DPRD Desak Rute Pelayaran KMP Takabonerate Dievaluasi Pasca Pasien Meninggal Sebelum Tiba di RS

TRIBUNKEPULAUAN SELAYAR.COM, BENTENG - Komisi III DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, memanggil pengelola Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan (ASDP) setempat. 

Mereka melakukan dengar pendapat terkait peristiwa meninggalnya seorang pasien di atas kapal feri KMP Takabonerate.

Pasien rujukan Puskesmas Jampea ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KH Hayyung Selayar tidak dapat tertolong nyawanyam Jumat (5/12/2025) lalu. 

Pasien tersebut bernama Siti Ramaliah, yang meninggal dunia di atas kapal feri. 

Pasien itu batal ditangani medis di RSUD KH. Hayyung Selayar, sebab meninggal dunia sebelum tiba di daratan Selayar.

Diduga rute pelayaran KMP Takabonerate yang cukup lama menyebabkan pasien sekarat tidak dapat tertangani medis di rumah sakit.

"Atas peristiwa ini ada aspirasi dari masyarakat pulau yang mengeluhkan rute yang lama dan panjang karena kapal harus berlabuh di beberapa pulau," kata Ketua Komisi III DPRD Selayar, Andi Idris, kepada TribunSelayar.com, Rabu (8/1/2025).

Dalam pertemuan tersebut, dihadiri oleh pihak ASDP, mereka meminta agar rute pelayaran kapal feri tidak bolak-balik.

"Ini lama karena Pattmbukang ke Kayuadi-Jinato lalu kembali lagi ke Jinato-Kayuadi, lalu ke Jampea, terus Bonerete, dan Passilambena. Demikian juga pelayaran sebaliknya," jelasnya.

Komisi III DPRD Selayar meminta agar rute pelayaran kapal feri tidak bolak-balik dari satu pelabuhan ke pelabuhan yang sama pada hari yang sama, karena memakan waktu lama dan jarak tempuh yang panjang.

Sementara itu, pihak ASDP menerima permintaan anggota DPRD Selayar. 

Namun, kebijakan perubahan rute tersebut akan diputuskan oleh Kementerian Perhubungan di Jakarta. 

DPRD Selayar juga akan bertolak ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasi masyarakat kepulauan.(*)