Sosok dan Rekam Jejak Elphis Rudy Jenderal Bintang 1 TNI Paman AKP Ryanto, Pria Makassar Akmil 1993
Brigjen TNI Elphis Rudy adalah tentara yang sangat terpukul dengan tewasnya AKP Ryanto Ulil Anshar.
Proses pemakaman diawali dengan ibadah pelepasan jenazah.
Kemudian, proses pemakaman secara kepolisian dipimpin Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono.
Pemakaman ini dihadiri Paman almarhum, Brigjen Elphis Rudi serta sejumlah pejabat TNI dan Polri.
AKP Ryanto Ulil Anshar Sempat Curhat Kepada Ibunda
Sebelum meninggal, AKP Ryanto Ulil Anshar sempat curhat kepada ibunya tentang keinginannya mundur dari kepolisian sekitar 3 bulan lalu.
"Dia pernah bilang begini sama saya, kalau tidak salah tiga bulan yang lalu, (dia bilang) Mama, saya mau tanya sama Mama. Seandainya saya keluar dari polisi, apa Mama mengizinkan?" kata Christina saat di rumah duka, Jumat (22/11/2024).
Christina menjawab agar putranya tidak keluar dari institusi kepolisian, karena menurutnya itu adalah masa depan putranya.
"Jadi, saya bilang: Jangan, Nak! Jangan keluar dari polisi! Itu masa depanmu. Itu kebaikan Tuhan buat kamu," ucapnya.
"Kami bukan siapa-siapa, tidak punya apa-apa, tapi bisa lulus. Jadi, syukuri apa yang Tuhan berikan," sambungnya.
Christina mengaku, saat itu putranya tidak mengatakan adanya tekanan saat bertugas.
"Tidak (tekanan). Dia cuma bilang: Iya, Ma. Terima kasih banyak. Nanti saya cerita. Nanti saya cerita lagi," ucapnya.
Christina mengaku mengirimkan pesan WhatsApp kepada mendiang putranya, agar apapun masalahnya ia meminta doa kepada Tuhan.
Tak hanya itu, sang ibu juga menyemangati anaknya.
"Setelah itu saya WA, saya bilang; Nak, apa pun masalahnya, datang sama Tuhan. Berdoa, minta kekuatan dari Tuhan. Karena hanya Tuhan yang mampu tolong kita. Mama selalu ada untuk kamu. Harus kuat," jelasnya.
Setelah itu, Christina merasa galau dan memikirkan putranya.
Dia menduga putranya mendapat tekanan.
"Jadi, memang setelah itu saya selalu galau. Anakku di sana pasti dalam tekanan mungkin," pungkasnya.
AKP Ryanto Ulil Anshar tewas setelah ditembak Kabag Ops Polres Solok AKP Dadang Iskandar di tempat parkir Mapolres Solok Selatan, Jumat (22/11/2024) dini hari.
AKP Dadang Iskandar berdasarkan hasil pemeriksaan mengaku tidak senang rekannya diproses hukum dalam kasus tambang ilegal.
Saat itu AKP Dadang sudah meminta tolong kepada AKP Ryanto Ulil untuk tidak mengotak-atik rekannya.
Namun, hal tersebut tidak direspons hingga AKP Dadang meradang menembak mati AKP Ulil dan memberondong rumah dinas Kapolres Solok Selatan dengan tembakan.
Setelah itu, AKP Dadang menyerahkan diri dan ditetapkan sebagai tersangka.
Atas perbuatannya, AKP Dadang Iskandar dijerat pasal berlapis, yakni pembunuhan berencana, Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP dan subsider Pasal 351 ayat (3).
(Tribunnews.com/ Tribuntimur.com)
Gramedia Target 2.000 Pengunjung Per Hari di Semesta Buku Makassar |
![]() |
---|
Dukung Program Pusat, Pemkot Makassar Anggarkan Pembebasan 7 Hektar Lahan untuk Sekolah Rakyat |
![]() |
---|
Promo Motor Honda DP Ringan: Scoopy, BeAT, hingga PCX160 |
![]() |
---|
Update Harga Emas Kota Makassar Hari Ini Rabu 17 September 2025 |
![]() |
---|
Senyum Merekah Pedagang Bunga di TPU Dadi Dapat Gerobak dari Pemkot Makassar-Bank Sulselbar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.