Siapa Tanggung Jawab? Jalan Pembatas Desa Bontoala-Taeng Berubah Jadi Kolam
Anggota BPD Desa Taeng Daeng Pasang yang dihubungi, Jumat (21/3/2025), mengungkap jika kondisi tersebut sudah berlangsung hampir 2 minggu.
TRIBUN-TIMUR.COM - Akses jalan yang membatasi Desa Taeng dan Kampung Ana Gowa di Desa Bontoala, Kecamatan Pallangga, berubah jadi kolam.
Aspalnya amblas hingga menyebabkan air dari rawa naik dan menggenangi jalan hingga.
Sebelumnya jalan tersebut pernah diberitakan media Tribun Timur 2024 lalu.
Saat itu aspalnya amblas tidak terlalu besar. Juga tak tergenang.
Namun tidak ada tindak lanjut dari pemerintah setempat.
Perbaikan hanya dilakukan oleh warga yang peduli, dengan cara ditutup.
Jalan itu menjadi pembatas antara Ana Gowa Desa Bontoala dengan Desa Taeng.
Sama halnya Jalan Syekh Yusuf, yang memisahkan Kota Makassar dan Kabupaten Gowa.
Hujan deras yang turun sudah berhari-hari di Gowa, diduga menjadi penyebab amblasnya aspal.
Kini pengendara yang mau melintas harus berhati-hati. Karena selain tingginya air juga amblasnya jalan bisa membuat kendaraan motor misalnya, jatuh.
Dari video yang diterima TRIBUN-TIMUR.COM, anak-anak mencoba membantu pengendara agar berhati-hati melintas.
Sementara itu anggota BPD Desa Taeng Daeng Pasang yang dihubungi, Jumat (21/3/2025), mengungkap jika kondisi tersebut sudah berlangsung hampir 2 minggu.
Ia juga membenarkan hujan jadi pemicu aspal amblas dan menyebabkan lubang sedalam 60 cm.
Tapi untuk penyebab utamanya, mantan Ketua RT itu berpandangan lain.
"Kalau menurut analisa saya, karena aliran airnya ditutup sama perumahan. Dulu kan ada selokan disitu, tapi ditimbun sama perumahan. Sekarang hujan tidak ada tempat jalannya air," ungkapnya lewat telepon WhatsApp.
Dirinya sudah pernah mengingatkan pihak perumahan agar memperhatikan aliran air.
"Waktu itu mereka janji buatkan, tapi kenyataannya sampai sekarang tidak," katanya lagi.
Perumahan tersebut kata Daeng Pasang, sudah berjalan hampir 3 tahun.
Sebelumnya air tidak pernah naik hingga ke jalan, karena hujan turun tidak intens setiap hari.
Namun kali ini menurutnya terparah. Air menggenangi jalan hingga sepanjang 30 meter.
Kondisi tersebut sudah tentu menyulitkan warga dan pengendara. Sebab jalan itu jadi akses alternatif warga yang hendak ke Barombong atau ke Kota Makassar dengan menyeberang lewat penyeberangan Sungai Jeneberang.
Ditanya soal tindak lanjut pemerintah setempat, katanya ia sudah melapor ke Kepala Desa Taeng.
Dan rencananya mereka akan memanggil pihak perumahan untuk membahas hal tersebut.
Terkait jalan poros sebagai batas dua desa itu menjadi kewenangan siapa, Daeng Pasang berpendapat jika seharusnya Desa Bontoala ikut duduk bersama mencari jalan keluarnya.
Tribun kemudian mengkonfirmasi ke pihak Desa Bontoala.
Melalui Sekretaris Desa Harniah, pemerintah desa akan mencarikan jalan keluar penanganan jalan tersebut.
"Iya saya sudah lewat disitu tempo hari. Nanti saya konfirmasikan dulu sama Kasi pembangunan baru turun cek ke sana (lokasi). Biar nanti dilaporkan dan bagaimana jalan keluarnya. Apakah dikasi pipa besar lalu dicor," ujarnya lewat pesan WhatsApp.
Namun dirinya mengaku heran dengan kondisi jalan yang rusak parah. Sebab dulu tidak separah saat ini.
Menurutnya jika genangan air pasti aspalnya tidak akan sampai membuat lubang yang dalam.
Ia juga melanjutkan jika perbaikan merupakan kewenangan pemerintah kabupaten.
Pihak desa hanya akan mengecek kondisi untuk kemudian dilaporkan ke kabupaten.
Aksara Alif Raja Kini Pimpin Kantah Gowa, Tunggu Inovasi Selanjutnya Pasca Lontara |
![]() |
---|
Fazzio Youth Festival Ramaikan Sekolah di Makassar dan Gowa |
![]() |
---|
Puting Beliung Menerjang 3 Kecamatan di Gowa, Husniah Talenrang Turun Beri Bantuan |
![]() |
---|
BPBD Gowa: 334 Rumah di 3 Kecamatan Rusak Akibat Angin Puting Beliung |
![]() |
---|
142 Rumah Rusak Diterjang Angin Puting Beliung di Bontomarannu Gowa, Camat: Sangat Mencekam! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.