Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BBKSDA Sulsel Siap Tangkap Buaya yang Meresahkan Warga di Empang Labuang Bili Barru

Buaya yang diperkirakan memiliki panjang sekitar 3 meter tersebut diketahui merupakan buaya muara (Crocodylus porosus).

Penulis: Darullah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
Penampakan buaya di empang Labuang Bili, Dusun Tanrabalana, Desa Lawallu, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru, Sulsel, Selasa (4/2/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulawesi Selatan berencana menangkap buaya yang berkeliaran di Empang Labuang Bili, Dusun Tanrabalana, Desa Lawallu, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.

Buaya yang diperkirakan memiliki panjang sekitar 3 meter tersebut diketahui merupakan buaya muara (Crocodylus porosus).

Kemunculan buaya tersebut telah menimbulkan keresahan di kalangan warga, terutama para petani ikan dan udang yang beraktivitas di sekitar empang. Kehadiran buaya dinilai berpotensi membahayakan keselamatan mereka.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah 3 Soppeng, Benny Daly, menyatakan bahwa langkah pertama yang harus diambil adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai situasi ini. 

Untuk sementara waktu, warga diminta untuk menahan diri dan menghindari aktivitas di area empang Labuang Bili.

“Kami sudah menyampaikan informasi ini kepada Pak Bhabin, Pak Desa, dan Pak Camat agar dapat mengumumkan kepada warga, terutama anak-anak, untuk menghindari area tersebut. Kami juga sedang mempersiapkan perangkap untuk menangani buaya ini,” ujar Benny Daly, Rabu (5/2/2025).

Benny menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk merancang pelaksanaan evakuasi buaya.

Rencananya, buaya tersebut akan ditangkap menggunakan perangkap yang dirancang khusus.

“Kami telah menemukan lokasi yang sering dijadikan tempat berdiam buaya tersebut dan akan segera memasang perangkap di sana,” jelasnya.

BBKSDA juga mengimbau agar masyarakat tidak mendekat ke lokasi karena empang yang dihuni buaya terletak dekat dengan jalan umum. Kerumunan warga dapat mengganggu proses evakuasi yang sedang dilakukan.

“Setelah buaya berhasil kami evakuasi, kami akan segera mentranslokasikannya ke habitat aslinya yang jauh dari pemukiman,” tambah Benny.

“Tujuan kami adalah memindahkan satwa ini ke tempat yang tidak berpotensi menyebabkan konflik dengan masyarakat,” ujarnya menutup.

Proses penangkapan dan evakuasi buaya ini dilakukan bekerjasama dengan BPBD Barru dan pemerintah setempat.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved