Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Akmil 2001

Kehebatan Kolonel Wahyo Yuniartoto Prajurit Kopassus Jadi Ajudan Prabowo

Kolonel Wahyo Yuniartoto prajurit Kopassus lulusan Akmil 2001 dipercaya sebagai ajudan Presiden Prabowo menggantikan Mayor Teddy Indra Wijaya

Editor: Ari Maryadi
Instagram @wahyo.yuniartoto
AJUDAN PRESIDEN - Empat ajudan Presiden Prabowo Subianto dari 3 Matra TNI dan Polri menghadap ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Keempatnya yakni Kolonel Wahyo Yuniartoto, Letkol Romi Habe Putra, Letkol Anton Palaguna, Kombes Ahrie Sonta. 

Setelah lulus dari Akademi Militer, ia melanjutkan pendidikannya dengan lulus dari Pendidikan Komando di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus pada tahun 2003.

Setelah lulus dari Akademi Militer, dia meraih gelar sarjana dari Universitas Terbuka di Fakultas Ekonomi pada tahun 2013 yang dilanjutkan meraih gelar magister dari Universitas Pertahanan untuk prodi Strategi Pertahanan Darat dan lulus pada tahun 2016.

Wahyo mengikuti beberapa kursus, di antaranya kursus Dasar Kecabangan Infanteri pada tahun 2001, Combat Intel pada tahun 2002 dan kemudian Perwira Sandhi Yudha pada tahun 2004 yang dilanjutkan tahun berikutnya dengan lulus dari kursus Pandu pada tahun 2005.

Wahyo juga mengikuti Kursus Bahasa Mandarin pada tahun 2006 dan beberapa kursus, seperti Kursus Terjun Bebas Militer pada tahun 2007, Kursus Perwira Jasmani Militer tahun 2010 dan pada tahun 2013 mengikuti Kursus Dasar Perwira Intel Badan Intelejen Strategis Tentara Nasional Indonesia.

Wahyo dinyatakan lulus dari Pendidikan Komandan Grup dan Pendidikan Komandan Komando Distrik Militer dengan predikat terbaik.

Karier

Karier militer

Pada 2017, saat berpangkat Mayor, Wahyo menjabat sebagai Komandan Batalyon 14 Grup 1 Kopassus[2] dan digantikan oleh Galih Bramantyo pada tahun 2018.

Kemudian pada tanggal 23 November 2018, ia diangkat sebagai Komandan Komando Distrik Militer 0703 dari tahun 2018 hingga tahun 2020.

Jabatan ini pun dilanjutkan oleh Andi Afandi sejak 7 Desember 2020.

Pada 2020, dia juga sempat menjabat sebagai Ketua Tim Pelatih di Resimen Induk Kodam XVIII/KasuariSelanjutnya, pada tahun 2021, dia diangkat menjadi wakil komandan Grup 2 Kopassus pada tahun 2021 dan pada tahun 2023 menjadi Asisten Operasi Kopassus.

Sebelum menjadi Ajudan Presiden Indonesia untuk Prabowo Subianto 2024, ia merupakan Komandan Grup 2 Kopassus dengan pangkat kolonel.

Karier di luar militer

Pada 2022, ia menjabat sebagai manajer Tim Pencak Silat Indonesia di kejuaraan dunia Malaysia tahun 2022[12] dan menjadi juara umum.

Kemudian, tahun 2003 ia kembali menjadi manajer untuk tim olahraga cabang pencak silat dari Indonesia pada SEA Games di Kamboja yang mengalami kontroversi pertikaian dengan pelatih dari Vietnam pada laga Safira Dwi Meilanimenghadapi tim dari Vietnam akibat tuduhan kecurangan yang terjadi untuk Safira yang pada akhirnya dimenangkan oleh Safira.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved