BPOM Tak Temukan Kandungan Berbahaya pada Takjil yang Dijual di Lagota Palopo
Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan keamanan pangan terkhusus takjil bagi masyarakat selama Ramadan.
Penulis: Andi Bunayya Nandini | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, PALOPO - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Palopo lakukan uji kandungan takjil yang dijual di Palopo.
Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan keamanan pangan terkhusus takjil bagi masyarakat selama Ramadan.
Kepala Kantor BPOM Kota Palopo, Burham Sidobejo mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari komitmen BPOM dalam melindungi masyarakat dari risiko penyakit akibat mengonsumsi makanan yang mengandung zat berbahaya.
“Langkah ini dilakukan untuk mendeteksi kandungan berbahaya dalam makanan yang dijual di pasar-pasar takjil seperti boraks, formalin, pewarna tekstil dan bahan berbahaya lainnya,” kata Burham, Selasa (25/3/2025).
Ia juga mengungkap pihaknya rutin melakukan pengawasan terhadap makanan yang dijual guna memastikan keamanan makanan bagi masyarakat.
"Kami secara rutin melakukan pengawasan terhadap makanan yang dijual di pasar takjil. Dengan ini kami berharap masyarakat dapat menikmati hidangan berbuka puasa dengan lebih tenang dan terhindar dari risiko penyakit akibat makanan yang mengandung bahan berbahaya," jelasnya.
Pada pemeriksaan yang dilakukan di Pusat Penjualan Takjil Lagota, BPOM membeli 17 jenis takjil untuk diuji kandungannya.
BPOM menguji kandungan gorengan, kue talang, es cendol hingga bolu kukus yang dijual di pasar-pasar takjil di Kota Palopo.
“Jumlah takjil yang disampling ada 17 jenis, dari hasil uji cepat, kami tidak menemukan sampel yang mengandung bahan berbahaya seperti formalin, boraks maupun pewarna non pangan (Rhodamin B dan Methanil Yellow),” jelasnya.
Pengujian sampel takjil dilakukan dengan metode uji cepat menggunakan test kit yang dilakukan langsung di Mobil Laboratorium Balai POM Palopo.
Selain melakukan uji sampel takjil, BPOM juga memberi informasi terkait keamanan pangan kepada pedagang takjil maupun pengunjung.
BPOM mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam memastikan keamanan pangan dengan melaporkan jika menemukan makanan yang mencurigakan yang dapat dilaporkan melalui kanal resmi BPOM, termasuk website dan media sosial resmi. (*)
Laporan Wartawan Kontributor Tribun-Timur: Andi Bunayya Nandini
Usai Dilantik, Wali Kota Palopo Naili Trisal Silaturahmi ke Rujab Bupati Luwu |
![]() |
---|
Belanja Sembako Pakai Sampah, DLH Palopo Gelar Bazar Rutin |
![]() |
---|
Usai Beli Sabu Rp3,7 Juta, Pemuda Asal Luwu Diciduk Polisi di Kamar Hotel Palopo |
![]() |
---|
Pasar Stem Cell Potensi Tembus Rp100.000 Triliun, BPOM Perketat Aturan |
![]() |
---|
Daftar Anggota DPRD Palopo Absen Saat Paripurna Sambutan Wali Kota Baru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.