243 Kasus Kebakaran Maros 2024: Korsleting Listrik Jadi Penyebab Utama

TRIBUNMAROS.COM, MAROS – Sepanjang tahun 2024, tercatat sebanyak 243 kasus kebakaran di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. 

Kebakaran ini terjadi di berbagai objek, dengan yang paling sering terbakar adalah hutan dan lahan.

Kepala Satpol PP dan Damkar Maros, Eldrin Saleh Nuhung, menyampaikan bahwa kebakaran hutan dan lahan tercatat sebanyak 121 kasus, diikuti dengan kebakaran rumah tinggal 16 kasus, kendaraan 5 kasus, gudang 3 kasus, dan toko 1 kasus. 

Sisanya, terdapat 92 kasus kebakaran lainnya.

“Hutan dan lahan 121, rumah tinggal 16, kendaraan 5, gudang 3, toko 1, dan lain-lain 92 kasus,” ujarnya saat dihubungi melalui WhatsApp, Senin (30/12/2024).

Menurut Eldrin, kebakaran terbanyak terjadi pada musim kemarau, khususnya di bulan September hingga Oktober. 

Kecamatan Mandai Maros menjadi daerah dengan jumlah kebakaran terbanyak.

“Pada bulan September ada 20 kasus, sementara Oktober 22 kasus. Kebakaran paling banyak terjadi di Kecamatan Mandai,” bebernya.

Penyebab kebakaran paling umum di Kabupaten Maros adalah korsleting listrik, ledakan kompor gas, pembakaran sampah, dan faktor lainnya.

“Dari total kebakaran yang terjadi, dipastikan tidak ada korban jiwa, namun ada satu orang yang dilaporkan terluka,” kata Eldrin.

Akibat dari 243 kebakaran yang terjadi sepanjang tahun ini, diperkirakan kerugian material mencapai Rp3.769.000.000.

Salah satu kebakaran yang cukup mencuri perhatian terjadi di Ruang Fasilitasi lantai 2 DPRD Maros pada Jumat (8/11/2024). 

Kebakaran diduga akibat AC lupa dimatikan, sehingga menyebabkan sejumlah perabotan hangus terbakar. 

Beruntung, api tidak sempat menyebar ke ruangan lain karena tim Damkar Maros segera melakukan pemadaman. (*)