Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kabinet Prabowo

Perjalanan Karier Wiranto Jenderal Purn TNI Sudah Dampingi 6 Presiden, Prabowo Beri Jabatan Khusus

Setelah pelantikan, Wiranto mengatakan, sudah mendampingi enam presiden selama kariernya di pemerintahan. 

Editor: Ansar
YouTube
Presiden Prabowo melantik Wiranto sebagai Penasehat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan.(YouTube / Kompas TV) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Perjalanan karier Jenderal TNI (Purn) Wiranto.

Wiranto kembali mendapat jabatan setelah Jokowi pensiun sebagai Presiden RI.

Tebaru, Wiranto dilantik sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Selasa (22/10/2024) di Istana Negara. 

Setelah pelantikan, Wiranto mengatakan, sudah mendampingi enam presiden selama kariernya di pemerintahan. 

Wiranto pernah menjabat di pemerintahan sejak era Soeharto hingga Prabowo.

“(Saat ini) mendampingi Pak Prabowo. Saya sudah yang keenam kalinya mendampingi presiden dan saya tahu bahwa tugas presiden sangat berat dan strategis, karena beliau menjabat sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara," ujar Wiranto.

Wiranto menekankan bahwa tugas seorang presiden sangat kompleks, dengan banyak hal yang harus dipikirkan dan diselesaikan, termasuk kebijakan-kebijakan penting yang mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Oleh karena itu, menurutnya, Presiden Prabowo membutuhkan penasihat untuk mendukung pengambilan keputusan di berbagai sektor strategis.

"Saya diberi mandat untuk memberikan nasihat di bidang politik dan keamanan. Tentunya kita lihat nanti bagaimana tugas-tugas secara terperinci yang akan diberikan kepada saya," lanjut Wiranto.

Wiranto menjelaskan, sebagai penasihat presiden, koordinasinya akan langsung dengan Presiden Prabowo.

Namun, masukan-masukan yang akan disampaikan tentunya juga didapat dari berbagai pihak terkait dengan tugasnya di bidang politik dan keamanan.

Ia pun enggan menjawab ketika ditanya lebih lanjut apakah ia sudah mengetahui nomenklatur pasti terkait tugasnya.

"Nanti kita bicarakan. Nomenklaturnya akan diketahui setelah semuanya diselesaikan dengan sejelas-jelasnya,” tegas dia.

Perjalanan karir Wiranto Sepanjang berkarir di militer, Wiranto pernah bertugas sebagai Ajudan Presiden Republik Indonesia pada tahun 1989 hingga 1993.

Setelah itu, pada tahun 1993, Wiranto diangkat menjadi Kepala Staf Kodam Jayakarta dan setahun kemudian, pada 1994, ia menjabat sebagai Panglima Kodam Jayakarta.

Pada tahun 1996, karier militernya semakin meningkat ketika ia dipercaya menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Setahun kemudian, pada 1997, Wiranto menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad).

Tahun 1998 menjadi momen penting bagi Wiranto ketika ia dilantik sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Panglima ABRI), yang kemudian dilanjutkan dengan jabatan sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (Panglima TNI) pada tahun 1999.

Setelah penisun dari militer, Wiranto juga aktif di dunia pemerintahan.

Pada periode 1998–1999, ia menjabat sebagai Menteri Pertahanan Keamanan.

Setelah itu, ia diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan pada tahun 1999 hingga 2000.

Setelah jeda beberapa waktu, Wiranto kembali dipercaya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan pada tahun 2016 hingga 2019.

Puncak dari pengabdiannya di pemerintahan adalah ketika ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden dari tahun 2019 hingga 2024.

Wiranto ikut menangkan Prabowo

Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Jenderal TNI (Purn) Wiranto resmi bergabung ke Tim Kampanye Nasional (TKN) capres-cawapres, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Diketahui, TKN dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) ini telah resmi diumumkan pada Senin (6/11/2023) di Jakarta.

Dalam TKN Prabowo-Gibran ini terdiri dari 272 orang dari berbagai kalangan, seperti tokoh politik, pengusaha, pensiunan TNI-POLRI, menteri, hingga Wantimpres.

 Salah satu dari Wantimpres adalah Jenderal TNI (Purn) Wiranto, yang akan mengemban tugas menjadi Dewan Pembina TKN.

Lantas, bagaimana sosok Jenderal TNI (Purn) Wiranto?

Jenderal TNI (Purn) Wiranto

Wiranto lahir di Yogyakarta pada 4 April 1947, ia merupakan anak keenam dari sembilan bersaudara.

Lahir dari orang tua yang berprofesi guru, Wiranto mampu lolos pada Akademi Militer (Akmil) tahun 1968.

Diketahui, Wiranto telah menikah dengan Rugaiya Usman, dan telah dikaruniai 3 (tiga) orang anak.

Dihimpun dari polkam.go.id, sebelum mendaftar Akmil, Wiranto telah menyelesaikan pendidikannya di SMA Negeri 4 Surakarta di tahun 1965.

Mantan Panglima TNI periode 1997-1999 itu sempat juga menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) dan Ajudan Presiden tahun 1989-1993.

Tak hanya di TNI, Wiranto juga berkiprah di dunia pemerintahan dan politik.

Seperti pernah mengemban tugas menjadi Menteri Pertahanan Keamanan yang sekaligus merangkap sebagai Panglima TNI (1998-1999).

Kemudian, dalam kiprah politiknya ia sempat menjadi Ketua Umum Partai Hanura tahun 2006-2019.

Dengan kerjanya yang apik, Wiranto pun diberi tugas sebagai Wantimpres Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak 2019.

Pendidikan 

- SMA Negeri 4 Surakarta (1965)

- Akademi Militer Nasional (1968)

- Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (1984)

- Universitas Terbuka, Jurusan Administrasi Negara (1995)

- Lemhannas RI (1995)

- Sekolah Tinggi Hukum Militer AHM-PTHM (1996)

- STIE-IPWI Jakarta, Magister Manajemen (2006)

- Universitas Negeri Jakarta, Doktor bidang Manajemen Sumber Daya Manusia (2012)

Karir Militer

- Ajudan Presiden Republik Indonesia (1989–1993)

- Kepala Staf Kodam Jayakarta (1993)

- Panglima Kodam Jayakarta (1994)

- Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) (1996)

- Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) (1997)

- Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Panglima ABRI) (1998)

- Panglima Tentara Nasional Indonesia (Panglima TNI) (1999)

Karir Pemerintah

- Menteri Pertahanan Keamanan (1998–1999)

- Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (1999–2000)

- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (2016–2019)

- Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (2019–sekarang)

Karir Politik

- Anggota Dewan Pembina Partai Golongan Karya (1998)

- Ketua Umum Partai Hanura (2006–2019)

- Penasehat Soksi (2004)

Jabatan Organisasi

- Ketua Eksekutif Institute For Democrazy of Indonesia

- Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat Mathaul Anwar

- Ketua Dewan Pembina Paguyuban Warung Tegal Indonesia

- Dewan Pembina Forum Keluarga Paranormal dan Penyembuh Alternatif Indonesia (FKPPAI)

- Pembina Pengurus Pusat Masyarakat Masyarakat Cinta Masjid Indonesia

- Anggota Dewan Penasehat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia

- Ketua Umum PB. Federasi Karatedo Indonesia

- Ketua Umum PB. Gabungan Bridge seluruh Indonesia

- Ketua Dewan Pembina Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia

- Ketua Umum PB. Taekwondo Indonesia

- Ketua Umum PP. Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia

- Dewan Kehormatan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved