4 eks Klub Liga 1 Jadi Juru Kunci Klasemen Liga 2, Mantan Klub Syamsul Haeruddin Krisis Finansial

TRIBUN-TIMUR.COM - Empat eks klub elit Liga 1 sulit bersaing di Liga 2 hingga Jumat (20/12/2024).

Bahkan mereka berada di juru kunci klasemen.

Keempatnya Sriwijaya FC, Persikabo 1973, Persipura Jayapura, dan Rans Nusantara.

Sriwijaya FC dan Persikabo berada di Grup A Liga 2.

Sriwijaya FC berada posisi ke-8 klasemen Liga 2 dengan 10 poin.

Sementara Persikabo 1973 berada posisi ke-9 dengan 4 poin.

Nasib yang sama dirasakan Persipura Jayapura dan Rans Nusantara di Grup C.

Persipura berada posisi ke-6 klasemen Liga 2 dengan 16 poin.

Klub Raffi Ahmad berada posisi ke-7 dengan 9 poin.

Padahal keempat klub itu pernah disegani di Liga 1.

Seperti Sriwijaya FC pernah juara Liga.

Begitupula Persipura pernah merasajakan juara Liga 1.

Sementara Persikabo dan RANS Nusantara musim lalu terdegradasi ke Liga 2.

RANS Nusantara hanya bertahan dua musim di Liga 1.

Sriwijaya FC Ditinggal Pemain

Sriwijaya FC ngos-ngosan bertahan di Liga 2 musim 2024 / 2025.

Sejumlah pemain bintang pernah membela Sriwijaya FC termasuk legenda PSM Makassar Syamsul Haeruddin.

Syamsul Chaeruddin membela Sriwijaya FC musim 2011 /2012 saat itu bernama Liga Super.

Ia tampil 24 laga termasuk mencetak 10 gol.

Namun Syamsul Haeruddin hanya memperkuat Sriwijaya FC setengah musim.

Musim itu, Syamsul Haeruddin memutuskan kembali ke PSM Makassar putaran kedua Liga Super.

Selain Syamsul Chaerudddin, Hamka Hamzah juga pernah membela Sriwijaya FC.

Namun beda dulu dan sekarang.

Kini Sriwijaya FC mengalami krisis finansial di Liga 2.

Ia kini ditinggal empat pemainnya jelang melawan Persikabo 1973 di Stadion Pekansari, Bogor, Jawa Barat, Kamis (19/12/2024).

Pemain meninggalkan Sriwijaya FC ialah Ade Suryana ke Dejan FC, Chencho Gyeltshen striker asal Bhutan bergabung PSKC Cimahi, Criz Robert Rumbiak dikabarkan merapat ke Gresik United.

Terbaru, Abdul Abanda Rahman yang juga mengumumkan perpisahannya dengan Sriwijaya FC pada 18 Desember 2024.

Pelatih Sriwijaya FC, Hendri Susilo, menanggapi kepergian para pemain tersebut dengan nada prihatin.

menyatakan bahwa meskipun beberapa pemain telah pergi, transisi yang terjadi dalam tim sangat terbatas.

“Mereka pergi tapi transisi nggak ada,” ujar Hendri.

Dengan semakin dekatnya pembukaan bursa transfer pada 19 Desember 2024, banyak tim yang sudah mulai memperkuat komposisi pemain mereka.

Sementara Sriwijaya FC masih terhambat masalah keuangan yang mengganggu proses transfer.

Hendri Susilo sebelumnya sudah menyerahkan daftar 7-8 nama pemain yang ingin direkrut untuk memperkuat tim.

Namun hingga kini belum ada kabar dari manajemen terkait hal tersebut.

Masalah finansial yang dihadapi Sriwijaya FC membuat banyak pemain merasa kecewa, terutama karena gaji dan uang muka yang belum dibayarkan.

 Kondisi ini menyebabkan beberapa pemain memilih untuk meninggalkan hotel Majestic tempat mereka menginap.

“Mau nggak mau harus dimaksimalkan, tapi dari evaluasi memang harus ada penambahan pemain. Kalau manajemen tidak bisa mendatangkan pemain yang saya rekomendasikan, ya, tim ini akan dimaksimalkan dengan pemain yang ada," katanya.

Abdul Abanda Rahman, yang sebelumnya menjadi bagian dari skuad Elang Andalas, resmi meninggalkan klub pada, Rabu (18/12/2024).

Kepergian Abanda dikonfirmasi oleh rekan setimnya di Sriwijaya FC, Manda Cingi.

“Iya dia pergi, sudah pamit,” ungkap Manda Cingi.

Namun, Manda enggan berkomentar lebih jauh terkait alasan di balik kepergian Abanda. “Kita lihat aja nanti,” tambahnya.

Kepergian Abanda menjadi bagian dari pergerakan sejumlah pemain yang meninggalkan Sriwijaya FC di tengah krisis keuangan yang melanda klub.

Kepergian Abanda semakin menambah panjang daftar pemain yang meninggalkan Sriwijaya FC, yang tengah menghadapi kesulitan keuangan dan berbagai masalah internal.

Kepergian Abanda diduga berkaitan dengan hak-haknya yang belum dipenuhi oleh manajemen klub.

Ditambah dengan kontraknya yang berakhir, Abanda pun memutuskan untuk meninggalkan Sriwijaya FC dan mencari klub baru.