KPU Sulsel Bergantung pada Provider Jaringan dan PLN saat Pemilihan

TRIBUN-TIMUR.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan (Sulsel) sangat bergantung pada provider jaringan dan PLN ketika hari pemilihan tiba.

Pada 27 November 2024, KPU Sulsel akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah Serentak di 24 Kabupaten/Kota, termasuk pemilihan Bupati, Wali Kota, dan Gubernur oleh masyarakat.

Komisioner KPU Sulsel, Romy Harminto, menekankan pentingnya keberadaan jaringan dan listrik pada hari pemilihan.

"Ketika kita beralih dari manual ke digital, hal ini diperkuat lagi dengan PKPU 5 tahun 2020 tentang penggunaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Jadi, jika ditanya bagaimana KPU terkait jaringan telekomunikasi dan listrik, jawabannya adalah sangat bergantung," ujarnya dalam acara Ruang Ngopi di Kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Kota Makassar, Senin (7/10/2024).

Romy menjelaskan bahwa di Sulsel terdapat 24 Kabupaten/Kota yang akan melaksanakan pemilihan serentak, dengan total 14.548 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di seluruh wilayah.

"Jumlah KPPS mencapai sekitar 132.000 orang yang juga akan tergantung pada jaringan dan PLN," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa menjelang Pilkada, KPU akan melakukan pendataan pemilih di 24 Kabupaten/Kota.

"Alhamdulillah, baru-baru ini kita sudah mendapatkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebesar 6.680.807 orang, dan ini bukan persoalan yang mudah," jelasnya.

"Mobilitas penduduk di Indonesia ini sangat dinamis," tambah Romy.

Selain meneliti data pemilih, KPU juga menggunakan sistem berbasis elektronik, yakni Sirekap (Sistem Informasi Rekapitulasi). "Kami juga memastikan bahwa Sirekap terintegrasi dengan data pemilih di wilayah kami untuk Pilkada 2024," tutupnya.