Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Khazanah Islam

Bolehkah Zakat Fitrah Dibayar Pakai Uang Tunai?

Zakat fitrah biasanya dibayarkan dalam bentuk bahan makanan pokok sesuai harga tersebut, seperti beras atau gandum. 

|
Editor: Sudirman
Grafis Tribun Timur/lili
ZAKAT FITRAH - Salah satu kewajiban umat Muslim ialah membayar Zakat Fitrah. Banyak pertanyaan muncul, apakah zakat fitrah bisa dibayarkan dalam bentuk uang? 

TRIBUN-TIMUR.COM - Salah satu kewajiban Umat Muslim ialah membayar zakat.

Zakat dibayarkan sebelum hari raya Idul Fitri.

Umat Muslim membayar zakat fitrah dalam bentuk beras.

Zakat fitrah biasanya dibayarkan dalam bentuk bahan makanan pokok sesuai harga tersebut, seperti beras atau gandum. 

 Tetapi di tengah perkembangan zaman, mungkin sebagian orang menilai bahwa membayar zakat fitrah menggunakan bahan makan pokok tidaklah praktis.

Sehingga munculah pertanyaan, apakah zakat fitrah boleh dibayarkan menggunakan uang? Lantas pandangan ulama tentang hal tersebut? Simak penjelasannya berikut ini:

Ustaz Nurdin Urbayani menjelaskan jumhur ulama berpendapat bahwa zakat fitrah tidak boleh dibayarkan dalam bentuk uang.

Melainkan harus dalam bentuk makanan pokok yang biasa dikonsumsi di suatu negara.

Misalnya, di Indonesia umumnya zakat fitrah dibayarkan dalam bentuk beras, sedangkan di negara lain bisa berupa gandum, kurma, atau makanan pokok lainnya. 

Tetapi Mazhab Hanafi memiliki pandangan berbeda dengan memperbolehkan pembayaran zakat fitrah dalam bentuk uang

Sementara itu, ulama Syekh Yusuf Qardhawi menawarkan jalan tengah terkait perbedaan pendapat ini.

Beliau menyatakan bahwa membayar zakat fitrah dengan uang diperbolehkan dalam kondisi tertentu, terutama jika ada situasi yang sangat mendesak.

"Jumhur ulama menyatakan tidak boleh, harus memakai makanan pokok, beras, gandung, dan lain-lain yang makanan pokok negara tersebut."

"Tetapi ada mahzab Hanafi yang membolehkan membayar dengan uang, ada Syekh Yusuf Qardhawi yang memberikan jalan tengah nya, boleh uang tetapi jika sangat mendesak," ujarnya.

Ustaz Nurdin Urbayani memberi perumpamaan, misalnya ketika ingin mengirim beras ke daerah terpencil, sering kali muncul kendala logistik yang menyulitkan distribusi. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved