Legislator Sulsel Meity Rahmatia Datangi Rutan Salemba Usai Murtala Cs Kabur Lewat Gorong-gorong
Legislator dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Meity Rahmatia bersama Anggota Komisi XIII DPR RI lainnya melakukan sidak ke Rutan Salemba
TRIBUN-TIMUR.COM - Legislator dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Meity Rahmatia bersama Anggota Komisi XIII DPR RI lainnya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Salemba, Jakarta, Jumat (15/11/2024), menyusul kaburnya 7 narapidana kasus narkoba pada Selasa (12/11/2024) dini hari.
Sidak ini bertujuan untuk menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi kaburnya para tahanan, selain faktor niat para pelaku, yang menyebabkan mereka berhasil melarikan diri dari rutan yang terletak di Jakarta tersebut.
Menurut Meity dalam siaran persnya, Jumat hari ini, berdasarkan hasil kunjungan tersebut, Komisi XIII menemukan sejumlah masalah di Rutan Salemba yang perlu diperhatikan. Salah satu temuan penting adalah terkait dengan kondisi CCTV di Rutan.
"Saat para napi kabur, CCTV di tujuh titik strategis di rutan dalam kondisi mati. Termasuk CCTV yang seharusnya memantau jalur pelarian para tahanan narkoba tersebut," kata Meity.
Hal ini, menurutnya, menimbulkan banyak pertanyaan yang perlu didalami lebih lanjut.
Selain itu, Meity juga menyoroti masalah overkapasitas di lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan).
"Overkapasitas ini merupakan masalah klasik yang dihadapi hampir di seluruh Lapas dan Rutan di Indonesia," tambahnya.
Menurutnya, overkapasitas sangat berpengaruh terhadap kualitas pengelolaan rutan.
Baca juga: Cerita Pelarian 7 Narapidana Rutan Salemba, Termasuk Gembong Narkoba 110 Kg Murtala Ilyas
"Populasi napi yang terus meningkat setiap tahun tanpa diimbangi dengan penambahan ruang tahanan menyebabkan penyempitan ruang gerak. Kondisi ini berpengaruh pada psikologi tahanan dan kinerja lembaga pemasyarakatan," jelasnya mengatakan.
Meity juga menyarankan agar pemerintah, khususnya kementerian yang membidangi urusan ini, bisa lebih fokus untuk mencari solusi.
"Pembagian kementerian yang membidangi masalah ini di pemerintahan Presiden Prabowo diharapkan dapat memberikan perhatian lebih terhadap masalah overkapasitas dan pengelolaan rutan dan lapas," ujar Meity.
Kaburnya tujuh narapidana kasus narkoba dari Rutan Kelas I Salemba juga menarik perhatian publik Indonesia.
Di antara tahanan yang berhasil melarikan diri, terdapat beberapa yang dikenal sebagai gembong narkoba jaringan internasional Malaysia-Medan-Aceh-Jakarta.
Kepala Rutan Salemba, Agung Nurbani, dalam keterangan resminya menjelaskan bahwa ketujuh tahanan tersebut, termasuk Murtala, diduga melarikan diri dengan cara menjebol teralis besi di kamar mandi.
Setelah itu, mereka melompat ke area luar kamar mandi dan masuk ke dalam gorong-gorong atau saluran air yang mengarah keluar dari area rutan.
"Mereka lalu kembali menjebol teralis gorong-gorong menuju arah timur Rutan," katanya.
Kasus ini semakin memperburuk citra pengelolaan lembaga pemasyarakatan di Indonesia yang tengah menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait dengan overkapasitas dan masalah keamanan.(*)
Profil Meity Rahmatia Srikandi PKS Peluang Aklamasi Ketua IPHI Sulsel |
![]() |
---|
SC Tutup Pendaftaran, Meity Rahmatia Berpeluang Aklamasi Pimpin IPHI Sulsel |
![]() |
---|
Kloter 5 Embarkasi Makassar dari Gowa Tiba di Madinah, 'Alhamdulillah Sehat Semua' |
![]() |
---|
Legislator PKS Asal Sulsel Meity Rahmatia 'Masuk' Penjara Jelang Pemangkasan Anggaran |
![]() |
---|
Tak Hanya Murid atau Siswa, Warga Pun Makan Gratis Coto Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.