawa (sebab mereka selalu jadi peminpin di rantauan)," sebutnya. (*) 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved