Lalabata Barru Jadi Langganan Banjir, Kepala Desa: Kami Butuh Bantuan Perahu Karet

TRIBUNTIMUR.COM, BARRU - Desa Lalabata, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Sulsel menjadi langganan banjir setiap tahunnya.

Bahkan di saat intenitas hujan tinggi, banjir biasa terjadi 2-3 kali setiap tahunnya.

Apabila intenitas hujan tinggi selama dua hari berturut-turut, maka Desa Lalabata akan terendam banjir.

Akibat banjir tersebut akeses jalan utama Desa Lalabata terputus total dan tidak dapat lagi dilalui mobil maupun motor. 

Sehingga perekonomian masyarakat terputus dengan kondisi banjir tersebut, karena masyarakat tidak dapat menjual hasil buminya ke pasar.

Kepala Desa Lalabat, Aris Tahir akui tidak bisa apa-apa dalam kondisi banjir seperti ini, karena pemerintah Desa Lalabata tidak mampu pengadaan perahu karet.

"Kami menginginkan adanya bantuan perahu karet dari provinsi, ataupun pusat dan kabupaten Barru untuk Desa Lalabata," ujarnya, Jumat (20/12/2024).

"Suapaya ketika terjadi banjir kita dapat langsung siaga melakukan evakuasi warga kami," kata Aris.

"Itulah harapan seluruh masyarakat Desa Lalabat, agar hal itu ditindaklanjuti untuk penanganan banjir," harapnya.

Pihaknya memaparkan jika di bulan November-Desember dan Januari adalah musim tanam padi dan palawija.

"Dan ketika datang banjir seperti sekarang ini dampaknya merusak perekonomian dan pertanian masyarakat," tandasnya.

Menurutnya banjir tersebut diakibatkan oleh luapan sungai yang dangkal di Desa Lalabata.

"Hanya 2 jam saja intenitas hujan tinggi sudah meluap airnya sungainya," bebernya.

"Kedalaman banjir untuk tahun ini yaitu 1 meter lebih tingginya air di atas jalan aspal," ungkapnya.

Jumlah jiwa terdampak banjir di Desa Lalabata yaitu sekira 5 ribu jiwa yang tersebar di Dusun Lalabata, Matajang, dan Bacu-bacu.

Laporan jurnalis TribunTimur.com, Darullah.