Pengacara Ditembak di Bone
Tewas Ditembak, Pengacara Rudi S Gani Dikubur Berdampingan Makam Istri Pertama di Pangkep
Jenazah pengacara Rudi S Gani, yang tewas ditembak OTK di Kabupaten Bone, dimakamkan di kampung halaman istri pertamanya, di Minasatene, Pangkep.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUNPANGKEP.COM, PANGKEP – Jenazah pengacara asal Makassar, Rudi S Gani tewas ditembak orang tak dikenal (OTK) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, dimakamkan, Kamis (2/1/2025).
Pemakamannya di Kabba, Soreang, kampung halaman istri pertamanya.
Soreang berada di Kecamatan Minasatene, sekitar 5,7 km sebelah timur Pangkajene, ibu kota Pangkep.
Pemakaman berlangsung sekitar pukul 10.00 Wita.
Suasana duka menyelimuti prosesi pemakaman di pekuburan umum Dusun Soreang, Desa Kabba, Kecamatan Minasate'ne, sekitar 51 km utara Kota Makassar.

Keluarga dan kerabat tak kuasa menahan tangis saat jenazah almarhum diturunkan ke liang lahat.
Nampak sejumlah personel kepolisian berjaga sepanjang prosesi pemakaman.
Kapolsek Minasatene, Iptu Hasri, mengatakan jenazah Rudi S Gani dimakamkan berdampingan dengan makam istri pertamanya.

“Korban merupakan warga Bone, namun istri pertamanya dimakamkan di sini. Sehingga berdasarkan kesepakatan keluarga, korban dimakamkan di sini,” ujarnya.
Sebelumnya, jenazah Rudi menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar.
Baca juga: Kisah Tragis Pengacara di Bone Rudi S Gani: Seharian Layani Klien, Malamnya Tewas Ditembak OTK
Pengacara Rudi S Gani tewas setelah ditembak OTK saat sedang makan malam merayakan tahun baru di rumah keluarganya di Kabupaten Bone, Selasa (31/12/2024) malam.
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis, namun nyawanya tidak tertolong.
Hingga kini, pihak kepolisian masih menyelidiki motif penembakan tersebut.
Diketahui, almarhum tengah menangani kasus sengketa tanah di Kabupaten Bone.
Dugaan kuat, kasus tersebut berkaitan dengan insiden penembakan ini.
Tim Khusus Polda Sulsel Selidiki Penembakan Tragis Pengacara di Bone
Sebelumnya, Tim Laboratorium Forensik Polda Sulsel melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) penembakan pengacara Rudi S Gani di rumahnya, Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Rabu (1/1/2025) sore.
Olah TKP itu diperlukan untuk penyelidikan terkait insiden maut di malam pergantian tahun tersebut.
Dari dokumentasi foto diterima, tampak personel tim laboratorium forensik Polda Sulsel menganalisis sekitar lokasi rumah korban.
Selain itu, sekeliling rumah korban juga tampak telah dipasangi garis polisi.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sulsel Kombes Pol Jamaluddin Farti yang dikonfirmasi, mengaku telah mengerahkan tim khusus menyelidiki kasus itu.
"Dari Labfor Polda juga diturunkan untuk backup olah TKP. Tim Resmob Polda juga backup untuk pengungkapannya," jelas Kombes Pol Jamaluddin Farti kepada tribun.
Sejauh ini lanjut Jamal, pihaknya masih menunggu hasil autopsi yang dilakukan Biddokkes Polda Sulsel.
Tujuannya, untuk mengetahui apakah terdapat proyektil peluru di tubuh korban atau tidak.
"Nanti menunggu dari hasil autopsi RS Bhayangkara, jika ada proyektil dalam tubuh korban, maka itu yang akan diperiksakan di Labfor," jelasnya.
Jenazah Telah Diautopsi
Jenazah pengacara Rudi S Gani (49), telah diautopsi di Ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Rabu (1/1/2025) siang.
Sejumlah keluarga dan kerabat almarhum hadir menunggu proses autopsi hingga selesai.
Pantauan tribun, jenazah dibawa keluar dari dalam ruang autopsi pada pukul 13.57 Wita.
Jenazah Rudi, dimasukkan ke dalam ambulans didampingi istri keduanya, Hj Maryam.
Rencananya, jenazah Rudi akan dimakamkan di Kabupaten Pangkep.
"Dimakamkan di Pangkep di kampungnya istrinya," kata ipar Rudi S Gani, Ismail saat dihampiri.
Proses pemakaman, kata dia, bakal dilangsungkan pada Kamis besok lantaran menunggu kehadiran salah satu anaknya dari luar negeri.
"Besok pagi rencana dimakamkan karena ada anaknya ditunggu dari Dubai, dia kerja Pelayaran di sana," ujarnya.
Jenazah saat ini dibawa ke rumah duka di Jl Kelurahan Lorong 6, Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Makassar.
Isak haru mengiringi rombongan pengantar jenazah dari Biddokkes Polda Sulsel ke rumah duka.
Kasus yang Didampingi
Terungkap kasus yang didampingi pengacara Rudi S Gani (49) sebelum tewas ditembak orang tak dikenal (OTK) di Kabupaten Bone.
Rudi S Gani tewas ditembak saat acara makan bersama keluarga menyambut malam pergantian tahun di rumahnya, Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Selasa (31/12/2024) malam.
Istri Rudi, Haja Maryam (45) mengatakan, ada banyak kasus yang didampingi sang suami selama menjalankan profesinya sebagai pengacara.
"Kalau kasus yang ditangani banyak, banyak, karena setiap dia bersidang pasti saya temani," ucap Maryam ditemui wartawan saat menunggu proses autopsi jenazah Rudi di Ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, Kecamatan Tamalate, Makassar, Rabu (1/1/2025) siang.
Menurut Maryam, rata-rata kasus yang didampingi suaminya, cukup besar.
Namun, kata dia, sejauh ini kasus yang didampingi tidak ada yang melibatkan orang-orang besar.
"Semua sih besar, karena ada pidana ada perdata. Tidak (ada melibatkan orang-orang besar)," ucapnya dengan wajah sembab.
Sepengetahuan Maryam, selama menjalankan profesinya sebagai pengacara, Rudi tidak pernah bermasalah serius dengan orang.
"Tidak pernah, bapak itu orangnya sabar, tidak pernah cekcok sama orang walaupun orang agak anu sama dia, dia tetap senyum. Tidak pernah bermasalah sama orang setahu saya," kenangnya.
Maryam mengaku mengetahui persis karakter dari almarhum suaminya itu.
"Kalau pun dia anu (ada masalah) pasti dia sampaikan ke saya, ada masalah, pasti cerita sama saya," ucapnya.
Adapun kasus terakhir yang didampingi Rudi lanjut Maryam, yaitu tentang penyerobotan lahan.
Kasus itu, kata dia, saat ini bergulir di kantor Polres Bone.
"Waktu hari Selasa (pekan lalu) jam 10 saya (sama Rudi) tinggalkan rumah ke Polres (Bone) masuk ke Tahbang dampingi penyerobotan lahan," ungkap Maryam.
Posisi Rudi lanjut Maryam dalam kasus itu, sebagai pendamping hukum terlapor.
"Bapak (Rudi) yang dampingi terlapor (kasus penyerobotan lahan), setelah itu dia sempat ikuti sidang," bebernya
Detik-detik Penembakan
Jenazah pengacara Rudi S Gani (49), diduga korban penembakan di Kabupaten Bone, diotopsi di Ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, Kecamatan Tamalate, Makassar.
Pantauan tribun di lokasi, sejumlah keluarga dan kerabat almarhum berdatangan.
Istri almarhum, Haja Maryam (45) juga hadir di depan ruang autopsi menunggu pemeriksaan personel Dokkes.
Wajahnya tampak sembab menangisi kepergian suami yang meninggal dengan cara tragis.
Saat dihampiri wartawan, Hj Maryam, bersedia menceritakan detik-detik dugaan penembakan terhadap sang suami.
Maryam mengatakan, saat kejadian, ia dan Rudi tengah berkumpul di rumah dengan sanak keluarga.
Mereka membuat acara makan bersama sembari menunggu malam pergantian tahun.
Saat santap bersama, kata Maryam, suara ledakan terdengar dan Rudi tergeletak.
"Kita sementara makan-makan sama keluarga, tiba-tiba ada suara ledakan langsung dia (Rudi) tergeletak," kata Maryam.
Maryam menyaksikan langsung tumbangnya sang suami yang tepat berada di sampingnya.
Meski demikian, Maryam mengaku tidak mengetahui pasti sumber ledakan.
Pasalnya, di sekeliling rumahnya di Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, suasananya tidak begitu terang.
"Tidak ada saya lihat (orang di luar rumah) karena gelap juga, karena ada mobil terparkir di depan jadi di belakangnya agak gelap," ujarnya.
Maryam juga mengaku, tidak begitu memperhatikan suasana sekitar lantaran sementara makan.
"Tidak ada kita perhatikan karena sementara makan," ucapnya.
Saat sang suami tumbang, Maryam sempat menduga korban mengalami pecah pembuluh darah.
"(Awalnya) saya belum lihat luka, pemikiran saya itu pecah pembuluh darah, karena ada darah keluar," terang Maryam.
"Saya periksa ternyata tidak, saya bersihkan (darahnya) ternyata ada memar di samping hidung," sambungnya.
Maryam baru sadar suaminya menjadi korban penembakan setelah dibawa ke puskesmas dan diperiksa oleh polisi.
"Baru saya tahu waktu ada polisi bilang di puskesmas bahwa ini ditembaki, ditembak," bebernya.
Sebelumnya diberitakan, pengacara bernama Rudi S Gani, saat dirinya tengah menantikan malam pergantian tahun bersama keluarga di Desa Pattukulimpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada Selasa (31/12/24) pukul 22.30 Wita.
Menurut informasi yang dihimpun, Rabu (1/1/2024) diketahui Rudi menghembuskan nafas terakhirnya dengan tembakan dua peluru bersarang di wajah dan bagian dadanya.
"Korban ditembak pelaku saat sementara berada di rumah istrinya," ungkap seorang saksi, Abdul.
Ia mengungkapkan pada saat kejadian, korban tengah makan malam bersama dengan keluarga untuk menyambut malam pergantian tahun.
"Makan-makan i sama keluarga tiba-tiba ada ledakan dan korban terbaring serta mengeluarkan darah," bebernya.
Belum diketahui apa motif kasus ini. Jajaran kepolisian Resort Bone yang dikonfirmasi mengungkapkan pihaknya masih sementara melakukan proses penyelidikan.
Sementara itu untuk identitas pelaku masih dalam lidik. Pihak kerabat dan keluarga korban masih sementara dimintai keterangan.
Diketahui, Rudi berprofesi sebagai pengacara. Beberapa kasus yang dia dampingi saat ini sementara bergulir di pihak kepolisian, kejaksaan hingga pengadilan. (*)
pengacara ditembak di Bone
Rudi S Gani
Pemakaman Pengacara Rudi S Gani
TribunBreakingNews
Sulawesi Selatan
Pangkep
Peradi Sesalkan Polisi, Penembak Pengacara Rudi S Gani Masih Misterius hingga HUT Bhayangkara |
![]() |
---|
6 Bulan Berlalu, Kasus Penembakan Rudi S Gani Pengacara di Bone Masih Misteri |
![]() |
---|
Aktivis Bone Soroti Lambannya Kinerja Polisi Bongkar Kasus Penembakan Rudi S Gani |
![]() |
---|
Ternyata Ini Sebab Polisi Sulit Tangkap Penembak Rudi S Gani, Padahal Sudah 62 Saksi Diperiksa |
![]() |
---|
Warga Heran, Hampir Sebulan Penembak Pengacara Rudi S Gani di Bone Belum Ditangkap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.