Mundur dari DPR, Inilah Daftar Calon Bupati Tumbang di Pilkada Sulsel 2024

TRIBUN-TIMUR.COM -- Mundur dari parlemen, tapi kalah di pilkada serentak 2024.

Itulah kalimat yang menggambarkan nasib 1 anggota DPR RI terpilih dan 3 anggota DPRD Sulsel terpilih yang mundur demi pilkada serentak 2024.

Hasil pilkada tidak berakhir indah bagi anggota DPR RI terpilih dan 3 anggota DPRD Sulsel itu.

Sejatinya mereka dilantik jadi anggota DPR RI dan anggota DPRD Sulsel pada awal Oktober dan awal September 2024 lalu.

Namun mereka memilih mundur demi maju calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah.

Keempatnya yakni Muhammad Fauzi calon Bupati Luwu Utara.

Di Pemilu 2024 kemarin, Muhammad Fauzi kembali terpilih anggota DPR RI untuk ketiga kalinya.

Sebelum sempat dilantik, Muhammad Fauzi memutuskan mundur dari Senayan demi bertarung calon Bupati Luwu Utara.

Nama lainnya yakni Rezki Mulfiati Lutfi anggota DPRD Sulsel periode 2019-2024.

Ia terpilih kembali anggota DPRD Sulsel di Pemilu 2024 ini.

Belum sempat dilantik, Rezki Mulfiati Lutfi mundur dari DPRD Sulsel.

Ia maju calon Wakil Wali Kota Makassar mendampingi politisi Gerindra Andi Seto Gadhista Asapa.

Selanjutnya ada nama mantan Ketua Fraksi Nasdem di DPRD Sulsel Ady Ansar.

Ady Ansar kembali terpilih anggota DPRD Sulsel untuk periode kedua di Pemilu 2024.

Namun Ady Ansar memutuskan mundur karena maju calon Bupati Selayar.

Selanjutnya ada nama mantan Wakil Ketua IV DPRD Sulsel Muzayyin Arif.

Muzayyin Arif kembali terpilih anggota DPRD Sulsel dari Dapil Maros, Pangkep, Barru, Parepare.

Belum sempat dilantik, Muzayyin Arif mundur demi maju calon Bupati Sinjai 2024.

Berikut daftarnya

1. Rezki Mulfiati Lutfi Anggota DPRD Sulsel periode 2019-2024
2. Muhammad Fauzi Anggota DPR RI terpilih 
3. Muzayyin Arif Anggota DPRD Sulsel terpilih
4. Ady Ansar Anggota DPRD Sulsel Terpilih 2024

Polimetrik Rilis Hasil Quick Count Pilwali Makassar, Munafri-Aliyah Unggul Telak

Lembaga survei Polimetrik Indonesia merilis hasil hitung cepat (quick count) Pilwali Makassar 2024 pada Kamis (27/11/2024).

Berdasarkan hitung cepat lembaga survei anggota Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) ini, pasangan Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA) unggul dengan perolehan 54, 6 persen suara, disusul pasangan Andi Seto Asapa-Resky Mulfiati yang memperoleh 28,0 persen, pasangan Indira Yusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi mendapatkan 13,7 persen dan pasangan Amri Arsyid-Rahman Bando memperoleh 3,7 persen suara. 

"Kami melakukan hitung cepat Pilwali Makassar dengan sampling sebesar 759 TPS yang tersebar di seluruh kecamatan di Kota Makassar. Dengan besaran sample tersebut, margin of error berada dikisaran 2,8 persen," ujar Direktur Polimetrik Indonesia, Pradito Mushandono, Kamis sore.

"Data masuk sudah 100 persen, hasilnya pasangan Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham unggul signifikan dari pasangan lain," tambah Pradito.

Deklarasi Kemenangan

Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham sudah menggelar deklarasi kemenangan di Posko Induk MULIA, Jl AP Pettarani, Rabu (27/11/2024) malam.

Puluhan ribu pendukung dan relawan hadir dalam acara deklarasi tersebut.

Hadir pula Ketua Tim Pemenangan MULIA, Ilham Arief Sirajuddin, Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Januar Jaury Darwis, Ketua Demokrat Makassar Adi Rasyid Ali, Wakil Ketua DPRD Makassar Andi Suharmika, dan pengurus partai pengusung lainnya.

Dalam orasinya, Aliyah Mustika Ilham menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam kepada seluruh masyarakat Makassar.

"Bapak ibu yang saya hormati dan saya muliakan, mohon doanya kepada kami berdua agar kami tetap amanah, istiqomah dan tawaddu dalam menjalankan tugas yang berat ini," kata Aliyah.

"Ini adalah kemenangan rakyat, kemenangan kita bersama," tambah Aliyah di hadapan pendukung.

Aliyah juga mengapresiasi aparat keamanan yang telah menjaga jalannya pemilihan dengan aman dan damai. 

"Kerja polisi sangat luar biasa. Tidak ada istilah cawe-cawe. Semua proses berjalan sesuai prinsip demokrasi," tegasnya.

Sementara Appi, sapaan Munafri, menegaskan bahwa kemenangan ini bukan hanya milik tim pemenangan atau relawan, tetapi milik seluruh warga Makassar.

"Kami adalah bagian dari rakyat Makassar. Setelah dilantik, kami akan bekerja keras untuk merealisasikan visi dan misi yang telah kami janjikan," kata Appi.(*)