Langganan Macet hingga Jadi Pembahasan di Debat Pilgub Sulsel, Pj Gubernur Atensi Jembatan Barombong
Isu ini memancing perdebatan antara Calon Gubernur Sulsel 2024 Danny Pomanto dan Andi Sudirman Sulaiman.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jembatan Barombong di Jalan Metro Tanjung Bunga jadi perbincangan hangat.
Bertahun-tahun, Jembatan Barombong jadi penyebab kemacetan panjang.
Isu ini memancing perdebatan antara Calon Gubernur Sulsel 2024 Danny Pomanto dan Andi Sudirman Sulaiman.
Masyarakat pun kembali bersuara mengeluhkan kondisi Jembatan Barombong.
Jembatan Barombong dinilai tak lagi sesuai dengan volume kendaraan yang semakin meningkat.
Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh mengaku akan mengecek persoalan di Jembatan Barombong.
"Saya belum paham betul kondisi lokasinya, nanti saya cek dulu ya," jelas Prof Zudan kepada Tribun-Timur.com pada Kamis (31/10/2024) malam.
Perdebatan panas memang tersaji persoalan Jembatan Barombong oleh calon pemimpin Sulsel.
Awalnya, Andi Sudirman mendapat kesempatan bertanya kepada paslon nomor urut 1 Danny Pomanto dan Azhar Arsyad.
"Ada (jembatan) Barombong nih, dalam aturan kan kalau dia jalan kota maka jembatannya milik kota kalau jalan provinsi berarti jembatan provinsi. Pertanyaan saya, apa yang menjadi kendala sehingga itu tidak diselesaikan," tanya Andi Sudirman.
Menanggapi hal tersebut, Danny Pomanto pun mengkritisi balik Pemprov Sulsel kala di bawah pemerintahan Andi Sudirman sebagai Gubernur.
Menurut Danny Pomanto, panjang jembatan yang mencapai 400 meter adalah kewenangan pemerintah pusat untuk membangun atau memperbaikinya.
Tapi, perbaikan yang dilakukan pemerintah pusat baru bisa berjalan jika ada rekomendasi atau usulan dari pemprov.
"Betul itu kota tapi ini, bentang jembatan yang lebih 400 meter itu menjadi kewajiban pusat tapi diusulkan lewat provinsi, sayangnya provinsi tidak pernah masukan usulan itu. Itu masalahnya," jawab Danny Pomanto.
Bagi Danny Pomanto, Pemkot Makassar bisa membangun jembatan sendiri andai aturan tak melalui pemprov yang usulkan.
Makassar Kota Pemberani, 4 Politisi NasDem Alumni HMI Bongkar Tantangan Aktivis Zaman Now |
![]() |
---|
Promo Spesial Kemerdekaan Honda Scoopy: DP Rp1,8 Juta dan Gratis Angsuran 3 Kali |
![]() |
---|
Klenteng Kwan Kong Makassar Gelar Dhammatalk Peringatan 1.865 Tahun Sangharama Bodhisattva |
![]() |
---|
Turun Dikit, Harga Emas Kota Makassar Hari Ini Sabtu 9 Agustus 2025 |
![]() |
---|
GM MGH Terpilih Jadi Kepala Bidang Humas IHGMA Sulsel Periode 2025–2028 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.