Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wisata Sulsel

Sulsel Tertarik Bangun Jembatan Kaca sebagai Destinasi Wisata Baru

BBPJN Sulsel bahas potensi pengembangan jembatan kaca sebagai destinasi wisata baru. Sulsel memiliki banyak daerah pegunungan yang cocok untuk ini.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun-timur.com/kaswadi anwar
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sulsel menggelar workshop ini di Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI), Jl Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Rabu (11/12/2024). Workshop ini membahas pembuatan jembatan kaca. BBPJN Sulsel membahas pengembangan jembatan kaca sebagai destinasi wisata baru. Sulsel punya potensi besar dengan alam pegunungan yang mendukung.  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) memiliki potensi besar untuk pengembangan jembatan kaca sebagai destinasi wisata baru.

Apalagi, bentang alam 24 kabupaten/kota di Sulsel sangat mendukung keberadaan jembatan kaca

Hal ini terungkap dalam Workshop bertema Seamless Connectivity yang digelar oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sulsel. 

Workshop ini dilaksanakan di Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI), Jl Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Rabu (11/12/2024).

Ketua Panitia Workshop BBPJN Sulsel, Andy Suryanto, mengatakan teknologi jembatan kaca dibahas karena belum terlalu familiar di Indonesia. 

Ia pun melihat Sulsel cocok untuk dikembangkan menjadi jembatan kaca untuk pariwisata, apalagi secara estetika sangat menarik.

 Ditambah lagi, Sulsel memiliki daerah pegunungan seperti Kabupaten Toraja, Kabupaten Enrekang, dan Kabupaten Luwu.

“Dari sisi pemerintah, potensi wisata ini sangat besar. Menurut saya, daya tarik utama adalah teknologi jembatan kaca yang dapat dimanfaatkan,” katanya saat ditemui di sela kegiatan.

Untuk biayanya, ia menjelaskan, pembuatan jembatan kaca lebih mahal dibandingkan dengan jembatan konvensional, baja, atau beton karena faktor teknologi yang digunakan. Semakin tinggi teknologi, semakin mahal biayanya.

Jika jembatan konvensional seperti jembatan gantung menghabiskan biaya sekitar Rp 8 miliar hingga Rp 10 miliar, maka jembatan kaca bisa memakan biaya dua kali lipat.

“Menurut saya itu hal yang logis karena secara estetika sangat bagus, ini adalah investasi yang harus disiapkan,” ungkapnya.

Kabupaten/kota di Sulsel memiliki tantangan geografis dalam pembuatan jembatan kaca

Sebab, ada daerah rawan longsor, gempa, dan faktor lainnya.

Andy menjelaskan, pembuatan jembatan kaca tetap mirip dengan jembatan konvensional, mulai dari pondasi hingga struktur lainnya. 

Perbedaannya hanya pada lantai jembatan. Desain struktur tentu telah diperhitungkan dengan matang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved