Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

TNI

Sosok Dirut Bulog Letjen Novi Helmy Prasetya Potensi Mundur dari Danjen Akademi TNI

Jenderal dari satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Letnan Jenderal Novi Helmy Prasetya harus mundur.

Editor: Muh Hasim Arfah
TRIBUNNEWS
DIRUT PERUM BULOG - Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog. Penunjukan itupun menuai sorotan lantaran status Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya adalah prajurit aktif TNI.   

TRIBUN-TIMUR.COM- Jenderal dari satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Letnan Jenderal Novi Helmy Prasetya harus mundur. 

Sebab, dia baru saja diangkat jadi Direktur Utama Perum Badan Logistik (Bulog). 

Hal ini menyusul pernyataan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Ia menegaskan prajurit TNI aktif yang menjabat di instansi sipil di luar 10 kementerian dan lembaga yang diperbolehkan harus segera mengundurkan diri atau pensiun dini.

Pernyataan tegas Panglima TNI ini sejalan dengan Pasal 47 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, yang mengatur hanya 10 kementerian dan lembaga tertentu boleh ditempati oleh prajurit aktif.

 "Jadi prajurit TNI aktif yang menjabat di Kementerian dan Lembaga lain akan pensiun dini atau mengundurkan diri dari dinas aktif sesuai dengan pasal 47 (UU TNI)," kata Agus dalam video yang terkonfirmasi pada Senin (10/3/2025). 

Markas Besar TNI pun mengonfirmasi pernyataan Panglima TNI ini.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Hariyanto menjelaskan pernyataan tersebut disampaikan Panglima TNI usai kegiatan Rakor Lintas Sektoral Pengamanan Idulfitri di Mabes Polri Jakarta pada Senin (10/4/2025).

Ia menjelaskan prajurit yang ingin menduduki jabatan sipil di luar ketentuan harus mengundurkan diri atau pensiun dini dari dinas militer.

Selain itu, kata dia, prajurit dapat mengajukan pengunduran diri untuk beralih ke jabatan sipil di luar struktur TNI.

Ia juga mengatakan keputusan proses pengunduran diri tersebut berada di pimpinan TNI.

 "Setelah disetujui pengunduran dirinya, prajurit tersebut akan berstatus sipil penuh dan tidak lagi terikat aturan serta kewajiban sebagai anggota TNI," ujarnya kepada Tribunnews.com, pada Senin (10/3/2025).

Sebelumnya, mantan Komandan Paspampres Grup D Letnan Jenderal Novi Helmy Prasetya mengemban amanat sebagai Komandan Jenderal Akademi TNI.

Selama kariernya, Novi Helmy Prasetya malang melintang dalam operasi militer di Timor Timur, Aceh hingga Papua. 

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto disebut telah menyetujui penunjukan Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog.

Adapun persetujuan itu diberikan karena TNI terikat kerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didasarkan pada nota kesepahaman. 

"Panglima TNI telah menyetujui permintaan (BUMN) tersebut setelah mempertimbangkan aspek strategis dan kontribusi yang dapat diberikan oleh Mayjen TNI Novi Helmy di Bulog," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Hariyanto kepada Kompas.com, Senin (10/2/2025). 

Hariyanto menjelaskan bahwa penunjukan Novi Helmy sebagai Dirut Bulog merupakan bagian kerja sama strategis antara TNI dan BUMN.

Selama berdinas di TNI Angkatan Darat sudah banyak penugasan operasi yang dilaksanakan antara lain penugasan dalam negeri melaksanakan operasi Timor Timur 1996, operasi Tribuana tahun 1999 kemudian penugasan luar negeri melaksanakan Pengamanan VVIP RI 1 di Rusia tahun 2013 Inggris 2004 dan Jerman 2015.

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap alasan perombakan Direksi Utama Perum Bulog beserta jajaran direksi lainnya.

Ia menjelaskan, perombakan ini dilakukan untuk menyegarkan manajemen Perum Bulog. Penyegaran diperlukan karena direksi sebelumnya tidak mencapai target penyerapan gabah yang ditetapkan pemerintah.

"Ada penugasan yang diberikan, ini harus bisa kita lakukan secara maksimal, sama kemarin keputusan pembelian gabah untuk kita harus 3 juta ton gabah, nah datanya masih kurang maksimal. Makanya kita butuh penyegaran," ujar Erick di Jakarta, Senin (10/2/2025).

Penyerapan gabah yang belum maksimal membuat Erick menilai perlunya tambahan sistem manajemen yang lebih kuat di Bulog.

Hal ini sejalan dengan target Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan.

"Dari data-data serapannya masih kecil, yah perlu ada penyegaran dan perlu semua supporting sistem untuk memastikan penugasan ini secara maksimal," kata dia. Sebelumnya, Erick menunjuk Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Perum Bulog. Novi menggantikan Wahyu Suparyono yang baru menjabat sejak 10 September 2024 atau kurang dari lima bulan.

Pendidikan Umum

S1 Ilmu Hubungan Internasional Unjani (2016)

S2 Ilmu Pemerintahan Unjani (2019)

Pendidikan Militer

Akademi Militer (1993)

Sesarcabif (1994)

Selapa If (2003)

Seskoad Dikreg XLVI (2008)

Sesko TNI Dikreg XLIII (2016)

Lemhannas PPSA (2022)

Kursus

Para Dasar

Combat Intel

Dik Komando

Dik Sandi Yudha

Suspa Intel Dasar

Susdanyon

Susdandim

Susdanrem

 

Letnan Dua s/d Kapten

Danton Yonif 125/Simbisa

Danton Yonif 100/Prajurit Setia

Danki Kopassus

Kasi Intel Kopassus

Kaur Latum Siops Kopassus

Kasiops Grup A Paspampres

Mayor

Wadandenpam Paspampres

Pabandya Wanwil Kodam Iskandar Muda

Pabandya Ops Kodam Iskandar Muda

Kasiops Paspampres Grup A (2003)

Wadanden Pengamanan Instalasi

Danden Pengamanan Pribadi

Letnan Kolonel

Danyonif 112/Dharma Jaya (2010—2011)

Dandim 0609/Cimahi (2011—2013)

Wadan Grup B Paspampres (2013)

Kolonel

Dan Grup D Paspampres (2013—2015)

Pamen Denma Mabesad (2015—2018)

Aspers Kasdam XVIII/Kasuari (2018—2019)

Danrem 061/Surya Kencana (2019—2020)

Brigadir Jenderal

Aspers Kaskogabwilhan III (2019—2021)

Kaskogartap I/Jakarta (2021—2022)

Mayor Jenderal

Pangdivif 3/Kostrad (2022—2023)

Pangdam Iskandar Muda (2023—2024)

Aster Panglima TNI (2024—2025)

Letnan Jenderal

Danjen Akademi TNI (2025)

Direktur Bulog

 

(kompas.com) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved