Kreki Sulsel
KREKI Sulsel Periode 2024-2028 Resmi Dilantik: Siap Tanggap Darurat dan Siaga untuk Masyarakat
Acara tersebut menjadi momentum penting bagi KREKI dalam memperkuat peran mereka sebagai garda terdepan penanganan darurat kesehatan
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM – Komunitas Relawan Emergency Kesehatan Indonesia (KREKI) Sulawesi Selatan resmi melantik pengurus baru untuk periode 2024-2028 di Baruga Patingalloang, Gubernuran, Jl Sungai Tangka, Makassar.
Acara tersebut menjadi momentum penting bagi KREKI dalam memperkuat peran mereka sebagai garda terdepan penanganan darurat kesehatan di Sulawesi Selatan.
Pelantikan ini turut dihadiri sejumlah tokoh kesehatan, termasuk Ketua Umum KREKI, Dr. dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS, Dewan Pengarah dan Pembina, yakni Prof Dr dr A. Husni Tanra, Ph.D, Sp.An, Prof. Dr. dr. Idrus Andi Paturusi, Sp.BO, serta Prof. Dr. dr. Syarifuddin Wahid, Sp.PA, Ph.D. Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Dr. dr. H.M. Ishaq Iskandar, M.Kes, MM, juga hadir memberikan dukungan penuh untuk program-program KREKI di masa mendatang.
Momentum serah terima bendera KREKI dari Ketua sebelumnya, dr Abdul Azis Sp.U Subp Onk, kepada dr. Muhammad Ihsan Kitta, M.Kes Sp.OT(K), menandai resminya pelantikan pengurus baru.
Dr. Ihsan Kitta kini resmi menjadi Ketua Pengurus KREKI Wilayah Sulawesi Selatan, membawa tanggung jawab besar dalam memimpin komunitas relawan ini menuju misi kemanusiaan yang lebih besar.
Dalam sambutannya, Prof Idrus Paturusi, yang dikenal karena perannya di berbagai penanganan bencana, memberikan apresiasi tinggi kepada para relawan KREKI.
"Tim KREKI Makassar luar biasa. Mereka selalu hadir di saat masyarakat sangat membutuhkan, baik saat bencana maupun situasi darurat lainnya," ungkapnya.
Menurutnya, kehadiran KREKI di Sulsel selama dua periode ini telah membawa kontribusi besar dalam penanganan darurat dan bencana.
Sebagai organisasi relawan yang terdiri dari berbagai elemen dan tingkatan kesehatan, KREKI memiliki peran penting dalam memberikan pertolongan pertama di berbagai situasi, mulai dari kecelakaan, bencana alam, hingga acara olahraga.
Salah satu peristiwa yang disorot adalah insiden di turnamen bulutangkis di Yogyakarta, di mana kurangnya pemahaman tentang penanganan darurat menyebabkan tidak ada pihak yang mampu memberikan pertolongan dengan cepat.
"Kami berharap ke depan, setiap kota dapat memiliki tim relawan yang terlatih. Masyarakat perlu dilatih agar siap menghadapi situasi darurat, seperti kecelakaan listrik, kebakaran, dan bencana lainnya," ujar dr. Supriyantoro, Ketua Umum KREKI.
Ia juga menekankan pentingnya regulasi yang lebih ketat, seperti peraturan daerah (Perda) yang mewajibkan adanya pemadam kebakaran atau petugas keselamatan di area publik dan lokasi pembangunan.
Hal ini dinilai penting untuk mengurangi risiko korban jiwa di situasi darurat.
“Pelantikan ini adalah langkah strategis untuk memperkuat kapasitas kita dalam memberikan layanan emergensi kesehatan. Saya berharap KREKI segera melaksanakan misi mereka dalam mendidik masyarakat tentang bantuan hidup dasar,” ujar PJ Gubernur Sulsel, Prof. Dr. Zudan Arif Fakhulloh, SH., MM, yang juga hadir dalam acara tersebut.
KREKI berkomitmen untuk fokus pada pelatihan dan edukasi masyarakat tentang penanganan darurat serta bencana, dengan tujuan membentuk masyarakat yang lebih tanggap dan siap menghadapi situasi darurat kapan saja.
Dengan pengurus baru yang sudah dilantik, KREKI siap melanjutkan misi kemanusiaannya dan menjadi garda terdepan dalam upaya penanggulangan darurat kesehatan di Sulawesi Selatan.
Komunitas ini tidak hanya hadir untuk merespons bencana, tetapi juga untuk memastikan masyarakat terlatih dan siap menghadapi segala bentuk situasi darurat yang tidak diinginkan.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.