Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Curhat Pengendara, 5 Kali Pindah SPBU Urus Barcode Tak Kunjung Muncul

Nomor yang ada di STNK dan KTP itu, lalu dikoneksikan dengan aplikasi my Pertamina yang ada di ponsel pengendara untuk memunculkan barcode.

|
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Pengendara Syukur (49) dan suasana pengendara mengurus barcode di salah satu SPBU Jl AP Pettarani, Makassar, Selasa (1/10/2024) sore 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sejumlah pengendara antre mengurus barcode atau QR code pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite di salah satu SPBU, Jl AP Pettarani, Makassar, Selasa (1/10/2024) sore.

Mereka tampak menyerahkan kartu tanda penduduk (KTP) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) ke petugas.

Nomor yang ada di STNK dan KTP itu, lalu dikoneksikan dengan aplikasi my Pertamina yang ada di ponsel pengendara untuk memunculkan barcode.

"Tadi Ita serahkan KTP sama STNK, menyita waktu tapi tidak terlalu lama juga," kata salah satu pengendara yang dihampiri usai barcode di aplikasi ponselnya muncul, Putra (34).

Menurut Putra, hadirnya aturan baru pengisian BBM ini cukup membantu untuk masyarakat kalangan bawah.

"Saya rasa ini bagus ya, utamanya untuk kalangan masyarakat bawah," jelasnya.

Berbeda dengan Putra, pengendara lain Syukur (49) mengaku sudah sejam lebih mengurus namun barcode yang dinanti tidak kunjung muncul di ponselnya.

Bahkan dirinya, mengaku sudah lima SPBU yang didatangi untuk mengurus barcode tersebut.

"Sudah lima tempat SPBU saya datangi, belum bisa keluar barcode," kata Syukur.

Salah satu kendala yang ditemui kata dia, data silinder di STNK-nya tidak terbaca oleh aplikasi My Pertamina.

"Tidak terbaca silinder lagi ini masalah terakhirnya. Silinder tidak sesuai. Saya disini sudah hampir sejam," ujar Syukur.

Ia menduga, keterlambatan kemunculan barcode itu dipengaruhi banyaknya pengendara yang mengurus hal serupa.

"(Harapannya) Persiapkan dulu aplikasi yang bagus supaya kuat," ucap warga Jl Toddopuli, Kecamatan Manggala, Makassar ini.

Selain itu, ia juga berharap agar petugas SPBU memberikan kebijakan bagi pengendara yang belum mempunyai barcode.

"Jangan kaku, kalau memang belum ada (barcode) kasih saja dulu daripada mogok mobilnya orang," harapnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved