Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Luwu Timur

Bawaslu Luwu Timur Sulsel Ajak Pemilih Pemula Lawan Politik Uang

Bawaslu Luwu Timur berupaya menggandeng berbagai elemen masyarakat, termasuk pemilih pemula untuk menciptakan proses pemilihan bersih.

Penulis: Ivan Ismar | Editor: Sukmawati Ibrahim
dok pribadi
Ketua Bawaslu Luwu Timur, Pawennari 

TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Bawaslu Luwu Timur berupaya menggandeng berbagai elemen masyarakat, termasuk pemilih pemula untuk menciptakan proses pemilihan bersih dan berintegritas. 

Anggota Bawaslu Luwu Timur, Sulkifli menekankan pentingnya keterlibatan pemilih pemula dalam menjaga jalannya demokrasi yang sehat.

Menurutnya, pemilih pemula memiliki peran yang sangat sentral dalam menentukan masa depan daerah dan bangsa.

Dalam upayanya memperkuat pengawasan kata Sulkifli, Bawaslu Luwu Timur telah berkolaborasi dengan berbagai organisasi masyarakat dan sekolah, menggandeng pemilih pemula yang telah berusia 17 tahun. 

Sulkifli mengatakan, era digital ini, pemuda memiliki akses luas terhadap informasi dan ini adalah peluang emas untuk memastikan pengawasan dilakukan secara efektif dan berintegritas. 

“Bawaslu mengajak seluruh pemilih pemula untuk terlibat mengawasi pilkada untuk memastikan bahwa setiap tahapan pemilihan berlangsung transparan dan bersih,” ujar Sulkifli, Kamis (3/10/2024).

Sulkifli juga mengingatkan, pemilih pemula adalah segmen yang paling rawan disusupi praktik politik uang

“Mereka adalah sasaran empuk, karena cenderung apatis terhadap proses politik. Oleh karena itu, kami berharap pemilih pemula berani menolak segala bentuk politik uang dan segera melaporkan kepada Bawaslu jika menemukan indikasi pelanggaran,” tegasnya.

Baca juga: Hari ke-8 Kampanye Pilkada Pinrang, Bawaslu Terima 6 Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Ketua Bawaslu Luwu Timur Pawennari menyoroti besarnya kontribusi pemilih pemula dalam Pemilu 2024 yang lalu.

Berdasarkan data nasional, dari 192 juta pemilih, 60 juta diantaranya adalah pemilih pemula dan muda. Ini adalah segmen terbesar yang akan mempengaruhi hasil pemilihan. 

Pawennari menegaskan bahwa pemilih pemula memiliki kedaulatan yang tidak dapat diintervensi oleh pihak manapun. 

"Kedaulatan memilih adalah satu-satunya hak yang tidak bisa diambil, kecuali kita menyerahkannya sendiri. Dengan jumlah yang besar, pemilih pemula memiliki kekuatan untuk mempengaruhi hasil Pilkada dan menentukan masa depan bangsa," ujar Pawennari.

Pawennari berharap pemilih pemula menjadi pemilih yang rasional, yang tidak terjebak dalam politik praktis.

Pawennari juga menekankan bahwa politik uang adalah bibit dari korupsi politik, yang akan menghambat terciptanya pemerintahan yang bersih.

"Kita harus membangun komitmen bersama agar proses demokrasi berjalan dengan bersih. Jangan pernah bermimpi masa depan akan cerah jika proses demokrasi melalui kontestasi politik dilakukan dengan cara-cara kotor,"

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved