Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Beasiswa

85 Mahasiswa Maros Dapat Beasiswa Penyelesaian Skripsi dari Zakat Warga

Sebanyak 85 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Maros menerima beasiswa penyelesaian skripsi.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sukmawati Ibrahim
dok pribadi
Sebanyak 85 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Maros menerima beasiswa penyelesaian skripsi yang diserahkan secara simbolis di Kantor DPRD Maros pada 25 Oktober 2024. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sebanyak 85 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Maros, Sulawesi Selatan  menerima beasiswa penyelesaian skripsi.

Mulai dari Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri Makassar, Universitas Muslim Maros, Universitas Muslim Indonesia Makassar, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, STAI DDI Maros, STIM LPI, dan Universitas Islam Makassar.

Beasiswa ini diserahkan secara simbolis oleh Ketua Baznas Maros, Ketua DPRD, dan unsur Forkopimda di Kantor DPRD Maros, Jumat (25/10/2024).

Ketua Baznas Maros, Ansar Taufik, menjelaskan bahwa penerima beasiswa adalah mahasiswa asal Maros yang sedang menyusun skripsi. 

“Kami memiliki program satu desa, satu sarjana, yang ditujukan bagi mereka yang tengah menyusun skripsi,” ujarnya.

Jumlah beasiswa diterima bervariasi. Tergantung jumlah mahasiswa yang diutus dari masing-masing desa. 

Jika desa mengutus satu orang, maka beasiswa diberikan sebesar Rp1.500.000.

Sementara untuk dua orang, masing-masing mendapatkan Rp750 ribu. 

“Supaya tidak mengecewakan, kami tetap memberikan beasiswa meskipun besarnya berbeda,” tambahnya.

Jumlah anggaran dialokasikan untuk beasiswa ini mencapai Rp100 juta, bersumber dari zakat yang dikumpulkan hingga Oktober 2024.

Ansar juga menyebutkan bahwa pihaknya masih melakukan pendataan bagi desa yang belum mengutus mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa

“Kami masih melakukan koordinasi karena ada desa yang belum mendapatkan program ini,” sebutnya.

Program satu desa, satu sarjana telah berjalan sejak tahun 2023. 

Mahasiswa yang ingin mengajukan beasiswa harus memenuhi beberapa kriteria.

Diantaranya sudah berada di semester akhir dan menyusun tugas akhir skripsi, serta memiliki latar belakang kurang mampu. 

“Kriteria wajib adalah warga Maros dan mendapatkan rekomendasi dari UPZ dan kepala desa,” jelas Ansar.

Dia berharap program ini dapat terus berlanjut untuk meringankan beban mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. 

“Insya Allah, ke depannya tidak menutup kemungkinan kami bisa memberikan lebih dari dua beasiswa per desa, tergantung pada peningkatan zakat yang terkumpul,” tutupnya.

Ketua DPRD Maros, Muh Gemilang Pagessa, mengungkapkan kebanggaannya terhadap kegiatan ini, yang merupakan agenda pertamanya setelah dilantik. 

“Ini adalah kegiatan yang bersifat keagamaan, mudah-mudahan bisa membawa berkah,” katanya. 

Menurutnya, pendidikan adalah investasi masa depan yang dapat meringankan beban mahasiswa.

Salah satu penerima beasiswa asal UNM, Asyipa, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan tersebut. 

“Ini sangat berarti dan membantu dalam menyelesaikan pendidikan kami. Beasiswa ini merupakan bentuk kepedulian terhadap generasi muda,” ungkapnya. 

Ia berjanji akan memanfaatkan bantuan tersebut sebaik-baiknya selama proses penyusunan skripsi. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved