Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cuaca Ekstrem

Banjir di Pangkep Kiriman dari Bone dan Barru

Di momen tanggap darurat ini, Prof Zudan menginstruksikan keselamatan warga menjadi hal utama.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
handover
Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh bersama Bupati Pangkep Yusran Lalogau meninjau kondisi warga yang terendam banjir di Kabupaten Pangkep pada Minggu (22/12/2024) 

TRIBUN-TIMUR.COM, PANGKEP - Kabupaten Pangkep terendam banjir selama dua hari, Sabtu - Minggu (21-22/12/2024).

Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh bersama Bupati Pangkep Yusran Lalogau turun meninjau sejumlah titik banjir dan posko pengungsian.

Prof Zudan dan Yusran Lalogau mengunjungi salah satu titik terparah di Kecamatan Bungoro.

Keduanya menemui warga yang sedang dievakuasi tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Banjir yang merendam Pangkep diklaim merupakan kiriman dari Barru dan Bone.

Dua daerah dataran tinggi ini sedang diguyur hujan lebat selama dua hari.

Dampaknya air mengalir ke dataran lebih rendah di wilayah Pangkep.

"Sungai Pangkep ini airnya meluap tinggi karena kiriman dari atas, Bone dan Barru. Karena hujan deras diatas hingga sungai meluap lalu banjir mengenai banyak tempat," kata Prof Zudan.

Prof Zudan menilai penanganan banjir di Pangkep dijalankan dengan maksimal.

Tenda-tenda pengungsian sudah tersebar dilengkapi dapur umum.

"Di Pangkep dapur umum siap, tagana bagus. Ini Langkah kompak, mekanismenya berjalan dengan baik.

Dilakukan pemberian bantuan termasuk dapur umum berjalan," lanjutnya.

Di momen tanggap darurat ini, Prof Zudan menginstruksikan keselamatan warga menjadi hal utama.

Sehingga BPBD harus bergerak cepat mengevakuasi warga pada daerah-daerah terdampak banjir.

"Tanggap Darurat, targetnya ini pertama penyelamatan warga. Kita evakuasi, beri pengertian ke warga yang rumahnya air masuk, itu lebih baik dibawa evakuasi tempat pengungsian," kata Prof Zudan.

Seluruh kepala daerah di Sulsel diminta tetap bersiaga dan tidak meninggalkan wilayahnya.

Kepala daerah menurutnya harus turun memastikan keselamatan warga, bahkan sampai kebutuhan di posko pengungsian.

"Mereka agar tidak meninggalkan tempat, para kepala daerah untuk tetap berada di wilayah masing-masing menemani masyarakatnya," tegasnya.

Ia menambahkan bahwa laporan dari berbagai daerah menunjukkan cuaca sedang ekstrem.

Peta bencana harus diperhatikan dengan baik sehingga jalur evakuasi bisa cermat diketahui.

"Oleh karena itu, kita harus betul-betul siaga. Tahap pertama tanggap darurat adalah melakukan penyelamatan-penyelamatan, memperhatikan peta bencananya dan mengutamakan keselamatan warga," jelasnya.

 

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved