Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilwali Makassar

Hasil Survei Appi-Aliyah Unggul Jauh, Jubir MULIA: Ini Cara Demokrasi, Bukan Monarki Terselubung

Hasil survei Pilwali Makassar yang dirilis PPI menunjukkan pasangan Munafri-Aliyah berada di posisi teratas dengan elektabilitas 39,1 persen.

|
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Hasriyani Latif
Dok Tribun Timur
Calon Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin (Appi) bersama Jubir Tim Pemenangannya, Aditya Putra Asnawing (kanan). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tim Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (MULIA) menyikapi hasil survei Pilwali Makassar yang dirilis oleh Parameter Publik Indonesia (PPI). 

Survei tersebut menunjukkan pasangan MULIA berada di posisi teratas dengan elektabilitas 39,1 persen.

Diikuti INIMI dengan 19,9 persen, Andi Seto Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI) dengan 17,7 persen.

Terakhir, pasangan Muhammad Amri Arsyid-Abd Rahman Bando (AMAN) yang hanya meraih 2,0 persen suara.

Hasil survei dilakukan pada 3-13 Oktober 2024 dan melibatkan 2.000 responden melalui wawancara tatap muka, dengan margin of error 2,2 persen. 

Paslon lain menganggap jika hasil survei seringkali tidak mencerminkan hasil akhir pemilihan. 

Menanggapi hal ini, Jubir Tim Pemenangan MULIA, Aditya Putra Asnawing menekankan bahwa perjalanan kekuasaan akan berakhir.

Baca juga: Relawannya Dukung Andi Seto-Rezki, Pj Sekda Makassar Irwan Adnan: Itu Urusan Tim

Terlebih konstitusi telah mengatur mekanisme pergantian kepemimpinan secara damai dan teratur. 

"Mekanisme ini menghindari konflik kekuasaan dan memungkinkan regenerasi kepemimpinan berdasarkan pilihan rakyat. Makna regenerasi ini yang merupakan wujud demokrasi di mana rakyat berhak untuk memilih dan dipilih," ujar Aditya Putra Asnawing kepada wartawan, Senin (21/10/2024).

Aditya menegaskan bahwa pemilihan ini adalah kesempatan bagi rakyat untuk menilai dan memilih pemimpin yang mereka percayai. 

Aditya mengakui bahwa ini merupakan kontestasi yang ketiga kalinya Appi maju bertarung dan tekad ini sudah sepantasnya mendapat apresiasi yang tinggi oleh masyarakat. 

Sebab, tentu Appi memiliki konsep penyempurnaan dari segala agenda pemerintahan yang berkelanjutan. 

Hal ini bukan mengartikan kinerja kekuasaan sebelumnya lemah, tetapi masih banyak hal yang bisa dirumuskan secara bersama rakyat untuk menghadirkan peluang kebijakan yang lebih bermanfaat di masa yang akan datang. 

Sebab makna ini menjadi penilaian oleh masyarakat yang justru menjadi supremasi tertinggi untuk merubah hasil Pilwalkot Makassar mendatang. 

"Akhirnya masyarakat memberi persepsi pra pilwalkot dalam bentuk hasil survei yang lagi-lagi menempatkan Appi-Aliyah di posisi puncak dengan jarak yang signifikan paslon lainnya," ungkapnya.

Aditya kemudian berharap para paslon Pilwali Makassar tampil dengan performance terbaiknya masing-masing. 

Mulai dari tawaran program serta kompetensi yang dimiliki oleh paslon.

Yang terpenting adalah jangan dengan cara yang tidak sehat negatif atau kampanye hitam kepada paslon MULIA. 

"Tidak ada yang bisa mengklaim kemenangan tanpa kerja keras, kerja berkualitas dan diterima oleh Sang Maha Kuasa," tegasnya.

Inilah yang disebutnya paslon MULIA terkhusus Appi selama tiga kali maju berkontestasi. 

"Jangan memanipulasi rakyat melalui penggiringan opini bahwa rekam jejak Appi dengan survei yang tinggi di masa kampanye, tetapi kalah saat perhitungan akhir," ungkapnya.

"Justru rakyat yang mesti bertanya apakah ada rekayasa atau cara untuk menghalangi Appi-Aliyah dari kemenangan kepercayaan rakyat Kota Makassar," tambahnya lagi.

Sekali lagi, lanjutnya, ini adalah hak Appi-Aliyah untuk mendapat kepercayaan oleh rakyat Kota Makassar

"Ini cara demokrasi, bukan cara monarki yang terselubung melalui pilwalkot," tegas dia.

Olehnya, ia mengimbau rakyat jangan mau disandera oleh isu yang tidak sehat serta ancaman dicabut dari peserta program sosial.

Sebab, sesungguhnya itu perintah undang-undang bukan selera penguasa. 

"Kalau selera pasangan MULIA senantiasa menjunjung tinggal hak rakyat dalam pengambilan keputusan saat kelak dipercaya sebagai pemimpin di kota Makassar. Di sinilah perbedaan pemimpin dan penguasa," tandasnya.

Tahapan Pilkada 2024

Persiapan

-Perencanaan Program dan Anggaran: Jumat, 26 Januari 2024

-Penyusunan Peraturan Penyelenggaraan Pemilihan: Senin, 18 November 2024

-Perencanaan Penyelenggaraan yang Meliputi Penetapan Tata Cara dan Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pemilihan: Senin, 18 November 2024

-Pembentukan PPK, PPS, dan KPPS: Rabu, 17 April 2024-Selasa, 5 November 2024

-Pembentukan Panitia Pengawas Kecamatan, Panitia Pengawas Lapangan, dan Pengawas Tempat Pemungutan Suara: Sesuai Jadwal Yang Ditetapkan Oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum

-Pemberitahuan dan Pendaftaran Pemantau Pemilihan: Selasa, 27 Februari 2024- Sabtu, 16 November 2024

-Penyerahan Daftar Penduduk Potensial Pemilih: Rabu, 24 April 2024-Jumat, 31 Mei 2024

-Pemutakhiran dan Penyusunan Daftar Pemilih: Jumat, 31 Mei 2024-Senin, 23 September 2024

Penyelenggaraan

-Pemenuhan Persyaratan Dukungan Pasangan Calon Perseorangan: Minggu, 5 Mei 2024- Senin, 19 Agustus 2024

-Pengumuman Pendaftaran Pasangan Calon: Sabtu, 24 Agustus 2024- Senin, 26 Agustus 2024

-Pendaftaran Pasangan Calon: Selasa, 27 Agustus 2024-Kamis, 29 Agustus 2024

-Penelitian Persyaratan Calon: Selasa, 27 Agustus 2024-Sabtu, 21 September 2024

-Penetapan Pasangan Calon: Minggu, 22 September 2024-Minggu, 22 September 2024
 
-Pelaksanaan Kampanye: Rabu, 25 September 2024-Sabtu, 23 November 2024

-Pelaksanaan Pemungutan Suara: Rabu, 27 November 2024

-Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara: 27 November 2024-16 Desember 2024.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved