Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Guru Enrekang Sulsel Kecewa Tak Ditemui Kepala BKAD Saat Demo Pencairan Serfikasi

Unjuk rasa yang berlangsung sejak pukul 09.00 Wita hingga 15.00 Wita itu menimbulkan kekecewaan di kalangan guru. 

TRIBUN-TIMUR.COM/Muhammad Nur Alqadri
DEMO GURU - Perwakilan Aliansi Guru Enrekang, Yenni Herman diwawancarai usai audiensi dengan Wakil Bupati Enrekang, Andi Tenri Liwang di Kantor Bupati Enrekang Jl.Jendral Sudirman, Poros Enrekang -Toraja, Kelurahan Leoran, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang, Sulsel, Senin (24/3/2025). Ia menyampaikan kekecewaannya terhadap Permadi Hasan lantaran mangkir saat Demo Sertifikasi Guru. 

 
TRIBUN-TIMUR.COM, ENREKANG – Ratusan guru yang tergabung dalam Aliansi Guru Enrekang (AGE) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Enrekang, Senin (24/3/2025) siang.

Unjuk rasa yang berlangsung sejak pukul 09.00 Wita hingga 15.00 Wita itu menimbulkan kekecewaan di kalangan guru. 

Pasalnya, Kepala BKAD Enrekang, Permadi Hasan, tidak hadir dan diketahui berada di Makassar dengan alasan menjalani pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Tentu kami kecewa. Seharusnya mereka bersedia menemui kami. Setidaknya ada pegawai yang bisa memberikan penjelasan," ujar Yenni Herman saat ditemui awak media usai melakukan audiensi dengan Wakil Bupati Enrekang, Andi Tenri Liwang.

Meski kecewa, Yenni mengapresiasi langkah Wakil Bupati Enrekang yang berjanji akan mempertemukan Permadi Hasan dengan Inspektorat Enrekang untuk dilakukan pemeriksaan terkait dana sertifikasi.

"Setelah kepala BKAD kembali, ia akan dipertemukan dengan inspektur untuk diselidiki ke mana uang sertifikasi itu. Setelah itu, perwakilan guru akan dipanggil untuk mendapatkan penjelasan," tuturnya.

Menurutnya, dana sertifikasi sangat dibutuhkan para guru, terutama untuk biaya pendidikan anak-anak mereka.

Ia pun meminta Permadi Hasan segera menemui para guru agar masalah pembayaran sertifikasi bisa segera diselesaikan.

"Kami ini pendidik. Tidak mungkin kami bertindak anarkis terhadap beliau," ujarnya.

"Kami juga memiliki rasa sosial. Kalau memang beliau melakukan kesalahan, silakan akui kepada guru-guru dan minimal datang menemui kami," lanjutnya.

Senada dengan Yenni, Ahmadi juga mengungkapkan kekecewaannya atas ketidakhadiran Permadi Hasan.

"Jangan sampai ada tindakan anarkis. Olehnya itu, kapan Permadi akan datang memberikan kejelasan? Yang penting jujur. Itu tuntutan kami," tegasnya.

Selain itu, Ahmadi meminta agar Kantor BKAD Enrekang dikosongkan hingga Permadi Hasan menemui mereka.

"Kalau bisa, mohon kantor ini disterilkan. Kami juga akan melapor ke bupati," ujarnya.

Ahmadi menegaskan bahwa aksi yang dilakukan para guru bukan bertujuan untuk berbuat anarkis.

"Guru ini orang terhormat. Kami akan menjaga kondusivitas, dan saya siap pasang badan jika terjadi hal yang tidak diinginkan," pungkasnya.

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved