Pilkada
Pj Gubernur Zudan Tak Ikut Nyoblos, Fokus Jaga Pelaksanaan Pilkada Sulsel
Pj Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakrulloh tak ikut nyoblos di Pilkada, fokus menjaga kelancaran pemilihan di Sulsel pada 27 November.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh tak ikut nyoblos dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak pada 27 November.
Prof Zudan mendapat tugas khusus untuk menjaga pelaksanaan Pilkada di Sulsel.
Dirinya tidak bisa meninggalkan Sulsel di momen krusial tersebut.
"Saya karena dapil saya Jawa Barat, jadi tidak bisa ikut nyoblos," jelas Prof Zudan saat ditemui di Rujab Gubernur Sulsel pada Minggu (24/11/2024) pukul 22.00 WITA malam usai doa bersama menuju 27 November.
"Diminta berjaga di Sulsel. Saya jaga rumah di Sulsel," lanjutnya.
Prof Zudan mengaku siap menjalankan tugas menjaga Sulsel pada 27 November.
Agenda keliling Tempat Pemungutan Suara (TPS) sudah disusun.
Prof Zudan akan safari untuk memantau kelancaran penyaluran hak pilih masyarakat.
"Pantau TPS, kita akan keliling bersama Kajati, KPU, Kapolda, Pangdam," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mendoakan kelancaran Pilkada serentak di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Doa itu dihantarkan dari tanah suci, Arab Saudi.
Nasaruddin Umar terhubung secara daring dalam doa bersama menuju pemilihan serentak di Rujab Gubernur Sulsel pada Minggu (24/11/2024) malam.
"Saya bangga dan setuju, Sulsel menjadi ikon provinsi yang membanggakan Indonesia Timur," jelas Nasaruddin Umar.
Dirinya ingin Sulsel menjadi contoh proses demokrasi yang damai.
"Cermin demokrasi Indonesia Timur lihatlah Sulsel," lanjutnya.
Di masa tenang ini, Nasaruddin Umar ingin masyarakat benar-benar tenang.
Sehingga nantinya, pada 27 November, bisa melangkah ke TPS dengan damai.
"Saya mohon segenap warga Sulsel mari kompak dan bersatu mempertahankan reputasi dan prestasi," ujarnya.
Menurutnya, setiap takdir sudah dituliskan Allah SWT.
Maka dari itu, para pasangan calon harus menerima apapun hasil akhirnya.
Itu menurutnya menjadi bukti kematangan berpolitik warga Sulsel.
"Kita akan memperlihatkan kematangan kita, yang kalah dan menang beraturan melihat takdir masing-masing," katanya.
Para loyalis atau simpatisan juga diminta untuk siap menerima hasil akhir nanti.
Menang atau kalah baginya menjadi nomor dua, kesatuan menjadi yang utama.
"Saya minta kepada masyarakat semua, bolehlah kita mengorbitkan calon kita. Setelah pemilu mari bersedia menerima kenyataan. Terkadang tokoh kita menerima kenyataan, tapi pendukung atau loyalis di bawah tidak menerima kenyataan," jelasnya. (*)
Politik Dinasti Tumbang di Luwu Raya: 2 Putra Mahkota, Suami Bupati, Incumbent Kalah di Pilkada |
![]() |
---|
Sosok 3 Bupati dan Wakil Bupati di Sulsel Alumni UMI, Ada Mantan Aktivis |
![]() |
---|
Daftar 8 Bupati / Wabup Terpilih di Sulsel Pernah Tumbang Pilkada, Ada Dua Kali Gagal Baru Berhasil |
![]() |
---|
Lima Daerah di Sulsel Bupati dan Wakilnya Sama-sama Alumni Unhas, Intip Profil dan Harta Kekayaannya |
![]() |
---|
Daftar Dua Wakil Bupati di Sulsel Sukses Tumbangkan Bupati Pilkada 2024, Alumnus Unhas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.