16 Pelari Sulsel Sukses Taklukkan Berlin Marathon 2024, Bukti Ketangguhan di Ajang Internasional
Maraton yang dikenal karena rutenya yang cepat dan menantang ini sukses menarik ribuan pelari dari seluruh dunia.
TRIBUN-TIMUR.COM - Berlin Marathon 2024, salah satu ajang maraton paling bergengsi di dunia, baru saja usai digelar di ibu kota Jerman.
Maraton yang dikenal karena rutenya yang cepat dan menantang ini sukses menarik ribuan pelari dari seluruh dunia.
Di antara peserta internasional tersebut, sebanyak 16 pelari asal Sulawesi Selatan berhasil menyelesaikan tantangan maraton ini.
Rombongan ini menempuh perjalanan sejauh 11.536 km dari Makassar menuju Berlin demi moment spesial 50 tahun Berlin Marathon.
Para pelari Sulsel ini berasal dari berbagai komunitas lari seperti Morningmiles, NRVC, Tonasa Runners, Medical Runners, Medical Doctor Runners dan TDA Runners.

Mereka yang berhasil mencetak prestasi di Berlin Marathon 2024 antara lain Imanuel Apriel, Clinton Tungadi, Akhmad Taufik, Rachmat Almu Arrif yang akrab disapa Iphink, Umar Usman, Zulkarnaen Abubakar, Dhani Armiady, Arif Sutrisno, Muhammad Firdaus Kasim, Irsan Abdul Rahman, Ashari Ramadhan, Faisal Ichwan Ansar, Fahriadi Ruhing, Budiman, Andi Tihardimanto, dan Andi Muhammad Resa.
Persiapan para pelari ini tidak main-main. Mereka menjalani latihan intensif selama 6-8 bulan, berlatih dari Senin hingga Senin dengan jarak tempuh 60-90 km per minggu.
Sebagian dari mereka juga telah mengikuti berbagai maraton dunia sebelumnya, seperti Chicago Marathon, Tokyo Marathon, dan Sidney Marathon, sehingga Berlin menjadi salah satu puncak perjalanan lari mereka.
Rachmat Almu Arrif, yang akrab disapa Iphink, berbagi pengalamannya tentang mengikuti Berlin Marathon.
"Maraton ini bukan sekadar olahraga fisik, tapi tentang menguji mental kita di setiap kilometer. Setiap langkah di Berlin ini mengingatkan saya betapa pentingnya mensyukuri anugerah kesehatan yang Allah berikan," ujar Iphink.
Iphink menambahkan bahwa persiapan untuk menghadapi Berlin Marathon bukan hanya soal fisik, tetapi juga mental.
"Selama enam bulan persiapan, kami berlatih keras, tidak hanya untuk mencapai garis finish, tapi juga untuk menguji ketangguhan mental kami. Ini tentang melawan diri sendiri dan terus mendorong batas kemampuan," lanjutnya.
"Maraton adalah tentang kesabaran dan tekad, bukan hanya tentang kecepatan atau ketahanan. Semoga dengan ikhtiar ini, kami bisa terus menjaga kesehatan dan menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama," tutup Iphink dengan penuh harapan.
Dengan semangat pantang menyerah dan tekad yang kuat, para pelari Sulsel ini berhasil membuktikan bahwa mereka mampu bersaing dan menyelesaikan salah satu ajang lari terbesar di dunia.
Pengalaman di Berlin Marathon 2024 ini menjadi catatan manis dalam perjalanan lari mereka, sekaligus menjadi inspirasi bagi komunitas lari di Indonesia.
Setelah Pesawat Amfibi, Pemprov Sulsel Bakal Siapkan Sekolah Pilot Gandeng Kemenhub |
![]() |
---|
Makna Maskot PKKMB UNM La Macca Carakdeka, Pakaian Robot Berpadu Passapu |
![]() |
---|
Harga Beras Mahal di Sulsel, Titiek Soeharto: Tugas Bulog Intervensi Pasar |
![]() |
---|
Rayakan HUT ke-79, BNI Hibur Warga Makassar Lewat A Festival Experience by Persuasif |
![]() |
---|
Kasih Orangtua Sepanjang Masa, dari Muna ke Unhas Kawal Anak Jadi Dokter Gigi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.