Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilwali Makassar

Survei Terbaru: Persaingan Calon Wali Kota Makassar Appi, Seto dan Indira Ketat! Arsyid Tertinggal

Survei menunjukkan elektabilitas Andi Seto dan Indira meningkat, sementara Munafri menurun dan Amri stagnan. Tren politik di Makassar ketat.

Penulis: M Yaumil | Editor: Sukmawati Ibrahim
dok pribadi
Empat pasangan calon Wali Kota Makassar. Elektabilitas Andi Seto dan Indira Yusuf Ismail meningkat signifikan, sementara Munafri Arifuddin justru menurun 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Hasil laporan Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan persaingan calon Wali Kota Makassar kain ketat.

Pergerakan elektabilitas empat pasangan calon Wali Kota Makassar

Laporan survei LSI Denny JA dipaparkan di Hotel Mulia, Jl. A. Mappanyukki, Kecamatan Mariso, Kota Makassar, Rabu (20/11/2024). 

Survei dilakukan pada 2 hingga 4 November 2024, dengan pengumpulan data pada 10 hingga 16 November 2024.

Metodologi digunakan adalah Multi Stage Random Sampling melalui wawancara tatap muka kepada 800 responden terpilih, dengan margin of error sebesar 3,5 persen.

LSI memamerkan tracking elektabilitas personal empat calon sejak April hingga 4 November 2024.

Dari hasil survei, elektabilitas personal Andi Seto dan Indira Yusuf Ismail mengalami kenaikan.

Sementara Munafri Arifuddin menurun, dan Amri Arsyid stagnan. 

Pada April, elektabilitas Andi Seto hanya 1,6 persen. 

Baca juga: Kampanye Akbar MULIA Penuh Antusiasme Wattunnami Appi Wali Kota Menggema

Pada September, angkanya naik menjadi 20,5 persen, dan pada November meningkat lagi menjadi 28,0 persen. 

Indira Yusuf Ismail mengalami hal serupa, dengan elektabilitas pada April sebesar 1,6 persen.

September 16,9 persen, dan November meningkat menjadi 20,4 persen.

Sementara itu, elektabilitas Munafri Arifuddin pada April tercatat 15,2 persen, kemudian melonjak tajam menjadi 47,0 persen pada September, dan turun signifikan menjadi 34,0 persen pada November. 

]Amri Arsyid, dari bulan April hingga November, memiliki elektabilitas yang tetap stagnan di angka 1,9 persen.

Elektabilitas personal berpengaruh pada kenaikan dan penurunan elektabilitas pasangan calon. 

Pasangan nomor urut 1, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA), memperoleh 34,6 persen pada November, turun dari 49,0 persen pada September. 

Pasangan nomor urut 2, Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati (SEHATI), memperoleh 29,5 persen pada November, naik dari 21,0 persen pada September. 

Pasangan nomor urut 3, Indira Yusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi (INIMI), meraih 20,4 persen pada November, naik dari 17,0 persen pada September. 

Pasangan nomor urut 4, Amri Arsyid-Abdul Rahman Bando (AMAN), memperoleh 1,9 persen pada November, sedikit turun dari 2,8 persen pada September.

Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, menyimpulkan bahwa SEHATI memiliki potensi besar untuk memenangkan kontestasi. 

Tren elektabilitas yang menunjukkan kenaikan fantastis menjadi indikator kuat. 

"Kerjasama Tim SEHATI yang sudah on track dan membuahkan hasil," ujarnya.

“Pasangan MULIA terancam disalip SEHATI, ini frasa yang tepat. Ada penurunan signifikan di kubu MULIA dan kenaikan pesat di kubu SEHATI,” kata Toto. 

Ia menambahkan bahwa tren popularitas SEHATI yang awalnya hanya 10 persen, kini naik tajam hingga 90 persen. 

"Ini angka yang fantastis, menunjukkan adanya tren positif yang nyata," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved