Mimpi Kombes Donald Simanjuntak Jadi Jenderal Pupus, Alumnus Akpol 1997 Dipecat Polri

TRIBUN-TIMUR.COM -- Mimpi Kombes Donald Simanjuntak jadi Jenderal polisi Pupus.

Alumnus Akpol 1997 itu dipecat tidak hormat dari Polri.

Kombes Donald Simanjuntak dijatuhi hukuman pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH).

Dengan demikian karier Kombes Donald Simanjuntak selama 28 tahun di kepolisian berakhir.

Hukuman PTDH itu dijatuhkan buntut kasus pemerasan terhadap penonton asal Malaysia di konser musik Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024.

Kombes Donald Simanjuntak menjabat DirnarkobaPolda Metro Jaya.

Kombes Donald Simanjuntak lulusan Batalyon Wira Pratama.

Pemecatan terhadap polisi yang akrab disapa Kombes Donald Simanjuntak itu diungkapkan oleh anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Muhammad Choirul Anam.

Muhammad Choirul Anam menjelaskan bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Polri menjatuhkan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) alias dipecat terhadap Kombes Donald.

Donald di-PTDH setelah menjalani sidang pelanggaran kode etik dan profesi Polri (KEPP) yang digelar pada Selasa, 31 Desember 2024.

"Putusan PTDH untuk Direktur Narkoba (Donald Parlaungan). Terus Kanitnya juga di-PTDH," kata Anam selaku pihak eksternal yang mengikuti sidang KEPP tersebut, dikutip dari Tribunnews, Rabu (1/1/2025).

Selain Donald, sidang etik tersebut juga digelar untuk Kasubdit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya dan Kanit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya. 

Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, juga membenarkan terkait dengan pemecatan terhadap Kombes Donald Simanjuntak.

 "Terhadap terduga masing-masing 2 terduga pelanggar telah diberikan putusan Majelis Komisi Sidang Kode Etik Profesi Polri dijatuhi sanksi berupa Pemberhentian dengan Tidak Hormat (PTDH)" kata Trunoyudo secara terpisah dengan keterangan Anam.

Lantas, seperti apakah sosok Kombes Donald Simanjuntak semasa dinasnya di Polri? Berikut profil lengkapnya.