Diklat Pelindo Regional 4 Dukung Transformasi Digital dengan Aplikasi P-KPI dan P-RKM

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 menggelar Diklat Penerapan Aplikasi P-KPI, P-RKM, dan Perhitungan Biaya Pokok Produksi Tarif Pelayanan Jasa Barang di Lingkungan Kerja. 

Diklat ini berlangsung di Ruang Rapat Lantai 7 Kantor Pelindo Regional 4, Jalan Soekarno, Kota Makassar, Kamis (30/1/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh 25 peserta dari berbagai unit organisasi di Pelindo, yaitu 5 orang dari Regional 4, 14 orang dari cabang Regional, dan 6 orang dari Subholding. 

Hadir sebagai pemateri, Senior Officer Manajemen Kinerja Neny Ratih Windiati dan Senior Officer Manajemen Kinerja Desyana Irmasari dari Group Head Strategi Korporasi dan Inovasi Pelindo, dengan materi yang dibawakan tentang Penerapan P-KPI dan P-RKM 2.0. 

Selain itu, Manager Evaluasi & Pengelolaan Tarif Erfin Wijayanto dari Group Head Manajemen Pelanggan Pelindo membawakan materi tentang Perhitungan Tarif Jasa Barang dan Jasa Terkait.

Executive Director 4 Pelindo Regional 4, Abdul Azis, mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk mendukung transformasi digital di lingkungan Pelindo.

"Dengan penerapan aplikasi P-KPI dan P-RKM, serta kemampuan dalam menghitung biaya pokok produksi secara efektif, kami berharap dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing perusahaan dalam memberikan layanan kepada pelanggan," kata Abdul Azis, dalam keterangan tertulis.

Division Head Komersial Pelindo Regional 4, Adi Novi Wahyudi, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari, Kamis-Jumat (30-31/1/2025). 

Kegiatan ini, kata dia, merupakan salah satu komitmen Perseroan untuk terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, khususnya dalam mendukung visi perusahaan sebagai pemimpin ekosistem maritim yang terintegrasi dan berkelas dunia. 

"Dalam pelatihan ini, kami berharap agar seluruh peserta dapat memahami peran strategis mereka dalam mendorong transformasi perusahaan, khususnya melalui peningkatan efisiensi operasional, penguatan sinergi internal, dan implementasi prinsip keberlanjutan atau sustainability," jelas Adi.

Selain meningkatkan kompetensi karyawan, pelatihan ini juga diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas layanan pelabuhan. 

Menurut Adi, pelatihan ini dirancang untuk mencapai beberapa tujuan utama, yaitu memberikan pemahaman mendalam mengenai pengelolaan Key Performance Indicator (P-KPI) dan Rencana Kerja Manajemen (P-RKM), sehingga peserta mampu merumuskan strategi yang selaras dengan target korporasi.

Salah satu fokus utama pelatihan ini adalah memberikan pemahaman yang komprehensif kepada peserta tentang penghitungan biaya pokok produksi. 

Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pengelolaan tarif jasa kepelabuhanan dilakukan secara akurat, transparan, dan berbasis data. 

Dengan demikian, hal ini mendukung terciptanya efisiensi biaya dan pelayanan lebih kompetitif di setiap segmen operasional. 

Tujuan selanjutnya adalah, melalui pelatihan ini, diharapkan peserta dapat menerapkan metode penghitungan biaya pokok produksi yang lebih efisien dan akurat, dapat berguna untuk meningkatkan produktivitas dan mendukung pencapaian target pendapatan perusahaan di tahun 2025.(*)