Dulu Tukang Tambal Ban, Kini Lekaki 51 Tahun Itu Adakan Akad Massal Rumah Subsidi di Makassar
Irwan Hasan memulai karier dari bawah pernah jadi tukang tambal ban, kini sukses jadi pengusaha properti.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Dari tukang tambal ban jadi pengusaha properti.
Itulah perjalanan hidup Haji Irwan Hasan, bos PT Raihan Cipta Pratama sekaligus Sekretaris DPD Apersi Sulsel.
Irwan Hasan memulai karier dari bawah. Pernah jadi tukang tambal ban, kini sukses jadi pengusaha properti.
Jumat (21/3/2025), Irwan Hasan menggelar buka puasa bersama dirangkaikan akad massal perumahan subsidi.
Acara buka puasa digelar di Hotel Claro Makassar, Jumat (21/3/2025).
Acara ini dihadiri oleh ratusan peserta, termasuk mitra perbankan, calon pemilik rumah, beserta keluarga, serta undangan dari berbagai pihak terkait.
Irwan Hasan, akad massal itu jadi kontribusi membantu program pemerintahan Prabowo mewujudkan 3 juta rumah.
“Hari ini kita mengadakan akad massal untuk 21 unit rumah subsidi bekerja sama dengan Bank BTN. Kami mengundang semua mitra perbankan, calon penerima KPR, serta keluarga mereka untuk turut merayakan momen penting ini,” kata Irwan Hasan.
Anggota DPRD Kota Makassar ini menjelaskan bahwa saat ini dirinya sedang mengembangkan total 500 unit rumah di wilayah Makassar, Gowa, dan Takalar.
“Proyek ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memenuhi kebutuhan perumahan yang terjangkau bagi masyarakat,” katanya.
Acara akad massal ini dihadiri oleh ratusan orang, termasuk peserta yang akan menandatangani perjanjian KPR, keluarga, serta mitra bisnis PT Raihan Cipta Pratama.
Suasana terasa hangat dan penuh kebahagiaan, terutama bagi para calon pemilik rumah yang telah menantikan momen ini.
Sosok Irwan Hasan
Dari tukang tambal ban kini jadi pengusaha dan anggota DPRD Makassar.
Itulah perjalanan hidup Irwan Hasan politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Makassar.
DPC PPP Makassar menugaskan Irwan Hasan jadi Ketua Fraksi PPP di DPRD Makassar periode 2024-2029.
Ia akan memimpin 4 anggota fraksi lainnya di parlemen.
Irwan Hasan lahir dan dibesarkan dari keluarga yang sederhana.
Saat muda ia mengawali kariernya sebagai pedagang di pasar.
Saat itu Irwan Hasan membantu saudaranya berdagang di pasar.
Irwan Hasan muda juga pernah berprofesi sebagai tukang tambal ban serta penjual velg mobil dan velg motor.
Ia jadi penambal ban sejak kelas tiga SMP hingga kuliah di semester -semester awal atau rentang waktu 1990-1996 di depan rumahnya di Jl Andi Tonro, Makassar.
"Saya terlahir miskin, kita nikmati kekurangan sekaligus kita jadi tantangan," kata Irwan Hasan kepada wartawan Rabu (11/9/2024).
"Waktu SMP mengisi waktu luang jadi tukang tambal ban," kenang Irwan Hasan.
Berjualan di pasar membuat Irwan Hasan muda menyukai dagang.
Ia pun bercita-cita jadi pengusaha sukses kelak.
Tekad baja ingin maju membuat pria kelahiran Makassar, 10 Agustus 1974 ini, berjuang untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.
Dari hasil menambal ban itulah dia membiayai kuliahnya.
Tapi, tekadnya untuk segera menjadi sarjana tertunda tatkala dia memasuki semester lima.
Saat itu, ada program magang kerja industri ke Jepang.
Dia lalu mendaftar dan lolos seleksi.
Dia pun dikirim ke Jepang dan magang selama 3 tahun di perusahaan mesin tempel merek Yamaha di Provinsi Shaizuoka.
Momen itulah yang sedikit “mengangkat kelasnya”.
Pada tahun 2000, Irwan Hasan muda memutuskan merantau ke luar negeri.
Ia magang di perusahaan otomotif di Jepang.
Tiga tahun di Jepang, Irwan Hasan muda pulang ke Kota Makassar pada tahun 2003.
"Pulang dari Jepang, saya coba buka usaha jual beli velg mobil di Jalan AP Pettarani," kata Irwan Hasan.
Usaha jual beli velg itu ditekuni Irwan Hasan selama tiga tahun.
Ujian datang ketika lokasi tanah kosong tempatnya berjualan yaitu di depan Gedung Hamrawati Jalan AP Pettarani, dibeli seorang pengusha besar di Makassar.
Dia pun harus menyingkir dan membawa barang jualannya itu kembali ke Jl Andi Tonto, tempatnya dulu menambal ban.
Namun, di tempat itu, usaha velg dan bekas tidak cocok.
Hari demi hari, pembeli tak kunjung datang. Dia mulai resah dan tidak yakin dengan usaha ban itu.
Dia pun banyak waktu untuk sekadar jalan-jalan membuang waktu di seputaran tempat tinggalnya sambil berpikir untuk membanting setir meninggalkan usaha ban bekas.
Nah, sekali lagi, nasib memang tidak bisa ditebak.
Tanpa sengaja, di tengah hari-hari kegalauannya itu, dia berjumpa dengan seorang kenalan yang menjual tanah kavling yang letaknya di bagian belakang bilangan Jl Andi Tonro.
Singkat cerita, Irwan membeli sekavling tanah lalu dibanguni rumah satu unit.
Dari satu unit rumah inilah, awal dia menggeluti bisnis properti.
Sebab, setelah rumah itu terjual, hasilnya cukup untuk membeli lagi dua kavling tanah dan membangunnya.
Hasil dari dua unit ini, lalu menjadi lima unit.
Loncatan besar dilakukan Irwan saat kelima rumahnya itu terjual.
"Saya bertemu pekerja rumah yang mengajak saya berbinis properti. Dialah mentor yang mengajari saya berbisnis rumah," kata Irwan Hasan.
"Beli mi ini tanah kosong di Jalan Andi Tonro, lalu bangun jadi rumah, nanti saya yang ajarko," kenang Irwan Hasan menirukan kata-kata mentornya tersebut.
Belakangan bisnis properti Irwan Hasan makin berkembang.
Ia memiliki tujuh lokasi perumahan yang tersebar di Makassar, Gowa, dan Takalar, Sulsel.
Pada 2014, Irwan Hasan memutuskan maju calon anggota legislatif.
Saat itu ia menantang petahana sekaligus Ketua DPC PPP Makassar Bursanuddin Baso Tika.
Sayangnya, Irwan Hasan belum mampu mengalahkan Bursanuddin Baso Tika.
Sepuluh tahun kemudian, pada Pemilu 2024, barulah Irwan Hasan maju kembali.
Kali ini berhasil menumbangkan petahana Muliati.
Andi Ugi 33 Tahun Jadi Anggota Dewan, dari Bantaeng ke Sulsel |
![]() |
---|
Unhas dan Pemerintah Kota Tarakan Kolaborasi Bidang Pendidikan dan Kesehatan |
![]() |
---|
Jenderal Asal Makassar Tidak Lagi Jabat Menko Polkam Ad Interim |
![]() |
---|
Pasca Demo Rusuh Makassar, RT/RW Biringkanaya Siaga di Posko Siskamling, Camat Kerahkan 545 RT |
![]() |
---|
Alex Tanque Absen Lawan Persija Jakarta, PSM Makassar Siapkan Abu Kamara dan Jacques Medina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.