Hasil Pilkada Sulsel 2024
Enrekang dan Jeneponto Memanas, Sekda Sulsel: Tunggu Pengumuman KPU
Suhu Politik Memanas di Enrekang dan Jeneponto, Sekda Sulsel Minta Warga Sabar Menunggu KPU
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Suhu politik di dua daerah meningkat di masa hitung cepat.
Bentrok antar pendukung pasangan calon (paslon) di Kabupaten Enrekang pecah.
Bentrokan itu melibatkan pendukung paslon nomor urut 1 Mitra Fachruddin MB-Mahmuddin dan pendukung paslon nomor urut 2 Yusuf Ritangnga-Andi Tenri Liwang.
Hal serupa juga terjadi di Kabupaten Jeneponto pasca pencoblosan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sulsel Jufri Rahman menilai masyarakat maupun pendukung tetap harus tenang.
Segala ketidakpuasan disebutnya harus disampaikan dengan menjaga kondusivitas.
Apalagi, saat ini belum ada perhitungan resmi yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Bukan ricuh, riak-riak kecil. Pilkada itu rezim KPU. Segala sesuatu Pilkada tanyakan KPU. Penentu siapa dapat suara terbanyak, itu berdasarkan keputusan KPU. Jadi tunggu itu," jelas Jufri Rahman di Kantor Gubernur Sulsel pada Kamis (28/11/2024).
"Jangan didiskusikan level akar rumput apalagi sesama pendukung. Pasti tidak ada yang mau kalah," lanjutnya.
Dirinya mengimbau para pendukung setiap paslon untuk lebih sabar menunggu pengumuman resmi.
Sementara masyarakat lainnya diminta menjadi pendingin suasana kala hawa panas politik meningkat.
"Jadi tunggulah pengumuman resmi, sabar dikit dong. Yang lain, mari jadi kulkas jangan jadi kompor," katanya.
Sebelumnya, Pengamat politik Universitas Hasanuddin, Prof. Armin Arsyad mengapresiasi sinergi antara penyelenggara Pilkada, Forkopimda Sulsel, dan semua pihak terkait.
Menurutnya, koordinasi yang baik di bawah kepemimpinan Penjabat Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, berhasil mencegah potensi konflik.
“Kerjasama Forkopimda Sulsel di bawah kepemimpinan Prof. Zudan Arif Fakrulloh berjalan seiring dan sejalan dengan penyelenggara, sehingga potensi konflik dapat dihindari,” ujar Prof. Armin.
Sebagai informasi, Bawaslu RI mencatat Sulawesi Selatan tercatat sebagai provinsi teraman kedua di Indonesia dalam pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2024.
Sulsel dalam indeks kerawanan pemilu 2024 masuk dalam kategori kerawanan rendah dengan nilai 10,20. Nilai ini berada di peringkat kedua setelah Bengkulu yang memiliki kerawanan terendah dengan nilai 3,79
Prof Armin menambahkan, pendekatan preventif dan persuasif yang dilakukan Prof. Zudan sejak jauh hari menjadi kunci meredam potensi konflik di lapangan.
Sosialisasi yang masif, pendekatan dialogis dengan masyarakat, hingga penguatan pengamanan di titik rawan konflik menjadi strategi yang efektif dalam menjaga stabilitas.
"Sulsel telah menunjukkan bahwa koordinasi yang baik dan kerja keras semua pihak dapat menciptakan suasana demokrasi yang damai. Ini harus diapresiasi dan bisa menjadi model bagi daerah lain," pungkasnya.
Satu hal, lanjutnya, Prof. Zudan mampu melakukan dan menerapkan cooling system dengan baik di Sulsel.
Ragam kegiatan yang menghibur dan perhatian masyarakat tidak hanya fokus pada pilkada serentak atau urusan politik lainnya. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz
Daftar Kader Nasdem, Gerindra, Golkar Terpilih Bupati dan Wali Kota di Sulsel |
![]() |
---|
Sosok Bupati Terpilih Sulsel Ingin Hijrah ke Gerindra |
![]() |
---|
Lebih Banyak dari Nasdem, 9 Kader Gerindra Menang Pilkada Serentak 2024 di Sulsel |
![]() |
---|
AIA Ungkap Sejumlah Bupati Terpilih Sulsel Ingin Gabung Jadi Kader Gerindra |
![]() |
---|
AIA Menangkan 6 Kader Gerindra Jadi Kepala Daerah, 3 Jadi Wabup |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.