Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dorong Pemerataan Dokter, AIPKI Dukung Pendirian FK di Luar Jawa-Bali

Sebanyak 378 peserta dari 103 fakultas kedokteran se-Indonesia turut hadir dalam agenda ini.

|
Editor: Ina Maharani
handover
KONPERS AIPKI - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar mendapat kehormatan menjadi tuan rumah Pertemuan Forum Dekan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) 2025. Konfrensi pers terkait acara ini digelar di Hotel Claro, Makassae, Selasa (18/2) 

 


Makassar, Tribun - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar mendapat kehormatan menjadi tuan rumah Pertemuan Forum Dekan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) 2025. 

Acara yang berlangsung pada 17-19 Februari 2025 ini digelar di Hotel Claro Makassar, dengan pembukaan resmi di Ballroom Phinisi 2 pada Senin, 17 Februari 2025.


Forum yang mengangkat tema Transforming Medical Education to Support a Sustainable Healthcare System, ini, menegaskan komitmen dunia pendidikan kedokteran dalam menghadapi tantangan sistem kesehatan berkelanjutan. 


Sebanyak 378 peserta dari 103 fakultas kedokteran se-Indonesia turut hadir dalam agenda ini.


Hasil dari forum ini dipaparkan dalam  konfrensi pers yang digelar Selasa (18/2/2024). Hadir dalam konfrensi pers ini Ketua Divisi PPDS PP AIPKI Prof Dr dr Dwiana Ocviyanti SpOG(K) MPH, Ketua PP AIPKI Prof Dr dr Budi Santoso SpOG(K).


Wakil Ketua Pengurus Pusat AIPKI Prof Dr dr Suryani As’ad MSc SpGK(K), Sekretaris Umum AIPKI Prof Dr dr Wisnu Barlianto MSiMed SpA(K), Sekretaris 1 AIPKI Prof Dr dr Hamsu Kadriyan SpTHT-KL(K) MKes, dan Wakil Sekretaris Umum AIPKI Dr dr Flora Ramona Sigit Prakoeswa MKes SpKK DiplSTD-HIV/AIDS FINSDV FAADV. 

 

Salah satu poin utama yang dibahas adalah  AIPKI menyoroti regulasi pendirian fakultas kedokteran (FK) baru, di luar Pulau Jawa dan Bali


“Saat ini banyak puskesmas di luar Jawa dan Bali tidak ada dokternya. Karenanya AIPKI mendorong pembukaan fakultas kedokteran terbaru, di luar Pulau Jawa dan Bali,” ujar Prof Wisnu Barlianto. 


Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan pemerataan dokter di Indonesia dengan tetap mengutamakan mutu pendidikan dan keberlanjutan institusi.


Sementara itu juga ditekankan pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Kepala Program Studi Spesialis.


"Pokja dalam penyusunan kurikulum dan penyelenggaraan uji kompetensi sesuai dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 2023. Semua dokter yang lulus akan melalui uji kompetensi sehingga lulusan manapun kualitasnya sama dan terbaik,” papar dr Dwiana.

Dalam hal standar pendidikan, AIPKI menegaskan komitmennya untuk menyusun Standar Nasional Pendidikan Kedokteran dan Standar Kompetensi Dokter. 

Standar ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang kompeten serta adaptif terhadap perkembangan ilmu kedokteran.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved