Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PDI Perjuangan

Jokowi Klarifikasi Dugaan Ancaman ke Hasto Kristiyanto

Mantan kader PDI Perjuangan, Joko Widodo memberikan klarifikasi usai namanya diseret dalam sidang eksepsi Hasto Kristiyanto.

Editor: Muh Hasim Arfah
TribunSolo.com
KLARIFIKASI JOKOWI-Mantan kader PDI Perjuangan, Joko Widodo memberikan klarifikasi usai namanya diseret dalam sidang eksepsi Hasto Kristiyanto. Sebelumnya, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menyebut nama Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) saat membacakan eksepsi atas dakwaan kasus suap dan perintangan penyidikan terkait penggantian antarwaktu anggota DPR untuk Harun Masiku, Jumat (21/3/2025).  

TRIBUN-TIMUR.COM- Mantan kader PDI Perjuangan, Joko Widodo memberikan klarifikasi usai namanya diseret dalam sidang eksepsi Hasto Kristiyanto.

Sebelumnya, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menyebut nama Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) saat membacakan eksepsi atas dakwaan kasus suap dan perintangan penyidikan terkait penggantian antarwaktu anggota DPR untuk Harun Masiku, Jumat (21/3/2025). 

Hasto mengaku, menerima ancaman akan ditersangkakan jika PDIP memecat Jokowi.

Jokowi pun bertanya-tanya apa keuntungan yang ia dapat jika melakukan ancaman agar PDIP tak memecatnya. 

“Biasa (disebut di sidang Hasto). Kalau ngancam itu tidak dipecat gunanya apa untungnya apa ruginya apa,” ungkapnya di kediaman Sumber, Banjarsari, Solo, Kamis (27/3/2025), dikutip dari Tribun Solo. 

Jokowi tidak merasa keberatan dengan pemecatan yang dilakukan partai kepadanya dan sejumlah anggota keluarganya.

"Wong dipecat juga biasa-biasa saja," kata Jokowi.

Diketahui, Jokowi resmi dipecat dari PDI Perjuangan pada terhitung sejak 14 Desember 2024 lalu.

Jokowi memilih menghormati keputusan yang diambil PDIP. 

Adapun pernyataan Hasto yang menyinggung Jokowi disampaikan saat membacakan eksepsi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (21/3/2025) lalu. 

Hasto mengatakan, pihaknya didatangi utusan dari pejabat negara yang mengancam akan membuatnya jadi tersangka jika PDIP memecat Jokowi.

Ia tak merinci siapa sosok yang dimaksud.

Yang jelas, menurut dia, orang itu datang antara 4 Desember 2024 sampai 15 Desember 2025.

Pada periode 4-15 Desember 2024 menjelang pemecatan Bapak Jokowi oleh DPP PDI Perjuangan setelah mendapat laporan dari Badan Kehormatan Partai."

"Pada periode itu, ada utusan yang mengaku dari pejabat negara, yang meminta agar saya mundur, tidak boleh melakukan pemecatan, atau saya akan ditersangkakan dan ditangkap," ucap Hasto dalam sidang, Jumat. 

Setelah mendapat ancaman itu, PDIP mengumumkan pemecatan kader-kadernya termasuk Jokowi. 

Baru setelah sepekan lebih, dirinya ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. 

"Akhirnya pada tanggal 24 Desember 2024, yakni satu minggu setelah pemecatan para kader Partai pada pagi harinya dibocorkan terlebih dahulu ke media, pada sore menjelang malam, saya ditetapkan sebagai tersangka," jelasnya.

Sejatinya, Hasto mengaku, menerima intimidasi sejak Agustus 2023 hingga masa Pemilu 2024.

"Bahwa sejak Agustus 2023 Saya telah menerima berbagai intimidasi dan semakin kuat pada masa-masa setelah pemilu Kepala daerah tahun 2024," kata Hasto.

Hasto mengklaim, puncak intimidasi yang dia terima terjadi saat PDIP memecat Jokowi.

Menurutnya, keputusan itu membuat kasus Harun Masiku dikaitkan dengan dirinya dan PDIP.

Ia mengatakan, berbagai tekanan juga terjadi pada proses penyelidikan hingga tahap pelimpahan berkas kasus ini. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Medium

Large

Larger

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved