Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gus Miftah

Daftar 5 Kontroversi Gus Miftah: Toyor Kepala Istri di Muka Umum hingga Hina 'Goblok' Penjual Es Teh

Potret Gus Miftah toyor kepala istri (kanan) menjadi kontroversi beberapa waktu lalu. Kini ia kembali dihujat karena ejek p

|
Editor: Sakinah Sudin
Kolase Tribunnews/ X
Potret Gus Miftah toyor kepala istri (kanan) menjadi kontroversi beberapa waktu lalu. Kini ia kembali dihujat karena ejek pedagang es (kiri). 

"Iya Alhamdulillah. Tak hanya itu, anak anak jalanan, preman jalanan ini banyak," ujar Gus Miftah saat menjadi bintang tamu Pagi-Pagi Pasti Happy di Trans TV pada Senin (17/2018)

"Banyak (yang mendapat hidayah), minimal ketika kita ngaji, minimal satu aja maksiat berhenti. Kan nggak mungkin ngaji sambil minum. Ketika saya berdoa banyak yang nangis. Dan itu tanda tanda hati mereka masih hidup," lanjutnya.

Gus Miftah mengatakan umat manusia yang beragama dan mempunyai hati tidak boleh memandang sebelah mata orang yang bekerja di kelab malam maupun tempat lokalisasi.

"Mereka tidak boleh kita hakimi, mereka tidak boleh kita hina. Justru dengan pertolongan Allah melalui orang orang yang care dengan mereka," katanya.

"Insyaallah akan jadi jalan hidayah. Ingat, orang yang kerja seperti itu tidak selama lamanya lho. Itu tujuannya."

"Pasca bekerjanya inilah. Kan nggak mungkin jadi pemandu laki-laki selama-lamanya," papar Gus Miftah.

Tak hanya itu, bahkan ada juga dari sebagai mereka yang memiliki hati mulia untuk memberangkatkan orang tuanya pergi umrah. Meskipun dari uang yang mereka dapat.

3. Sebut PKS identik dengan kaum Wahabi

Saat Pemilihan Umum 2024, Gus Miftah sempat menyebut bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai partai yang identik dengan kaum Wahabi dari Jazirah Arab.

Gus Miftah menyampaikan hal tersebut saat memberikan ceramah di Kalianda, Provinsi Lampung, pada Jumat (12/1/2024).

Dalam momen tersebut, Gus Miftah membandingkan cara berdakwah kaum Wahabi dengan kalangan Nahdlatul Ulama atau NU di Indonesia.

Menurut Gus Miftah, dakwah yang dilakukan orang NU adalah mubasyir alias menyenangkan. Hal ini sesuai dengan ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah.

Di lain sisi, cara mundzir atau menakut-nakuti kerap dilakukan kelompok Wahabi.

Di Indonesia, kata Gus Miftah, Wahabi identik dengan PKS.

"Makanya saya gak yakin kalau orang NU bisa maju bareng dengan PKS," ucapnya dalam video viral di medsos.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved