Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sepak Terjang Letnan Jenderal Iwan Setiawan Danpussenif, Kopassus Penakluk Gunung Tertinggi Dunia

Letjen Iwan Setiawan bersama sejumlah pasukan Kopassus berhasil mengibarkan bendera merah putih di pundah tertinggi Gunung Everest.

Editor: Ansar
Instagram
Presiden RI Prabowo Subianto bersama Letjen TNI Iwan Setiawan beberapa waktu lalu . 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sepak terjang Letnan Jenderal TNI H Iwan Setiawan Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri TNI Angkatan Darat (Danpussenif) yang baru.

Letjen TNI Iwan Setiawan mendapat jabatan Danpussenif berdasarkan Surat Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/1545/XII/2024.

Di dunia militer, kiprah Letjen TNI Iwan Setiawan tidak diragukan lagi.

Alumni Akademi Militer (Akmil) 1992 tersebut pernah menjadi penakluk Gunung Everest.

Gunung Everest adalah titik tertinggi di dunia.

Gunung ini merupakan gunung tertinggi ketiga di dunia setelah Mauna Kea dan Mauna Loa jika tingginya diukur dari dasar laut.

Namun gunung tertinggi pertama di dunia jika ketinggian diukur tidak dari dasar laut.

Mungkin belum banyak yang tahu,  Letjen Iwan Setiawan ini menjadi komandan Ekspedisi Everest, kala itu membanggakan Indonesia.

Letjen Iwan Setiawan bersama sejumlah pasukan Kopassus berhasil mengibarkan bendera merah putih di pundah tertinggi Gunung Everest.

Lantas, bagaimana kisahnya?

Kisah Petualangan Letjen Iwan Setiawan

Sebelum memulai pendakian ke Gunung Everest, Letjen Iwan Setiawan kala itu masih baru lulus pendidikan Komando.

Tak lama kemudian, ada pengumuman seleksi Tim Ekspedisi Everest 97.

Ekspedisi pendakian ke puncak gunung tertinggi di dunia tersebut dilakukan untuk menyambut HUT ke-45 Kopassus.

Ekspedisi Everest tersebut dicetuskan dari Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus kala itu, Prabowo Subianto.

Ekspedisi Everest ini bukan hanya mengharumkan nama Kopassus dan TNI, namun juga Indonesia di mata dunia.

Iwan yang kala itu berpangkat Letnan Satu menjejakkan kaki di atap dunia bersama Sertu Misirin dan Pratu Asmujiono.

Pada 1996, Iwan Setiawan yang masih berpangkat Letnan Satu (Lettu), terpilih menjadi salah satu anggota tim pendakian.

Pelatihan di dalam negeri dilaksanakan secara teori dan praktik.

Pelatihan tersebut meliputi teknik memanjat yang benar dan semua dipantau oleh tim medis.

Latihan selama satu setengah bulan berlangsung di Kopassus dan di Gunung Gede serta Gunung Pangrango di Jawa Barat.

Dari 43 orang sebelumnya, terpilih 30 orang untuk diberangkatkan ke Nepal.

Setelah itu latihan berlanjut di Nepal.

Di Nepal ia dan pendaki lainnya berlatih selama tiga bulan.

Dilansir Tribunnewswiki, pelatihan pertama di Gunung Paldor, Kathmandu yang berketinggian 5.980 meter selama 1 bulan, istirahat 10 hari, dan tersisa 25 orang.

Kedua, di Gunung Island Peak, ketinggian 6.200 meter dengan suhu minus 10 derajat celcius.

Sampai di sini, tinggal 16 orang untuk pendakian selanjutnya ke Gunung Everest, 10 anggota Kopassus dan 6 orang Sipil.

Kemudian, tim dibagi dua, Tim Selatan berjumlah 10 orang (6 TNI, 4 sipil) dipimpin Iwan Setiawan, mendaki dari Nepal.

Sementara itu, Tim Utara berjumlah 6 orang (4 TNI, 2 sipil) dipimpin Lettu Inf Sudarto yang mendaki dari Tibet.

Pendakian ini diupayakan dari dua sisi yang diharapkan bisa bertemu di puncak.

Perjalanan menuju puncak Gunung Everest sekitar satu bulan.

Akhirnya, tim bisa mencapai puncak Gunung Everest, dan mengibarkan bendera Merah Putih dan mengambil dokumentasi sekitar 10 menit.

Atas prestasi ini, Iwan mendapatkan Bintang Yudha Dharma Pratama.

Profil Letjen Iwan Setiawan

Letnan Jenderal TNI H. Iwan Setiawan, S.E., M.M. adalah Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri TNI Angkatan Darat (Danpussenif).

Letjen TNI Iwan Setiawan mengemban amanat sebagai Danpussenif sejak 6 Desember 2024.

Perwira tinggi TNI AD ini merupakan lulusan Akademi Militer pada 1992.

Ia lahir pada 16 Februari 1968.

Saat ini Letjen Iwan Setiawan tercatat sudah memiliki total 11 brevet dan pin militer. 

Mulai dari brevet yang diperoleh Letjen Iwan Setiawan di dalam negeri seperti Brevet Kualifikasi Kopassus, Free Fall, Para Utama, hingga Kualifikasi Pandu Udara.

Hingga sejumlah brevet asing seperti Advanced Military Freefall Parachutist Badge dan Master Parachutist Badge dari Singapore Army.

Kemudian Basic Parachutist Badge dari Royal Thai Army, dan Master Parachutist Badge dari US Army.

Pendidikan
Letjen Iwan Setiawan memiliki riwayat pendidikan yang lengkap.

Berikut daftar pendidikan yang pernah diemban oleh Letjen Iwan Setiawan :

Pendidikan Umum

SD (1976—1982)

SMP (1982—1985)

SMA Negeri 1 Margahayu (1985—1988)

S1 Ekonomi

S2 Manajemen

Pendidikan Militer

Selain pendidikan umum, Letjen Iwan Setiawan juga menempuh pendidikan militer.

Berikut adalah daftar riwayat pendidikan militer Letjen Iwan Setiawan, dilansir Tribunnews Wiki:

- Akademi Militer (1992)

- Sesarcabif (1992)

- Komando

- Susar PARA

- Susar PARA Utama

- Dik Free Fall

- Dik Pandu Udara

- Diklapa I

- Diklapa II

- Seskoad

- Susdanyon

- Susdandim

- Sesko TNI

- Lemhannas RI

Karier

- Danyon 22/Grup 2/Kopassus (2008)

- Wadan Pusdikpassus (2012—2013)

- Danbrigif 22/Ota Manasa (2013—2014)

- Dan Pusdikpassus (2014—2015)

- Danrindam Jaya (2015—2016)

- Danrem 052/Wijayakrama (2016—2018)

- Pamen Denma Mabesad (2018—2020)

- Danrem 173/Praja Vira Braja (2020—2021)

- Waaslat Kasad bidang Kermamil (2021—2022)

- Danjen Kopassus (2022) 

Harta Kekayaan

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN tanggal penyampaian 26 Maret 2024/Khusus - Awal Menjabat, harta kekayaan Letjen Iwan Setiawan berada di angka Rp 10.703.453.159.

Dalam LHKPN tersebut, diketahui Letjen Iwan Setiawan tidak memiliki hutang.

Berikut adalah harta kekayaan Letjen Iwan Setiawan dilansir dari e-LHKPN miliknya:

II. DATA HARTA

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 6.779.444.723

1. Tanah Seluas 4734 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp. 1.020.219.101

2. Tanah Seluas 1601 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp. 350.052.401

3. Tanah Seluas 775 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp. 170.907.000

4. Tanah Seluas 814 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp. 178.428.850

5. Tanah Seluas 2500 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp. 540.800.850

6. Tanah Seluas 298 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp. 69.036.521

7. Tanah dan Bangunan Seluas 1015 m2/800 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp. 4.450.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 2.928.000.000

1. MOTOR, MOTOR LISTRIK GESIT MOTOR BEBEK LISTRIK Tahun 2021, HASIL SENDIRI Rp. 28.000.000

2. MOBIL, TOYOTA MPV ALPHARD Tahun 2021, HASIL SENDIRI Rp. 1.050.000.000

3. MOBIL, TOYOTA SUV LAND CRUISER Tahun 2011, HASIL SENDIRI Rp. 1.300.000.000

4. MOBIL, TOYOTA SUV FORTUNER Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp. 400.000.000

5. MOBIL, TOYOTA SEDAN YARIS Tahun 2015, HASIL SENDIRI Rp 150.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. ----

D. SURAT BERHARGA Rp. ----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 996.008.436

F. HARTA LAINNYA Rp. ----

Sub Total Rp. 10.703.453.159

III. HUTANG Rp. ----

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 10.703.453.159

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved