Pilkada Makassar, Pengamat Ali Armunanto: Butuh Pemimpin yang Berpengalaman
Indira Yusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi nomor urut 3 serta Amri Arsyid-Abdul Rahman Bando nomor 4.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Makassar diikuti empat pasangan calon (Paslon).
Yaitu Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham nomor urut 1, dan Andi Seto-Rezki Mulfiati mendapatkan nomor urut 2.
Indira Yusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi nomor urut 3 serta Amri Arsyid-Abdul Rahman Bando nomor 4.
Empat Paslon tersebut mempunya ciri khas masing-masing.
Ciri khas tersebut menjadi alat branding dari empat Paslon yang bertarung di Pilkada Makassar.
Akan tetapi menjadi kepala daerah bukan soal branding.
Melainkan, harus memiliki pengalaman dalam tata kelola pemerintahan.
Pengamat Politik, Andi Ali Armunanto mengatakan bahwa pemimpin Kota Makassar harus memiliki pengalaman.
Setidaknya mempunyai pengetahuan dalam tata kelola pemerintahan.
“Bahwa butuh orang yang berpengalaman butuh orang yang mengerti tentang tata kelola ini,” katanya saat podcast di studio tribun timur, Jl Cendrawasih, Kota Makassar, Senin (30/9/2024).
Mengelola pemerintahan bukan hal yang mudah.
Tidak ada satu sistem yang bisa dipukul rata dalam sistem pemerintahan.
Akan tetapi, sistem ini harus disesuaikan dengan karakteristik masyarakat dan masalah yang dihadapi.
Sehingga pengalaman kepala daerah dibutuhkan dalam mengimplementasikan kebijakan maupun regulasi.
“Mereka harus punya pengetahuan tentang tools yang harus digunakan untuk mengelola pemerintahan ini. Mengelola pemerintahan bukan hal yang gampang,” jelas Ali.
Pengamat politik Unhas itu menekankan, pemimpin harus terbuka atas semua masukan.
Kota Makassar diisi masyarakat yang majemuk.
Sehingga bagaimana perbedaan kepentingan dapat diselaraskan dalam pemerintahan.
Dari empat Paslon, hanya Sehati yang memiliki pengalaman.
Sehati juga satu sosok yang dianggap toleran dan terbuka dengan semua golongan.
“Kita butuh orang yang terbuka menerima masukan,” pungkasnya.
Jubir Sehati, Mustagfir Sabri Moses mengatakan visi Makassar Nyaman sebagai jawaban atas persoalan yang ada.
Makassar Nyaman menangkap persoalan dari segi birokrasi sampai masalah di akar rumput.
Apalagi Sehati memiliki pengalaman dan telah dibuktikan dalam pemerintahan Andi Seto saat menjabat Bupati Sinjai.
“Bahwa kita ingin kemudian Kota Makassar yang inklusif berdaya saing dan maju berkelanjutan dalam harmoni,” katanya.
“Semua terangkum dalam, SDM, infrastruktur, ekonomi, kehidupan sosial dan lainnya, yang pada ujungnya mengarah pada upaya untuk membangun pemerintahan yang lebih baik,” ujar Jubir Sehati itu.
Laporan Kontributor TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR, M.Yaumil
Infografis: Tiga Pemain Asing PSM Makassar Terancam Absen Lawan Persebaya Surabaya |
![]() |
---|
Dapur MBG Dorong Ekonomi Lokal, 50 UMKM Maros Sudah Terlibat |
![]() |
---|
QDB Klaim Diajak Damai, Kuasa Hukum Rektor UNM Karta Jayadi Bantah |
![]() |
---|
Musim Kemarau, Bosowa Peduli Distribusikan Air Bersih ke Warga Makassar |
![]() |
---|
Job Fair Poltekpar Makassar 2025 Hadirkan Puluhan Perusahaan Nasional dan Internasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.