Teknisi AHASS Juara Umum Kompetisi Level Asia Oceania di Filipina

TRIBUN-TIMUR.COM - Teknisi Astra Honda Authorized Service Station (AHASS) membuktikan kualitas mereka dengan menjadi juara umum pada ajang Honda Asia & Oceania Motorcycle Technician Skill Contest (AOC) 2024. Kompetisi ini berlangsung dari 10 hingga 12 Desember 2024 di Honda Philippines Main Office Building, Batangas, Filipina.

Delegasi Indonesia meraih hasil gemilang dengan membawa pulang 3 medali emas, 1 perak, dan 1 perunggu, sekaligus mendominasi kategori Commuter 1 dan Commuter 2.

Pencapaian ini membawa dua teknisi, Agung Prasetyo dan Agus Darmawan, menuju ajang global Honda Global Technician Contest Motorcycle (GTC) 2027. Pada kategori Commuter 1, Agung meraih podium pertama, sementara rekannya Eko Purwanto menduduki podium ketiga.

Di kategori Commuter 2, Agus Darmawan meraih peringkat kedua, melengkapi dominasi teknisi Indonesia di ajang bergengsi tersebut.

Agung, perwakilan Main Dealer Astra Motor Semarang, mengungkapkan kebanggaannya atas hasil ini. “Saya tidak menyangka bisa menjadi juara pertama di tingkat internasional. Ilmu yang saya dapatkan akan saya bagikan kepada rekan teknisi lainnya agar kualitas layanan AHASS terus meningkat,” ujar Agung.

Sementara itu, Agus Darmawan, teknisi dari PT Capella Dinamik Nusantara wilayah Aceh, mengalahkan 15 peserta lain dari 8 negara untuk meraih posisi kedua di kategori Commuter 2.

Meskipun menghadapi tantangan dengan sepeda motor Honda Dio yang tidak biasa baginya, Agus berhasil menunjukkan keunggulan. “Dukungan dari keluarga dan rekan kerja sangat berarti dalam pencapaian ini,” ucapnya.

General Manager Technical Service Division AHM, V.H. Kunsala Krishna, menyoroti pentingnya pencapaian ini bagi Indonesia. “Kami sangat bangga atas raihan para teknisi yang menunjukkan kualitas terbaik bangsa di tingkat internasional. Prestasi ini diharapkan memotivasi teknisi lainnya untuk terus berkembang,” ujar Krishna.

Di AOC 2024, Indonesia mengirimkan 6 teknisi terbaik yang berkompetisi melawan 38 peserta dari 11 negara. Kompetisi ini menguji kemampuan dalam pengetahuan teknis, prosedur kerja, akurasi diagnosa, hingga kecepatan dan keamanan. Hasil ini menjadi bukti bahwa teknisi Indonesia memiliki kualitas yang mumpuni untuk bersaing di panggung dunia.