Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Budayawan Luwu Wafat

BREAKING NEWS: Kabar Duka, Budayawan Luwu Alvin Shul Vatrick Meninggal Dunia

Pria kelahiran Keppe, Kecamatan Larompong, 18 Oktober 1977 itu lebih dikenal dengan nama pena Alvin Shul Vatrick meninggal dunia, Sabtu (21/12/2024).

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Sudirman
Ist
budayawan asal Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan Alvin Sulfatri atau yang dikenal Alvin Shul Vaterick meninggal dunia. 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Kabar duka datang dari budayawan asal Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan Alvin Sulfatri.

Pria kelahiran Keppe, Kecamatan Larompong, 18 Oktober 1977 itu lebih dikenal dengan nama pena Alvin Shul Vatrick meninggal dunia, Sabtu (21/12/2024).

Nama Alvin Shul Vatrick dikenal setelah mencoba mengulas kembali Kitab I Lagaligo.

Sejatinya mendiang Alvin Shul Vaterick sudah malang melintang di dunia kepenulisan.

Puisi-puisinya kerap menghiasi kolom sastra sejumlah surat kabar lokal dan nasional.

Nama almarhum juga dikenal sebagai tokoh literasi di Tana Luwu dan sekitarnya.

Jaya Lobo membenarkan kabar berpulangnya Alvin Shul Vaterick sehabatnya itu.

Kata Jaya, almarhum sempat dirawat di RSUD Batara Guru, Kota Belopa selama tiga hari sejak, Rabu (18/12/2024).

"Beliau sempat dibawa di RUGD di Batara Guru. Dia mengeluh, jantungnya sering sakit," jelasnya, Sabtu (21/12/2024).

Menurut Jaya, selama di rumah sakit, sahabatnya itu kerap kali berkabar dengan dirinya.

Sebelum meninggal, ia menginginkan kue buroncong (pukis) yang dijual Jaya di warung kopi miliknya.

"Di situ beliau sampaikan, saya kangen makan buroncong ta. Kan memang ada saya jual di warkop ku. Jadi saya sempat buatkan untuk almarhum," ujar Jaya sambil menahan tangis.

Setelah mendapat perawatan medis di rumah sakit, melihat kondisi mendiang Alvin Shul Vaterick, dokter memutuskan merujuknya ke rumah sakit di Makassar, Jumat (20/12/2024) malam.

Tetapi, baru sampai di Kabupaten Pangkep, mobil ambulance yang ditumpangi almarhum tidak bisa melanjutkan perjalanan.

"Macet, karena banjir. Jadi karena kondisi fisiknya yang semakin menurun, beliau dibawa ke rumah sakit terdekat di lokasinya itu yang ada di Pangkep. Di sanalah almarhum menghembuskan napas terakhir," tandas Jaya.

Jaya mengisahkan sosok almarhum sebagai orang yang tak pernah marah dan suka menolong sesama.

Pernah suatu ketika, mendiang Alvin Shul Vaterick diminta menjadi juri di salah satu ajang di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Jaya heran, karena honor yang didapatkan Alvin Shul Vaterick malah diberikan kepada pengurus masjid yang almarhum jumpai.

"Honor jadi juri di Palu, lomba puisi, itupun diberikan masih sama orang-orang, seperti pengurus masjid. Selama saya mengenal beliau, saya belum menemukan dia marah, kemudian dia sangat bijak," bebernya.

Dirinya menambahkan, masyarakat Luwu kehilangan sosok yang selama ini berdedikasi melestarikan budaya di Bumi Sawerigading.

"Karena hampir 100 tahun, baru adalagi yang mengorek-ngorek buku Kitab Ilagaligo. Dari 13 jilid kitab Ilagaligo, dirangkum menjadi satu. Itulah yang menjadi buku Romanza Purba dalam Stanza I Lagaligo," tutup Jaya.

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved