Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jalan Rusak Kalosi Alau

Viral Curhat Kepala Desa Kalosi Alau Sidrap Soal Jalan Rusak Dusun Bampeng, Ajak Warga Swadaya

Dari curhatan warga tersebut memperlihatkan kondisi jalan rusak belubang yang digenangi air.

Penulis: Rachmat Ariadi | Editor: Ansar
Facebook Andi Apris
Jalan rusak itu berada di Bampeng, Desa Kalosi Alau Kabupaten Sidrap. 

TRIBUN-TIMUR.COM, SIDRAP -- Curhat warga mengenai kondisi jalan rusak di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel) viral di media sosial (medsos).

Dari curhatan warga tersebut memperlihatkan kondisi jalan rusak belubang yang digenangi air.

Lokasi jalan rusak itu berada di Bampeng, Desa Kalosi Alau Kabupaten Sidrap.

Bampange adalah dusun tertinggal di Sidrap dari pembangunan, padahal satu wilayah lumbung padi.

Hasil panen petani di Bampenge melimpah hampir setiap musim panen.

Kondisi jalan rusak itu berada di Bampeng, Desa Kalosi Alau Kabupaten Sidrap.
Kondisi jalan rusak itu berada di Bampeng, Desa Kalosi Alau Kabupaten Sidrap.

"Tabe Maraja Taddampangenga Sininna Tomatoakku Nennia Silessurekku, perlu ada swadaya pemeliharaan jalan ruas di Desa Kalosi Alau Sidrap," tulis Kepala Desa Kalosi Alau, Andi Apris.

Warga pun menerangkan, ruas tersebut merupakan jalan penghubung antara Desa Kalosi Alau Kabupaten Sidrap dan Kelurahan Tangkoli, Kabupaten Wajo.

Ruas jalan yang rusak dan berlubang sepanjang 6 kilo meter (Km). Warga pun berharap, jala tersebut mendapat perhatian dari dinas terkait yakni Dinas PUPR Sidrap.

"Semoga ada perhatian dari dinas terkait karena ini adalah jalan penghubung Kabupaten Sidrap-Wajo. Sepanjang 6.000 meter (6 Km rusak)," ungkapnya.

"Mohon bantuan dan kerjasama ta semua," terangnya.

Curhatan warga itu pun viral dan dibagikan puluhan kali oleh netizen. Curhatan itu juga mendapat like dan komentar positif.

Warga belum pernah nikmati pembangunan infrastruktur

Selain perangkat desa, warga Bampenge juga kerap keluhkan kerusakan jalan.

Hampir setiap tahun warga mengeluh, namun pemerintah kabupaten Sidrap tak respon.

Hujan yang mengguyur membuat ruas mengalami kerusakan parah.

Warga di dusun yang menghubungkan Kabupaten Sidrap - Wajo tersebut belum pernah menikmati jalan layak.

Keluhan kerusakan jalan tersebut pernah disampaikan oleh seorang pemuda Bampengnge, Fattah.

Dusun tersebut memang tak pernah tersentuh pembangunan, khususnya jalan.

Akibatnya, jika hujan, air tergenang di badan jalan yang hanya dirintis oleh warga.

Ruas jalan Bampengnge Desa Kalosi Alau, Kecamatan Dua Pitue, Sidrap rusak parah bak kolam, warga tagih janji pemerintah Sidrap
Ruas jalan Bampengnge Desa Kalosi Alau, Kecamatan Dua Pitue, Sidrap rusak parah bak kolam, warga tagih janji pemerintah Sidrap (Warga Bampengge)

Warga menyebut, kondisi ruas jalan bak kolam ikan. 

"Sampai kapan jalan di kampung kami, mengalami kerusakan parah. Kenapa pemerintah terkesan tak peduli," kata Fattah, Jumat (2/7/2021).

 Ruas jalan Bampengnge Desa Kalosi Alau, Kecamatan Dua Pitue, Sidrap rusak parah bak kolam, warga tagih janji pemerintah Sidrap (Warga Bampengge)
 
Kondisi jalan yang tanpa aspal, kini berkubang dan digenangi air kotor.

Kubangan air sudah sudah sangat dalam hingga sampai di paha remaja.

Sejumlah mobil tak bisa lagi melintas. Jika warga memaksakan melintas maka mobilnya pasti kandas.

"Kondisi jalan memang dari dulu rusak. Tapi hujan, semakin perparah kerusakan," kata dia.

Meski ruas jalan sangat hancur, namun Pemkab Sidrap belum pernah memberikan perhatian.

Biasanya, hanya warga yang didominasi petani mengumpulkan donasi perbaikan.

Uang yang terkumpul dipakai beli tanah timbunan dan pasir.

Warga juga yang bergotong royong memperbaiki jalannya sendiri. Tak ada campur tangan dari Pemkab Sidrap.

Namun perbaikan jalan hanya bersifat sementara. Timbunan dan pasir akan terangkat lagi jika kendaran melintas.

"Sejak kampung ini terbentuk, memang belum pernah ada pembangunan jalan. Hanya warga yang bangun jalannya," ujar dia.

Bahkan pemerintah atau pejabat terkait jarang datang meninjau Dusun Bampengnge.

Bampengnge baru didatangi, jika musim kampanye Pilkada.

Setelah itu, para pejabat terpilih tak kembali lagi.

"Kami hanya dibohongi terus. Warga sudah kenyang dengan janji-janji kampanye," kata dia.

Kini warga hanya mengandalkan motor pengangkut gabah saat akan keluar dari kampung atau ke pasar.

Warga juga tak memiliki akses lain, selain melintasi kubangan.

Dia berharap, pemerintah setempat memberikan perhatian khusus untuk pembangunan jalan Bampengnge.

"Dusun kami butuh perhatian dari pemerintah Sidenreng Rappang," kata dia.

"Jangan cuma tahu menebar janji yang menjadikan jembatan untuk menduduki kursi pemerintahan," kata dia lagi.

Setelah Pilkada hingga sekarang, warga terus menunggu realisasi janji pemerintahan sekarang.

"Dulu jelang Pilkada, kami dijanji perbaikan jalan. Tapi itu belum terealisasi sampai sekarang," ujarnya.

Jika tak ada perhatian dari pemerintah, kemungkinan warga melakukan aksi protes dengan mendatangi kantor pemerintahan.

Lantaran janji Pemkab Sidrap tak kunjung tepati janji, warga berinsiatif untuk gotong royong dengan peralatan seadanya.

Mereka membuat saluran air dari jalan turun ke sawah.

Jika tidak dilakukan, maka kerusakan jalan akan makin parah.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sidrap, Rasyid yang dikonfirmasi sejak pukul 16.54 Wita, Kamis 1 Juli belum memberi tanggapan hingga berita ini diturunkan.

Saat ditelepon, Rasyid hanya memperdengarkan suara musik yang kencang.

Rasyid seperti berada di suatu acara musik.

Pesan WhatsApp yang dikirim juga belum direspon. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved