Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bupati Lutim Geram Lantai Keramik RS Atue Sudah Pecah Padahal Belum Digunakan: Panggil Kontraktor

Irwan Bachri Syam menyoroti berbagai aspek yang masih perlu diperbaiki. Salah satu yang paling disorot yakni lantai keramik di depan pintu masuk.

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Sakinah Sudin
Dok Tim Ibas-Puspa
BUPATI LUTIM GERAM - Bupati Luwu Timur (Lutim) Irwan Bachri Syam, meninjau progres pembangunan Rumah Sakit Atue di Desa Atue, Kecamatan Malili, Lutim, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (17/3/2025). Irwan geram melihat beberapa aspek belum sesuai standar. 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU TIMUR - Bupati Luwu Timur (Lutim), Irwan Bachri Syam, geram setelah menemukan sejumlah kekurangan dalam pembangunan Rumah Sakit Atue di Desa Atue, Kecamatan Malili, Lutim, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Hal itu diutarakan Irwan Bachri Syam saat meninjau progres pembangunan, Senin (17/3/2025).

Irwan Bachri Syam didampingi Plt Direktur RSUD I Lagaligo, dokter Irfan, Plt Kepala Dinas Kominfo-SP, Muhammad Safaat DP, tim ahli rumah sakit dari Unhas, serta PPK Dinas Kesehatan Nurbaya.

Irwan Bachri Syam menyoroti berbagai aspek yang masih perlu diperbaiki.

Salah satu yang paling disorot yakni lantai keramik di depan pintu masuk yang sudah pecah.

Selain itu, kebersihan kusen pintu dan jendela yang dinilai kurang baik, serta plafon rumah sakit terlihat dipenuhi sarang laba-laba.

“Saya minta dalam minggu ini kontraktor segera dipanggil untuk membersihkan dan merapikan pekerjaannya," kata Irwan dengan nada kesal..

"Mulai dari plafon yang penuh sarang laba-laba, hingga kusen pintu dan jendela yang belum bersih,” tegasnya.

Tak hanya soal kebersihan dan kerapihan, Bupati Irwan juga menekankan pentingnya aksesibilitas bagi pasien, terutama pengguna kursi roda.

Irwan meminta, penghalang di bawah pintu kamar mandi segera dipindahkan karena dapat menyulitkan pasien disabilitas.

Tak hanya itu, Irwan juga mengoreksi penempatan tempat tidur pasien yang terlalu dekat dengan pintu toilet, karena dapat menghambat pasien yang ingin menggunakannya.

Menurutnya, hal ini bisa menjadi kendala dalam proses akreditasi rumah sakit.

Ia juga menyayangkan adanya dinding yang sudah retak, yang menandakan masih perlunya evaluasi lebih lanjut sebelum rumah sakit ini benar-benar difungsikan.

“Jangan sampai rumah sakit ini dipaksakan beroperasi dalam kondisi yang belum sepenuhnya siap,” akunya.

Sebagai tindak lanjut, Irwan meminta tim ahli dari Unhas untuk menyusun perencanaan teknis yang lebih detail, agar segala kekurangan bisa segera diperbaiki dalam tahun ini.

Pemerintah Kabupaten Luwu Timur berkomitmen menyediakan fasilitas kesehatan yang layak dan berkualitas bagi masyarakat.

Oleh karena itu, orang nomor satu di Bumi Batara Guru itu menegaskan, perbaikan harus segera dilakukan agar rumah sakit ini dapat berfungsi optimal saat mulai beroperasi. (*)

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved