Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

PSM Makassar vs PSIS Semarang, Ujian Mentalitas Pasukan Ramang Lawan Tim Papan Bawah

PSM Makassar sekarang berada di jajaran papan tengah, peringkat tujuh dengan 32 poin. Berbanding terbalik PSIS Semarang di papan bawah klasemen.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Hasriyani Latif
PSM Makassar
DUEL PEMAIN – Striker PSM Makassar, Nermin Haljeta duel dengan penyerang sayap PSIS Semarang, Rian Ardiansyah di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (20/9/2024). PSM Makassar harus tunjukkan mentalitas saat melawan PSIS yang berada di papan bawah. 

Sedangkan Persis Solo berada di zona degradasi, posisi 17 dengan 10 poin.

PSM Makassar hanya mampu menang tipis satu gol lewat tandukan Balotelli. Gol baru tercipta di menit 89 pertandingan.

Olehnya itu, PSM Makassar harus ekstra waspada melawan PSIS Semarang.

Apalagi, anak asuh Bernardo Tavares ini dalam tren minor di empat laga terakhir.  

Dua kali seri dan dua kali kalah.

Ditambah, PSM Makassar selalu kalah kalau bermain di markas PSIS Semarang.

Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, akan menjadi saksi perebutan tiga poin PSM Makassar kontra PSIS Semarang. Kick off pertandingan, Minggu (16/2/2025) pukul 20.00 Wita.

Pengamat Sepak Bola, Imran Amirullah mengatakan, PSM Makassar fokus dan konsentrasi sepanjang laga.

Ia yakin jika itu dilakukan bukan tak mungkin PSM Makassar bisa membawa pulang tiga poin sekaligus akhiri rentetan hasil buruk empat pertandingan.

Situasi PSIS Semarang yang terpuruk di klasemen dan konflik internal yang terjadi perlu dimanfaatkan oleh Yuran Fernandes cs.

“Berharap penggawa PSM Makassar bisa lebih fokus untuk meraih poin,” katanya saat dihubungi Tribun-Timur.com, Jumat (14/2/2025).

Imran Amirullah menilai fokus menjadi kekurangan PSM Makassar di beberapa pertandingan terakhir.  

Lantaran klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) ini selalu mampu unggul lebih dulu dari lawannya. Namun, keunggulan tersebut selalu gagal dipertahankan.

Selain itu, komunikasi juga sangat berpengaruh. Ia melihat sering miskomunikasi antar pemain belakang. Akibatnya organisasi pertahanan goyah.

Ditambah lagi dengan kondisi fisik pemain yang menurun jika selalu mendapat serangan bertubi-tubi dari lawan.

“Bertahan itu menguras tenaga, bisa mempengaruhi fisik pemain dan fokus. Di sini pentingnya mentalitas,” ucap mantan pemain Timnas Indonesia ini.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved