Timnas Indonesia vs Arab Saudi
Laga Penghakiman Shin Tae-yong, Intip Profil 2 Legenda Inter Milan Berpeluang Latih Timnas Indonesia
Shin Tae-yong kemungkinan didepak dari Timnas Indonesia jika kalah melawan Arab Saudi.
TRIBUN-TIMUR.COM - Dua legenda Inter Milan berpeluang menggantikan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong kemungkinan didepak dari Timnas Indonesia jika kalah melawan Arab Saudi.
Laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (19/11/2024).
Ada beberapa faktor Shin Tae-yong bakal didepak dari Timnas Indonesia.
Seperti Timnas Indonesia gagal meraih kemenangan melawan China.
Baca juga: Isi Surat Terbuka Kevin Diks ke Suporter jelang Lawan Arab Saudi, Pamit dari Timnas Indonesia
Padahal, dalam laga itu, Timnas Indonesia mendominasi jalannya laga dengan catatkan 76 persen penguasaan bola berbanding China 24.
Kedua, Shin Tae-yong dengan skuad yang ke tambahan Kevin Diks dipaksa menyerah dengan skor menyakitkan 0-4.
Timnas Indonesia dilibas Jepang dan memaksa skuad asuhan Shin Tae-yong terperosok di dasar klasemen sementara grup C.
Ketiga, tak cuma berkaitan dengan hasil laga, suporter Timnas Indonesia juga dikecewakan dengan inkonsistennya Shin Tae-yong menurunkan line up yang ada.
Begitu pun dengan keputusan kontroversialnya yang mencoret Eliano Reijnders dalam dua laga terkini kontra China dan Jepang.
Alhasil, laga kontra Arab Saudi jadi harga mati untuk Shin Tae-yong demi menyelamatkan kariernya.
"Tentu setelah pertandingan dengan (Arab) Saudi ini, seperti yang saya sampaikan kemarin waktu rapat ketemu mereka (pelatih dan pemain Timnas Indonesia), ini akan menjadi evaluasi besar-besaran. (Yang dievaluasi) semua... semua dong. Jadi kita mau evaluasi besar-besaran," kata Erick Thohir.
Kini ada dua legenda Inter Milan dihubungkan dengan Timnas Indonesia.
Melihat besarnya jaringan Erick Thohir, tak menutup kemungkinan dua legenda Inter Mlan, Esteban Cambiasso dan Javier Zanetti bisa tergoda untuk melatih Timnas Indonesia.
Terlebih, keduanya memiliki kedekatan dengan Erick Thohir saat menjadi Presiden Klub Inter Milan pada kurun waktu 2013 sampai dengan 2016.
Bicara peluang, Esteban Cambiasso memiliki kans lebih besar bisa didatangkan Erick Thohir ketimbang Javier Zanetti.
Untuk Esteban Cambiasso, statusnya yang kini nganggur bisa jadi pelicin Timnas Indonesia untuk bisa mudah mendapatkannya.
Terakhir kali, Esteban Cambiasso berkarier sebagai asisten pelatih Timnas Kolombia kurun waktu 28 Mei sampai 4 September 2018.
Sedangkan untuk Javier Zanetti, tercatat saat ini ia menduduki kursi penting di Inter Milan yakni sebagai Wakil Presiden tim sejak 2014 silam.
Namun, tak menutup kemungkinan ajakan Erick Thohir kepada Javier Zanetti bakal berakhir manis.
Mengingat hubungan Erick Thohir dengan Javier Zanetti memang sudah akrab lama.
Akan tetapi, minus Timnas Indonesia jika mendatangkan satu di antara keduanya hanya pada pengalaman.
Di mana keduanya masih minim pengalaman melatih sebuah klub dan juga timnas.
Berikut profil dua calon pelatih Timnas Indonesia:
Esetban Cambiasso
Esetban Cambiasso merupakan legenda Inter Milan.
Ia lahir lahir 18 Agustus 1980. Cambiasso merupakan mantan pemain sepak bola Argentina yang bermain sebagai gelandang bertahan.
Selama karirnya, Cambiasso memenangkan 21 gelar resmi, yang sebagian besar dimenangkan selama sepuluh musim di Inter Milan, termasuk lima gelar Scudetto dan Liga Champions UEFA 2009–2010.
Internasional penuh sejak tahun 2000, Cambiasso memenangkan 52 caps untuk Argentina dan mewakili negaranya di Piala Dunia 2006, yang Piala Konfederasi 2005, dan di Copa América di 2007 dan 2011.
Cambiasso memulai karier profesionalnya dengan Argentinos Juniors pada tahun 1995, pindah ke Real Madrid pada tahun 1996 bersama dengan saudaranya Nicolás Cambiasso.
Pada tahun 1998, ia pindah kembali ke Argentina, di mana ia bermain selama tiga tahun dengan Independiente dan satu musim dengan River Plate.
Dia kembali ke Real Madrid pada tahun 2002 dan membantu Los Blancos memenangi UEFA Super Cup, La Liga, dan Piala Intercontinental pada tahun 2002 dan Supercup Spanyol pada tahun 2003.
Pada bulan Juli 2004, Cambiasso menandatangani kontrak dengan Inter Milan di Milan setelah kontraknya dengan Real Madrid berakhir pada bulan Juni.
Dia membantu Inter Milan memenangkan Coppa Italia di musim pertamanya dengan klub, bermain secara teratur sebagai gelandang bertahan, berpasangan di tengah lini tengah Inter dengan sesama asal Argentina Juan Sebastián Verón.
Di Italia, ia dikenal sebagai salah satu pemain yang luar biasa dari musim 2004-05, bersama dengan pemain Milan, Kaká.
Pada akhir musim 2013–14, Cambiasso meninggalkan Inter karena kontraknya berakhir dan tidak menawarkan perpanjangan.
Pada 28 Agustus 2014, Cambiasso bergabung dengan tim yang baru dipromosikan, Leicester City. Bergabung dengan status bebas transfer setelah dilepas Inter Milan.
Javier Zanetti
Javier Adelmar Zanetti lahir 10 Agustus 1973 adalah mantan pemain sepak bola profesional Argentina.
Ia dianggap sebagai salah satu pemain terbaik di generasinya, dan terkenal karena mendedikasikan hampir seluruh kariernya di Inter Milai.
Javier memiliki peran penting dalam perebutan treble bersejarah musim 2009-10.
Zanetti dikenal karena keserbagunaannya serta kemahirannya di sayap kiri dan kanan, sebagian besar bermain sebagai bek sayap di kedua sayap, namun juga menghabiskan banyak waktu sebagai gelandang.
Dia saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Inter.
Dikenal sebagai pemain serba bisa karena dapat bermain dibanyak posisi, Zanetti bisa ditempatkan di kedua sisi sayap belakang dan tengah, serta juga dapat sebagai gelandang tengah dan gelandang bertahan.
Posisi aslinya adalah bek kanan yang akhir ini beralih menjadi gelandang bertahan sejak kedatangan Maicon yang berposisi sama dan lebih memiliki kekuatan dan kecepatan, posisi baru ini tenyata membuat Zanetti lebih efektif saat menjalani perannya dalam pertandingan.
Ia merupakan satu dari sedikit pemain yang telah bermain lebih dari 1000 pertandingan resmi seumur hidupnya. Terpilih oleh Pelé sebagai 100 pemain terbaik dunia yang pernah ada.
Dalam pertandingan internasional, ia merupakan pemegang rekor caps dengan 145 pertandingan bersama tim nasional Argentina dan tampil dalam turnamen Olimpiade 1996 dan dua kali Piala Dunia yaitu 1998 dan 2002.
Timnas Indonesia
Shin Tae Yong
Arab Saudi
China
Erick Thohir
Inter Milan
Esetban Cambiasso
Javier Zanetti
Profil Herve Renard Pelatih Timnas Arab Saudi, Pernah Kalahkan Argentina Diperkuat Lionel Messi |
![]() |
---|
Isi 'Surat Terbuka' Kevin Diks ke Suporter jelang Lawan Arab Saudi, Pamit dari Timnas Indonesia |
![]() |
---|
Profil Tiga Striker Arab Saudi Jadi Ancaman Timnas Indonesia, Ada Pernah Permalukan Lionel Messi Cs |
![]() |
---|
Kondisi Terbaru Kevin Diks Usai Alami Cedera saat Lawan Jepang, Bisa Bela Timnas Indonesia vs Arab? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.