Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Idul Fitri 1446 H

Amalan Hari Raya Idul Fitri Sebelum dan Sesudah Salat, Rugi Jika Tidak Dikerjakan

Umat Islam yang tak mengerjakan amalan sunah, pasti tak akan mendapat pahala melimpah.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
LEBARAN - Grafis yang dibuat di Canva Premium pada Minggu (30/3/2025). Berikut lima amalan sunnah sebelum sholat Idul Fitri. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Daftar amalan Hari Raya Idul Fitri 1446 H.

Amalan sunah sebelum dan sesudah Idul Fitri.

Umat Islam yang tak mengerjakan amalan sunah, pasti tak akan mendapat pahala melimpah.

Umat muslim di Indonesia menunaikan salat Idul Fitri pada Senin (31/3/2025).

Setelah selesai melaksanakan sholat Idul Fitri, ada beberapa amalan sunah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan, yakni:

1. Melewati Jalan yang Berbeda 

Saat pergi dan pulang sholat Idul Fitri, hendaknya melewati jalan yang berbeda.

Hal ini dimaksudkan supaya saat pergi maupun pulang, kita lebih banyak bertemu dengan orang-orang yang juga melaksanakan sholat Idul Fitri dan bersilaturahmi.

2. Mengunjungi Rumah Sahabat

Tradisi silaturahim saling mengunjungi saat hari raya Idul Fitri sudah ada sejak zaman Rasulullah.

Ketika Idul Fitri tiba, Rasulullah mengunjungi rumah para sahabatnya, begitu pun para sahabatnya.

 
Pada kesempatan ini, Rasulullah dan sahabatnya saling mendoakan kebaikan satu sama lain. 

3. Tahniah (Memberi Ucapan Selamat)

Hari raya adalah hari yang penuh dengan kegembiraan.

Karena itu, dianjurkan untuk saling memberikan selamat atas kebahagiaan yang diraih saat hari raya.

4. Menunjukkan Keceriaan

Hari Raya Idul Fitri merupakan hari kegembiraan bagi umat muslim.

Karenanya, pada saat hari raya, kita dianjurkan menunjukkan keceriaan kita.

5. Mendatangai Keramaian

Diceritakan bahwa suatu waktu Rasulullah Saw menemani Aisyah mendatangi sebuah pertunjukan atraksi tombak dan perisai.

Saking senangnya, Aisyah sampai menjengukkan kepalanya di atas bahu Rasulullah Saw hingga dia selesai menyaksikan pertunjukan tersebut dengan puas.

Berikut adalah sejumlah amalan sunnah sebelum sholat Idul Fitri, dikutip dari berbagai sumber:

1. Perbanyak Baca Takbir
 
Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. mengumandangkan takbir pada malam terakhir Ramadhan hingga pagi hari satu Syawal. 

2. Mandi

Mandi merupakan hal yang penting, mengingat seluruh umat Islam berkumpul dalam satu area untuk beribadah. 

3. Berhias dan Memakai Pakaian Terbaik

Berhias bisa dilakukan dengan membersihkan badan, memotong kuku, memakai wewangian terbaik dan pakaian terbaik.

4. Makan Sebelum Sholat Idul Fitri

Sebelum shalat Idul Fitri, Rasulullah saw. biasa memakan kurma dengan jumlah yang ganjil; tiga, lima, atau tujuh.

Dalam sebuah hadist disebutkan bahwa: "Pada waktu Idul Fitri Rasulullah saw. tidak berangkat ke tempat shalat sebelum memakan beberapa buah kurma dengan jumlah yang ganjil.” (HR. Ahmad dan Bukhari)

5. Berjalan Kaki dan Melewati Jalan yang Berlainan
 
Pergi menuju sholat Id dianjurkan untuk berjalan kaki.

Adapun yang dimaksud dengan menempuh jalan berlainan adalah saat pergi dan pulang sholat Idul Fitri hendaknya melewati jalan yang berbeda.

Tata Cara Sholat Idul Fitri dan Bacaannya

1. Pertama adalah niat shalat Idul Fitri di dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram (membaca Allâhu akbar), dan disunnahkan untuk melafalkan niat sebelumnya. 

Berikut lafal niatnya,

أُصَلِّي سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا إِمَامًا) لِلَّهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatan li 'îdil fithri rak'ataini ma'mûman (jika jadi imam pakai "imaman") lillâhi ta'âlâ

Artinya: "Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala."

2. Membaca doa ifititah, kemudian disunnahkan untuk tabir sebanyak tujuh kali. 

Di sela-sela tiap takbir dianjurkan untuk membaca lafal berikut,

اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا ، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Allâhu akbar kabîran, wal hamdulillâhi katsîran, wa subhânallâhi bukratan wa ashîla

Artinya: "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang." 

Atau bisa juga lafal ini,

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ

Subhanallâhi wal hamdulillâhi wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar

Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar."

3. Membaca surat Al-Fatihah. Setelah itu disunnahkan untuk membaca surat Al-A'la, lalu dilanjut ke ruku', sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.

4. Setelah takbir untuk berdiri rakaat kedua, disunnahkan untuk takbir sebanyak lima kali seperti takbir pada rakaat pertama. Kemudian membaca surat Al-Fatihah dan dianjurkan membaca surat Al-Ghasiyah.

Lalu lanjut ke ruku', sujud, dan seterusnya hingga salam.

5. Selesai salam, jamaah dianjurkan untuk mendengarkan khutbah yang disampaikan khatib terlebih dulu, jangan dulu beranjak dari tempat. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved