Pemkot Makassar
Pemkot Makassar Salurkan Bantuan Tahap II untuk Guru Ngaji hingga Tukang Gali Kubur
Pemkot Makassar salurkan bantuan tahap kedua untuk pekerja sosial keagamaan. Wali Kota pastikan bantuan tepat sasaran dan transparan.
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap pekerja sosial keagamaan.
Kali ini, Pemkot Makassar akan menyalurkan bantuan tahap kedua untuk guru ngaji hingga penata makam alias penggali kubur.
Hal ini dilakukan setelah sebelumnya menyalurkan ribuan paket sembako kepada petugas kebersihan, marbot masjid, dan petugas lapangan.
Kini, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, memastikan bantuan tersebut akan disalurkan pada 27 Maret 2025 mendatang.
Bantuan sembako ini ditujukan untuk mereka yang selama ini mengabdikan diri menjaga nilai-nilai spiritual masyarakat, namun sering terabaikan perhatian.
"Mereka adalah pahlawan keagamaan kita, yang selama ini berjasa besar di masyarakat," kata Munafri di Lapangan Karebosi, Makassar, (23/3/2025).
"Sudah saatnya mereka juga merasakan uluran tangan dari pemerintah dan masyarakat," tambahnya.
Ketua Partai Golkar Makassar itu menegaskan bahwa program ini bukan sekadar pembagian sembako.
Namun, ini merupakan bentuk pengakuan dan penghargaan atas dedikasi para guru ngaji, imam masjid, mubaligh, pemandi jenazah, dan penggali kubur.
"Bantuan ini adalah simbol kebersamaan kita. Di bulan Ramadan yang penuh berkah ini, kepedulian harus menjadi budaya, bukan sekadar acara tahunan," tegasnya.
Munafri juga memastikan bahwa penyaluran bantuan dilakukan secara transparan, dengan membuka jalur aduan masyarakat.
Jika ditemukan penerima yang tidak sesuai kriteria, aduan tersebut akan segera ditindaklanjuti.
"Kami pastikan bantuan ini tepat sasaran. Laporkan jika ada yang tidak berhak menerima. Ini untuk kebaikan dan keadilan bersama," tegas Appi, sapaan Munafri Arifuddin.
Bantuan sosial ini merupakan hasil kolaborasi berbagai elemen, mulai dari BAZNAS, Badan Musyawarah Perbankan Daerah Sulsel, KADIN, Bosowa Peduli, hingga komunitas dan pelaku usaha lokal.
Munafri berharap bahwa sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat ini terus berlanjut.
Tidak hanya di bulan suci, tetapi juga menjadi bagian dari gaya hidup sosial masyarakat Makassar.
"Kami ingin Makassar menjadi kota yang tak hanya maju, tapi juga saling peduli. Ini adalah kunci untuk membangun kota yang inklusif dan berkelanjutan," pungkas Munafri Arifuddin. (*)
Stadion Untia Makassar Didanai Hampir Rp100 Miliar, Proyek Mulai Tahun Depan |
![]() |
---|
Dibuka 4–18 Agustus, Lelang Jabatan Eselon II Makassar Incar ASN Berpengalaman |
![]() |
---|
Appi dan Melinda Tutup Aisha Tennis Cup 2025, Turnamen Amatir Terbesar di Makassar |
![]() |
---|
Besok Pemkot Makassar Umumkan Tahapan Lelang Jabatan Eselon II |
![]() |
---|
Makassar Bangun Stadion Modern, JIS Jadi Model |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.