Kabinet Prabowo
Inilah Calon Menteri PDIP di Kabinet Prabowo - Gibran, Puan Maharani: Tunggu Saja
Beredar nama-nama calon menteri jelang pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati dan Prabowo Subianto.
TRIBUN-TIMUR.COM - Inilah sosok calon menteri PDIP setelah pelantikan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.
Beredar nama-nama calon menteri jelang pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati dan Prabowo Subianto.
Pertemuan keduanya dijadlkan 10 hari jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.
Ketua DPP PDIP, Puan Maharani meminta publik untuk menunggu kabar terbaru.
Elite PDIP, Olly Dondokambey dan Abdullah Azwar Anas dikabarkan jadi menteri Prabowo.
Puan Maharani menanggapi kabar kader PDIP jadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
Puan mengaku enggan berspekulasi lebih jauh terhadap kabar tersebut.
Mulanya Puan ditanya oleh awak media, tentang kabar tersebut, setelah menghadiri acara hari ulang tahun (HUT) ke-79 TNI di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (5/10/2024).
Awak media bertanya apakah sudah ada pembicaraan mengenai kabar Olly Dondokambey dan Azwar Anas akan masuk kabinet.
"Insya Allah," kata Puan saat ditemui.
Kemudian, awak media kembali menanyakan spesifik apakah nama Olly dan Azwar Anas yang dibicarakan untuk masuk kabinet.
Namun Puan tidak menjawab gamblang.
Ketua DPR RI ini meminta awak media menunggu pada waktu yang tepat.
"Insya Allah, tunggu saja," jawabnya.
Setelah itu, pertanyaan awak media berganti soal rencana pertemuan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto.
Puan mengaku pertemuan itu akan terlaksana secepatnya.
Namun ia tak menyebut kapan secara pasti pertemuan itu terlaksana.
"Nanti diberitahu secepatnya," kata dia.
"Apakah pertemuan itu sebelum 20 Oktober (pelantikan presiden dan wakil presiden)?" tanya awak media lagi.
"Insya Allah," jawabnya lagi.
Diberitakan sebelumnya, PDI-P belum menentukan sikap untuk bergabung atau berada di luar barisan pemerintahan Prabowo Subianto.
Pihaknya juga belum membahas soal peluang partainya mendapatkan jatah kursi menteri. Puan Maharani mengaku belum mendapatkan informasi apapun, soal pembagian kursi menteri pada masa pemerintahan Prabowo.
Saat ditanya soal kabar PDI-P mendapat 2 kursi menteri yang salah satunya bakal diduduki oleh Hasto Kristiyanto, Puan juga belum mendengar kabar tersebut.
“Kurang tahu, kurang tahu, saya enggak tahu,” ucap Puan usai rapat paripurna penetapan pimpinan MPR RI, Kamis (3/10/2024).
Profil Olly Dondokambey
Olly Dondokambey adalah Gubernur Sulawesi Utara yang menjabat sejak 12 Februari 2016 lalu.
Olly Dondokambey adalah Gubernur Sulawesi Utara yang menjabat sejak 12 Februari 2016 lalu.
Pada tahun 2004, pria kelahiran Manado, 18 November 1961 tersebut memutuskan untuk menjadi calon legislatif dari PDI Perjuangan dari Sulawesi Utara.
Olly memiliki istri bernama Rita Tumuntuan.
Diketahui, sebelum masuk ke dunia politik, Olly mengawali kariernya di bidang ekonomi.
Kemudian, Olly memutuskan untuk menjadi Calon legeslatif dari PDI Perjuangan pada tahun 2004.
Riwayat Pendidikan
Sejak kecil, Olly bersekolah di Manado, Sulawesi Utara.
Berikut riwayat pendidikan Olly, dikutip dari Wikipedia:
- SMA Negeri Manado, Manado (1982)
- Akademi Akuntansi Jayabaya (1982–1984)
- D3, Akademi Akuntansi Manado, Manado (1984–1987)
- S1, Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tri Dharma Widya, Jakarta (1995–1997)
Riwayat Karier
Sebelum terjun ke dunia politik, Olly mengawali kariernya dalam bidang ekonomi.
Dikutip dari Tribunnewswiki.com, berikut riwayat karier dari Olly:
- Manajer di PT Pembangunan Perumahan
- Direktur PT Bintang Rezeki Abadi Makmur
- Direktur pusat Koperasi Mega Gotong Royong (2001)
Riwayat Karier Politik
Olly Dondokambey mulai aktif dalam bidang politik tahun 2001. Ia bergabung dengan PDIP.
Putra Minahasa itu, lalu menjadi caleg PDI Perjuangan pada Pemilu 2004. Sinar karier politiknya makin terang ketika ia lolos ke Senayan sebagai anggota DPR RI periode 2004-2009.
Awalnya, Olly dipercaya menjadi anggota Komisi XI.
Setahun kemudian, ia dipercaya menjabat Wakil Ketua Komisi XI.
Pemilu lima tahun kemudian, 2009, Olly lolos ke Senayan, sekaligus menempatkan dirinya di peringkat 7 yang mendapat suara terbanyak dari 560 anggota DPR terpilih. Hasilnya memuaskan.
Saat anggota DPR RI Periode 2009-2014, Olly menduduki kursi Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI.
Suami Rita Tumuntuan ini kembali lolos ke DPR RI dan tetap di Komisi XI.
Kali ini, ia juga dipercaya mengemban amanat sebagai Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI.
Tahun 2009, Olly mendapat kepercayaan partai sebagai Bendahara Fraksi PDIP di Senayan.
Pada 27 Agustus 2013, Olly didapuk menjadi Ketua Komisi XI DPR RI menggantikan Emir Moeis yang tersandung kasus korupsi.
Pada pemilu 2014, Olly ikut lagi sebagai Caleg.
Olly terpilih dan duduk lagi di DPR RI periode 2014-2019. Saat itu ia meraup 237.620 suara.
Setelah duduk di DPR RI, Megawati Soekarno Putri mengamanatkan jabatan Ketua Fraksi PDIP ke pundak Olly, tahun 2015.
Setelah tiga kali menjabar di DPR RI, Olly mundur dari legislatif karena ikut konsentrasi pada kontestasi Pilgub Sulut.
Ia memilih maju bersama Steven Kandouw sebagai calon Gubernur dan Wagub Sulut pada Pilkada Sulut 2016.
Pasangan ini diusung PDIP.
Hasilnya, Olly-Steven terpilih sebagai pemenang dengan memeroleh total 647.252 suara atau 51,41 persen.
ODSK berhasil menyisihkan kontestan lainnya yakni pasangan Maya Rumantir-Glenny Kairupan dan Benny Mamoto-David Bobihoe.
Saat itu Maya-Glenny diusung Partai Demokrat dan Gerindra.
Sedangkan pasangan Benny Mamoto-David Bobihoe Akib yang diusung Partai Golkar, PKS, dan PKPI.
Olly menjabat Gubernur Sulawesi Utara 2016 sampai dengan sekarang.
Olly menjabat sebagai Bendahara umum DPP PDI Perjuangan sejak 2015 sampai sekarang.
Rekam Jejak
Olly diketahui pernah diperiksa KPK terkaut kasus pembahasan alokasi Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID) pada 2013 silam.
Dalam kasus ini, KPK memeriksa Olly sebagai saksi yang diduga mengetahui suap Fahd A Rafiq terhadap Wa Ode Nurhayati.
Kemudian, pada 2018, Olly kembali terseret kasus korupsi pengadaan e-KTP dan diperiksa KPK.
Olly diperiksa sebagai saksi untuk mantan Direktur Utama PT Quadra Solution Anang Sugiana Sudihardjo.
Prestasi
- Penghargaan sebagai Kepala Daerah Inovatif dalam sebuah acara Government Award 2019 dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
- Penghargaan dari Kompas Gramedia Awards pada 2017
- Penghargaan kategori Success in Increasing International Investment and Tourism of North Sulawesi
Profil Abdullah Azwar Anas
Berikut profil Abdullah Azwar Anas yang dirangkum Tribunnews.com.
Abdullah Azwar Anas lahir di Banyuwangi pada 6 Agustus 1973.
Sejak kecil, Azwar dibesarkan di lingkungan pesantren dan menempuh pendidikan dengan berpindah-pindah.
Ia pernah masuk di MI Karangdoro, Tegalsari pada tahun 1980.
Pada tahun 1982-1983 ia bersekolah di MI Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, Madura.
Dan kemudian berlanjut masuk MI Kebunrejo Genteng pada tahun 1983 hingga 1986.
Setelah itu ia melanjutkan SMP di SMP Negeri 1 Genteng pada tahun 1986 hingga 1988.
Namun akhirnya pindah ke SMP Negeri 1 Banyuwangi pada tahun 1988 dan tamat pada tahun 1989.
Setelah tamat SMP, Abdullah Azwar Anas hijrah ke Jember untuk melanjutkan SMA di SMA Negeri 1 Jember dan tamat pada tahun 1992.
Azwar kemudian melanjutkan pendidikannya ke jenjang S1 di dua universitas.
Yakni Fakultas Sastra Universitas Indonesia (1994-1999) dan Fakultas Teknologi Pendidikan IKIP Jakarta (1992-1998).
Setelah menyelesaikan S1nya, Azwar kemudian melanjutkan untuk menempuh pendidikan masternya di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UI pada 2002, hingga akhirnya lulus pada 2005.
Setelah memenangi pemilihan ketua umum pada perhelatan Kongres IPNU di Makassar tahun 2000, Abdullah Azwar Anas juga pernah tercatat sebagai Ketua Umum Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama tahun 2000 - 2003.
Perjalanan Karier
Azwar Anas pernah mencalonkan diri sebagai anggota DPR untuk periode 1999-2004 namun karena perolehan suara yang kurang ia gagal ke Senayan.
Pada pemilihan umum berikutnya, ia berhasil menjadi anggota DPR untuk periode tahun 2004 hingga 2009.
Ia menggantikan anggota FKB yang meninggal dunia.
Karena ia termasuk tokoh muda Nahdatul Ulama di Banyuwangi, ia lantas mendapatkan basis kekuatan dari para ulama dan simpatisan Nahdatul Ulama di Banyuwangi.
Pada tahun 2010 Azwar Anas memenangkan pemilihan kepala daerah dan dilantik pada 21 Oktober 2010 di Gedung DPRD Banyuwangi.
Ia menggandeng Yusuf Widyatmoko yang tak lain adalah ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banyuwangi, untuk menjadi pasangannya.
Mengutip Kompas.com, keduanya kembali maju dalam Pilkada Banyuwangi 2015 dan menang.
Sehingga pasangan tersebut kembali melanjutkan masa kepemimpinan yang kedua.
Azwar juga pernah diajak oleh Saifullah Yusuf atau Gus Ipul untuk berpasangan dalam Pilkada Jawa Timur, namun, Azwar memutuskan mengundurkan diri.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa kemudian melantik Azwar menjadi kepala LKPP pada 13 Januari 2022.
Nama Azwar sempat masuk dalam bursa calon Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) bersama sejumlah tokoh lain.
Namun, Jokowi mengangkat Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe sebagai Kepala dan Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN). (*)
Daftar Nama 31 Alumni Universitas Indonesia Gabung Kabinet Merah Putih, Terbanyak FEB Disusul FISIP |
![]() |
---|
Erick Thohir, Bahlil Lahadalia Hingga Rosan Roeslani Menteri Terkaya di Kabinet Prabowo |
![]() |
---|
Sosok Enam Peraih Adhi Makayasa Kabinet Prabowo Subianto, Dua Polri dan Empat TNI |
![]() |
---|
Sosok Mayjen R Sidharta Wisnu Gubernur Akmil, Tuan Rumah Ospek Menteri dan Wamen Kabinet Merah Putih |
![]() |
---|
Agenda Giring Ganesha, Yovie Widianto dan Raffi Ahmad Setelah Dilantik Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.